Intalasi Pengolahan Air Air

3 Kelas tiga, yakni air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. 4 Kelas empat, yakni air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi tanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

2.2.3 Intalasi Pengolahan Air

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air IPA bertujuan menghasilkan air yang memenuhi standar kualitas air bersih dengan harga yang sesuai bagi konsumen Qasim et al., 2000 vide Watironna 2005. Instalasi Pengolahan Air IPA mengambil air baku dari sumber-sumber air seperti sungai atau danau, dan melewatkannya melalui proses-proses atau perlakuan tertentu Kerry, 1996 vide Watironna 2005. Proses pengolahan air permukaan menjadi air bersih atau air minum secara umum dapat diterangkan sebagai berikut PAM Jaya, 1998 vide Beni 2003: 1 Pengambilan air baku Water Intake: tahap pengambilan air permukaan yang akan diproduksi di instalasi 2 Proses pembubuhan bahan koagulan coagulation. Koagulan adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam air baku yang akan diolah di dalam tangki coagulation tank. Koagulan ini mempunyai sifat dapat mengikat kotoran yang berupa koloidal yang terdapat dalam air baku. Koagulan yang biasa dipakai adalah larutan Aluminium sulphate Alum. 3 Proses pengendapan sedimentation, berfungsi untuk membuang partikel- partikel seperti lanau, pasir dan bahan flokulasi yang terapung melalui pengendapan. Flokulasi adalah pembentukan gumpalan-gumpalan halus melalui pencampuran. 4 Proses filtrasi filtration, tahap penyaringan bahan-bahan flokulasi sisa yang masih halus. 5 Netralisasi, tahap pembubuhan larutan kapur yang bertujuan mengatur derajat keasaman air. 6 Clear water tank CWT, tempat penampungan air bersih untuk kemudian didistribusikan. Pada umumnya unsur-unsur dalam instalasi pengolahan dapat dilihat pada Gambar 1 Linsley dan Franzini, 1996. Gambar 1 Unsur-unsur fungsional dalam sistem penyediaan air bersih. Unsur-unsur Gambar 1 yang membentuk suatu sistem penyediaan air yang modern meliputi 1 sumber-sumber penyediaan, 2 sarana-sarana penampungan, 3 sarana-sarana penyaluran ke pengolahan, 4 sarana-sarana pengolahan, 5 sarana-sarana penyaluran dari pengolahan tampungan sementara, serta 6 sarana-sarana distribusi. Sumber penyediaan merupakan sumber-sumber air permukaan bagi penyediaan, seperti sungai, danau dan waduk atau sumber air tanah. Penampungan merupakan sarana-sarana yang dipergunakan untuk menampung air permukaan, biasanya terletak pada atau dekat sumber penyediaan. Penyuluran merupakan sarana-sarana untuk menyalurkan air dari tampungan ke sarana-sarana pengolah. Pengolahan merupakan sarana-sarana yang dipergunakan untuk memperbaiki atau merubah mutu air. Penyaluran merupakan sarana-sarana untuk manyalurkan air yang sudah diolah ke sarana-sarana penampungan sementara serta ke satu atau beberapa titik distribusi. Distribusi merupakan sarana-sarana yang dipergunakan untuk membagi air ke masing-masing pemakai yang terkait di dalam sistem. Gambar 2 Bagan alir yang umum untuk instalasi pengolahan air. Gambar 2 merupakan bagan alir umum untuk instalasi pengolahan air. Menurut Linsley dan Franzini, jenis pengolahan air yang dibutuhkan bergantung pada ciri-ciri fisik dan kimiawi air yang bersangkutan. Tidak seluruh tahapan pada bagan alir tersebut harus dilalui, namun terkadang perlu dilakukan perlakuan treatment khusus yang jarang atau tidak umum digunakan, semua bergantung pada ciri-ciri fisik dan kimiawi air baku. Kekeruhan air yang tinggi membutuhkan koagulasi kimiawi dan filtrasi. Tingginya kadar garam pada suatu sumber air baku membutuhkan perlakuan reverse osmosis. Namun, untuk sumber air baku yang hanya bermasalah pada kesadahan malah tidak memerlukan penerapan seluruh tahapan yang terdapat pada bagan alir tersebut. KAPP = KAM + KAI + KAP + KAE + KAO + KAR + KAB + KAL

2.3 Air Bersih di Pelabuhan Perikanan