10 mengunggulkan kerja keras; 5 sikap mental menghargai waktu; 6 sikap
memiliki motivasi berprestasi; 7 sikap mental berprestasi; 8 sikap mental tanggung jawab individual. Pengalaman yang dimiliki anggota dalam
menjalankan usaha Tahu Serasi lebih dari 10 tahun serta pengetahuan yang diperoleh melalui pelatihan dan pembinaan akan mempermudah anggota untuk
mengadopsi modernitas sikap kewirausahaan. Modernitas sikap kewirausahaan yang dimiliki oleh masing-masing individu diharapkan dapat menentukan
keberhasilan dan kelangsungan usaha. Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana modernitas sikap kewirausahaan pelaku usaha KWTD Tahu
Serasi Bandungan? 2.
Bagaimana hubungan masing-masing tema sikap kewirausahaan terhadap keberhasilan unit usaha KWTD Tahu Serasi Bandungan terkait dengan
modernitas sikap kewirausahaan yang dimiliki? 3.
Bagaimana hubungan modernitas sikap kewirausahaan pelaku usaha terhadap keberhasilan unit usaha KWTD Tahu Serasi Bandungan yang
dijalankan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan modernitas sikap kewirausahaan pelaku usaha KWTD
Tahu Serasi Bandungan. 2.
Menganalisis korelasi masing-masing tema sikap kewirausahaan dengan keberhasilan unit usaha KWTD Tahu Serasi Bandungan terkait dengan
modernitas sikap kewirausahaan yang dimiliki. 3.
Menganalisis hubungan modernitas sikap kewirausahaan pelaku usaha dengan keberhasilan unit usaha KWTD Tahu Serasi Bandungan yang
dijalankan.
11
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.
Peneliti, merupakan wadah untuk melatih kemampuan analisis penulis serta pengaplikasian konsep-konsep ilmu yang diperoleh dengan melihat
fenomena praktis yang terjadi di lapangan. 2.
Kalangan akademisi, sebagai bahan kajian atau acuan bagi penelitian selanjutnya.
3. Instansi terkait, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya
mengembangkan sikap kewirausahaan pelaku usaha dalam rangka pengembangan bisnis kecil khususnya KWTD Tahu Serasi Bandungan.
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini mengenai hubungan modernitas sikap kewirausahaan terhadap keberhasilan unit usaha kecil khususnya KWTD Tahu Serasi
Bandungan. Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Statistika Deskriptif dan Analisis Korelasi Chi Square. Adapun
modernitas sikap kewirausahaan yang diukur terdiri dari 8 indikator, yaitu : 1 mengutamakan prioritas; 2 pengambilan risiko; 3 keinovatifan; 4 sikap
terhadap kerja; 5 penghargaan terhadap waktu; 6 motivasi berprestasi; 7 sikap percaya diri; dan 8 tanggung jawab individual.
12
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Wirausaha
Dalam pengertian sehari-hari istilah “entrepreneur” sering diidentikkan dengan pengusaha, pedagang, saudagar, ataupun dengan istilah wiraswastawan,
atau wirausahawan Tawardi 1999. Banyak orang melakukan wirausaha karena tuntutan kebutuhan, kemudian melalui proses yang panjang sehingga perilaku
wirausaha sebenarnya dapat dipelajari dan diimplementasikan oleh setiap orang, jika orang tersebut ada kemauan dan dorongan, walaupun awalnya disebabkan
oleh adanya tekanan untuk menjaga eksistensi kehidupannya Dirlanudin 2010. Wirausaha adalah orang yang berani mengambil risiko untuk membuka
usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau
cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Seorang wirausaha dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang yang dapat
memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal yang biasa karena mereka berprinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar
risiko keuangan yang bakal dihadapi, semakin besar pula keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi selama seseorang melakukan usaha dengan penuh
keberanian dan penuh perhitungan Satya 2010. Menurut Wijandi dan Sarma 2002 bahwa inti kewirausahaan adalah
kemandirian. Kemandirian seseorang banyak ditentukan oleh kepercayaan dirinya atas apa yang harus dihadapi. Kemandirian untuk mampu bekerja
mandiri akan sulit dilakukan jika tidak terbiasa belajar, berlatih dan kerja mandiri yang memberikan pengalaman sukses. Kepercayaan diri sangat
menentukan keberanian seseorang untuk bertindak atau mengambil risiko, karena faktor keyakinan atas kemampuan diri sangat bergantung pada seberapa
tinggi kepercayaan dirinya untuk berhasil. Menurut Meredith et all. dalam Dirlanudin 2010, para wirausaha adalah
orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan yang ada, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
13 sukses. Wirausaha akan berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi
yang mengambil risiko dalam mengejar tujuannya. Seorang wirausaha adalah seseorang yang mendirikan, mengelola,
mengembangkan dan melembagakan usaha yang dimilikinya, dan dilakukan dengan penuh kreatif, inovatif, mempertimbangkan kemampuan diri
swakendali, mampu mengambil risiko, mampu melihat ke depan, mampu memanfaatkan peluang, mampu bergaul, suka bekerja keras, penuh keyakinan
dan bersikap mandiri Tawardi 1999. Wirausaha merupakan tindakan seseorang yang berani mengambil risiko
sebuah bisnis, mempunyai asumsi adanya pertumbuhan bisnis dan hasil-hasilnya yang dapat meningkatkan kapitalisasi perusahaan. Memiliki kemampuan
berusaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain dan tangguh menghadapi cobaan. Tindakan yang dilakukannya untuk mengelola sebuah bisnis dengan
karakteristik inovasi yang tinggi. Wirausaha bukanlah sekedar pengetahuan praktis, tetapi lebih cenderung pada suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu
yang akan mempengaruhi kinerja usaha. Apabila hal tersebut dimiliki oleh pengusaha kecil dengan kualitas yang tinggi, maka kesejahteraan pengusaha dan
tenaga kerja serta keluarga yang menggantungkan hidup pada usaha tersebut akan dapat ditinggalkan Dirlanudin, 2010.
2.2. Karakteristik Kewirausahaan