Teori Modernitas Sikap Wirausaha

32 kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu dengan cara-cara tertentu. Ciri-ciri sikap menurut Walgita dalam Satya 2009 antara lain: a. Sikap bukan dibawa orang sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang hidup. b. Sikap dapat berubah, karena itu sikap dapat dipelajari orang. c. Sikap tidak berdiri sendiri, tapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu obyek. Sikap dibentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan obyek tertentu yang dirumuskan dengan jelas. d. Obyek sikap dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga berkenaan dengan satu obyek saja, dengan sederetan obyek-obyek serupa. e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat ini membedakan sikap dari kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang

3.1.2. Teori Modernitas

Mc Clelland dalam Suwarsono 1990 menjelaskan bahwa salah satu kelompok masyarakat yang bertanggung jawab atas proses modernisasi negara-negara Dunia Ketiga adalah kaum wiraswastawan domestik. Tujuan kegiatan wirasastawan tidak hanya sekadar mencari dan mengumpulkan laba. Dalam hal ini, laba lebih merupakan indikator dari keinginan pencapaian tujuan yang lain. Sesungguhnya yang ingin dicapai oleh para wiraswastawan tersebut adalah untuk mencapai prestasi gemilang yang dikerjakannya melalui penampilan kerja yang baik, dengan selalu berpikir dan berusaha untuk menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki kualitas kerja yang dicapainya. Hal ini disebut sebagai motivasi berprestasi atau kebutuhan berprestasi. Inkeles dalam Suwarsono 1990 menyebutkan bahwa manusia modern memiliki berbagai karakteristik pokok sebagai berikut: 1. Terbuka terhadap pengalaman baru. Ini berarti, bahwa manusia modern selalu berkeinginan untuk mencari sesuatu yang baru. 33 2. Manusia modern akan memiliki sikap untuk semakin independen terhadap berbagai bentuk otoritas tradisional, seperti orang tua, kepala suku etnis, dan raja. 3. Manusia modern percaya terhadap ilmu pengetahuan, termasuk percaya akan kemampuannya untuk menundukkan alam semesta. 4. Manusia modern memiliki orientasi mobilitas dan ambisi hidup yang tinggi. Mereka berkehendak untuk meniti tangga jenjang pekerjaannya. 5. Manusia modern memiliki rencana jangka panjang. Mereka selalu merencanakan sesuatu jauh di depan dan mengetahui apa yang akan mereka capai, misalnya dalam waktu lima tahun ke depan. 6. Manusia modern aktif terlibat dalam percaturan politik. Mereka bergabung dengan berbagai organisasi kekeluargaan dan berpartisipasi aktif dalam urusan masyarakat lokal.

3.1.3. Sikap Wirausaha

Menurut Sujijono 1995, pengetahuan wirausaha merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, dan gejala yang berkaitan dengan kemampuan menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil risiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi- potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni Notoatmojo 2003: 1. Menerima receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. 34 Lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut. 3. Menghargai valuing Menghargai orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain tetangga, saudaranya, dsb untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu mempunyai sikap positif terhadap gizi anak. 4. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala risiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orangtuanya sendiri. Dari pengertian sikap dan wirausaha, maka yang dimaksud dengan sikap wirausaha adalah reaksi atau respon seseorang, secara afektif dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Sedangkan, tindakan wirausaha adalah perbuatan seseorang dalam mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

3.1.4. Keberhasilan Usaha Kecil