32 oleh Polisi Kehutanan karena dituduh sebagai perambah hutan dan penebang liar.
Hal inilah yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di sana. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2010, dengan perincian mulai
intensifnya berada di lapangan untuk peneliti survey lapangan dan pengambilan data di lokasi penelitian.
3.3 Penetapan Informan Penelitian
Wilayah Kasepuhan Sinar Resmi tidak dibatasi oleh batas-batas administratif. Masyarakatnya pun pada umumnya tersebar di wilayah Kabupaten
Lebak, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor. Namun, untuk membatasi lingkup penelitian ini, informan penelitian yang diambil adalah informan yang
secara administratif tinggal di Kampung Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Metode yang digunakan adalah snowball sampling pengambilan sampel sistem bola salju, dimana pemilihan informan kunci, pada awalnya dilakukan
dengan mendatangi tokoh adat Kasepuhan Wa UGS, 64 tahun dimana penelitian dilakukan, yang selanjutnya akan menggiring pada informan kunci lain, Abah
ASN 44 tahun, Ketua Adat, Bapak BHR 62 tahun, Sekretaris Desa, Bapak OMD 34 tahun, Petani, Bapak PPN 53 tahun, Tokoh Masyarakat Kampung
Lebak Nangka, Bapak RDI 55 Tahun, Petani dan Bapak KHR 47 tahun, Polisi Kehutanan
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan melalui tiga metode, antara lain: 1. Wawancara Mendalam
Teknik wawancara mendalam bertujuan untuk memperoleh data primer dan deskriptif yang dilakukan terhadap informan kunci. Informan
diketahui melalui penggunaan teknik bola salju snowball sampling. Wawancara dilakukan terhadap sebanyak mungkin subyek penelitian
sampai pada titik jenuh informasi, dimana informasi dari informan tidak lagi menghasilkan pengetahuan baru.
33 2. Pengamatan Berperan Serta
Pengamatan berperan serta adalah penggalian data primer dengan mengadakan kontak yang lama, intensif, dan bervariasi dengan orang lain.
Pengamatan berperan serta yang dilakukan penulis terbatas pada berpartisipasinya penulis dalam beberapa kegiatan bersama. Data yang
diperoleh dengan metode ini secara garis besar biasanya berupa keterangan mengenai: 1 gambaran deskriptif tentang lingkungan alamiah; 2 data
tentang hubungan-hubungan sosial; dan 3 data tentang sejarah setempat. 3. Penelusuran Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan menganalisis dan melakukan kajian pustaka terhadap berbagai literatur, yakni skripsi, tesis, disertasi, buku,
jurnal, makalah ,dan internet yang terkait dengan topik penelitian. Kajian literatur ini membantu penulis dalam mengumpulkan data di lapangan.
Penulis membuat panduan pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman dalam pengumpulan data. Selain itu, analisis data sekunder juga dilakukan
terhadap dokumen yang diperoleh di lokasi penelitian, seperti monografi dan potensi desa, peta lokasi, data statistik, dan lain-lain.
3.5 Jenis Data