31
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk menganalisis konflik sumberdaya hutan
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih peneliti
karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam dan rinci mengenai suatu peristiwa atau gejala sosial, serta mampu menggali realitas dan proses sosial
maupun makna yang didasarkan pada pemahaman yang berkembang dari subjek yang diteliti Sitorus, 1998. Pendekatan kualitatif dan deskriptif memungkinkan
peneliti dapat memahami mengapa orang mempunyai tingkah laku tertentu, dan dapat melihat dunia ini seperti subjek melihatnya Wiradi, 2009. Pendekatan
kualitatif dilakukan untuk menggali konflik-konflik sumberdaya hutan yang terjadi serta faktor-faktor penyebabnya, kemudian menggali bentuk-bentuk
penyelesaian konflik yang dilakukan.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode studi kasus. Metode studi kasus pada pelaksanaannya di lapangan dilakukan dengan menggunakan
wawancara mendalam, pengamatan berperan serta terbatas, maupun penelusuran analisis data sekunder sebagai instrumennya. Strategi studi kasus yang
diterapkan oleh peneliti mampu menghindari terbatasnya pemahaman yang diikat oleh suatu teori tertentu dan yang hanya berdasar pada penafsiran peneliti.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak tepatnya masyarakat adat Kasepuhan Sinar Resmi di
Kampung Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Beberapa alasan memilih lokasi ini sebagai lokasi
penelitian, yaitu: 1 kajian di lokasi penelitian ini dapat menjawab permasalahan pokok studi ini secara mendalam dan spesifik; 2 Kampung Sinar Resmi
merupakan salah satu kampung yang lahan garapannya berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak; 3 berdasarkan wawancara dengan salah
satu informan kunci Bapak PPN 53 tahun, Tokoh Masyarakat Kampung Lebak Nangka, sudah ada warga kampung di Kampung Lebak Nangka yang ditangkap
32 oleh Polisi Kehutanan karena dituduh sebagai perambah hutan dan penebang liar.
Hal inilah yang berpotensi menimbulkan konflik sosial di sana. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2010, dengan perincian mulai
intensifnya berada di lapangan untuk peneliti survey lapangan dan pengambilan data di lokasi penelitian.
3.3 Penetapan Informan Penelitian