27 2 Kelemahan dalam pendanaan dan akses pada sumber pembiayaan. Hal
ini dikarenakan oleh adanya keterbatasan UMK dalam penyediaan dukungan keuangan yang bersumber dari internal usaha. Ketersediaan
dana melalui berbagai kredit masih terbatas, prosedur perolehan yang rumit dan persyaratan yang cukup membebani seperti persyaratan
administratif dan penjaminan. 3
Kelemahan dalam organisasi dan manajemen. Dalam hal ini, sumberdaya manusia yang dimiliki UMK sebagian besar memiliki latar belakang
pendidikan rendah, tidak memiliki keterampilan manajemen dan bisnis yang memadai. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku UMK akan
mengalami kesulitan untuk berinteraksi dan bersaing dengan pelaku bisnis lainnya yang memiliki keterampilan manajemen modern.
4 Kelemahan dalam kapasitas dan penguasaan teknologi. Para pelaku UMK mengalami kesulitan dalam menghasilkan produk yang selalu
dapat mengikuti perubahan permintaan pasar, sehingga barang-barang yang dihasilkan umumnya konvensional, kurang mengikuti perubahan
model, desain baru, pengembangan produk dan tidak menyadari pentingnya mempertahankan hak paten.
5 Kelemahan dalam jaringan usaha. Jaringan bisnis merupakan unsur dalam penetrasi pasar dan keunggulan bersaing. Kualitas SDM yang
masih rendah dalam penguasaan teknologi informasi, mengakibatkan UMK pada umumnya belum mampu membangun jaringan bisnis. Cara-
cara pemasaran maupun pengadaan bahan baku masih terbatas pada cara- cara konvensional sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi pasar
melalui pengembangan jaringan usaha.
2.7. Keberhasilan Usaha
Menurut Riyanti 2003 menyatakan bahwa unsur terpenting di balik keberhasilan usaha adalah keterampilan wirausaha untuk mengenali pasar
khusus dan mengembangkan suatu usaha di pasar tersebut. Begitu pula disebutkan bahwa keberhasilan usaha diukur dari tingkat kemajuan yang dicapai
perusahaan dalam hal akumumulasi modal, jumlah produksi, jumlah pelanggan,
28 perbaikan sarana fisik, perluasan usaha, dan kepuasan karyawan. Keberhasilan
seorang wirausaha tidak semata-semata diukur dalam bentuk uang, tetapi juga melihat kemajuan dalam proses bisnis internal perusahaan dan kepuasan kerja
karyawan. Ukuran kesuksesan seorang wirausaha antara lain adalah : 1 Kelangsungan usaha.
2 Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. 3 Meningkatkan kesejahteraan keluarga.
4 Meningkatkan kualitas hidup bagi para pemakai produk. Syahrial 1998 dalam Satya 2010 mengemukakan bahwa sukses adalah
kemampuan mengenal potensi diri dan mengoptimalkan potensi tersebut. Pribadi yang sukses adalah pribadi yang mendayagunakan potensinya sehingga
bermanfaat bagi banyak orang. Dimensi kesuksesan antara lain: 1 Mengenal potensi diri dan mengoptimalkannya.
2 Tidak diukur secara materi, kekuasaan, atau status sosial. 3 Diukur dari nilai manfaatnya bagi orang lain.
4 Tetap dikenang secara luas meski sudah meninggal. Kesuksesan usaha juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
kondusif tersebut antara lain: 1 Keluarga yang harmonis dan demokratis.
2 Pendidikan formal dan non formal. 3 Pergaulan dengan teman-teman yang sukses.
4 Lingkungan masyarakat yang kondusif. Selain faktor kondusif, terdapat pula faktor-faktor yang menjadi
penghambat meraih sukses, yaitu: 1 Adanya sikap tidak percaya diri.
2 Mental yang cepat puas, santai, dan feodal. 3 Sistem pendidikan nasional yang kurang memperhatikan sikap kritis,
keberanian, dan kreativitas siswa. 4 Sistem politik yang cenderung represif.
Menurut penelitian Dirlanudin 2010, keberhasilan usaha bukanlah sesuatu yang dapat diraih dalam waktu yang sesaat namun memerlukan upaya
keras, ketekunan dan kecekatan dalam mengelola usaha tersebut dengan terus
29 membaca lingkungan eksternal sejalan dengan perubahan dan tuntutan para
konsumen. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan para pengusaha kecil industri agro antara lain adalah 1 jumlah
pelanggan; 2 kecenderungan loyalitas; 3 perluasan pangsa pasar; 4 kemampuan bersaing; 5 peningkatan keuntungan.
Dari hasil pengumpulan data, selanjutnya dianalisis seluruh indikator peubah keberhasilan. Tingkat keberhasilan pengusaha kecil industri agro
menunjukkan tingkat pencapaian mereka dalam mengelola usahanya. Di samping itu, keberhasilan juga menunjukkan eksistensi mereka.dalam mengatasi
kendala dan permasalahan yang cenderung kompleks sejalan dengan perubahan faktor eksternal.
Berdasarkan penelitian Dirlanudin 2010 tersebut, dapat diketahui bahwa data mengelompok pada kategori sedang 87,3 persen dan baik 9,2 persen,
artinya para pengusaha kecil industri agro tingkat keberhasilannya cenderung pada kategori sedang, dengan kata lain keberhasilan relatif tidak besar. Hal ini
dapat menyebabkan upaya peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan keluarganya terhambat. Masih perlu adanya peningkatan terhadap ke lima
indikator yang disebutkan seperti jumlah pelanggan, loyalitas pelanggan, perluasan pangsa pasar, kemampuan bersaing, dan peningkatan keuntungan.
Dengan demikian, industri kecil dapat dikategorikan berhasil. Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Kemampuan kewirausahaan mendorong minat seseorang
untuk mendirikan dan mengelola usaha secara profesional terutama menuju suatu kunci keberhasilan usaha.
Beragam ciri kewirausahaan mempengaruhi keberhasilan usaha maupun pertumbuhan ekonomi suatu negara. Bahkan menurut beberapa ahli sifat
kewirausahaan mempengaruhi pertumbuhan suatu negara. Dapat dikatakan sifat kewirausahaan yang modern mampu mempercepat pertumbuhan tersebut. Sifat-
sifat yang telah diuraikan tersebut diantaranya: motivasi berprestasi, pengambilan risiko, inovatif, kerja keras, bertanggung jawab terhadap segala
aktivitas yang dijalankannya, serta tepat pada waktunya, dan sebagainya.
30 Kepribadian kewirausahaan yang demikian dapat memperngaruhi individu dan
aktivitasnya. Berdasarkan penelitian terdahulu, pada umumnya sikap kewirausahaan
merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha. Oleh karena itu, penelitian ini pun ingin mengetahui bagaimana modernitas sikap
kewirausahaan serta hubungannya dengan keberhasilan unit usaha. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui tema sikap kewirausahaan yang dapat berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha agar dapat dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan aktivitas bisnis sehingga unit usaha dapat lebih berkembang.
31
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Sikap