Kekuatan Kemasan Karton Ventilasi

C. Kekuatan Kemasan Karton

Karton bergelombang memiliki kekuatan yang berbeda-beda dalam menahan tumpukan maksimal dimana besarnya ketahanan karton bergelombang dalam menahan tumpukan dapat ditentukan nilainya sesuai penggunaan. Kekuatan tumpuk dari kotak karton gelombang dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah dengan mengubah proporsi dari flute dan liner karton gelombang Bror Nordvist, 1991. Besarnya ketahanan karton bergelombang dalam menahan beban bergantung pada kekuatan tepi pada karton atau disebut ketahanan tekan tepi dimana menurut McKee 1985, ketahanan tekan tepi dapat diformulasikan sebagai berikut: P= 5.87 × Pm × h 0.5 × Z 0.5 ..................................................................1 Dimana : P = kekuatan tekan kgf pm = Edge Crush Test kgcm Z = keliling kemasan

D. Ventilasi

Ventilasi telah banyak diterapkan pada pengemasan, baik pada produk pertanian maupun produk non pertanian, dengan tujuan untuk memperlancar sirkulasi udara yang terjadi di dalam kemasan. Menurut Hidayanti 1993, ventilasi memberikan sirkulasi udara yang baik dalam kemasan sehingga akan menghindarkan kerusakan komoditas akibat akumulasi CO 2 pada suhu tinggi. Letak dan bentuk lubang ventilasi pada kemasan sangat beragam, tergantung dari jenis komoditi yang dikemas dan juga bahan utama kemasan dan pada umumnya lubang ventilasi pada peti karton biasanya dibuat bulat circle ventilation atau celah panjang dengan sudut-sudutnya dibulatkan oblong ventilation New, et al., 1978. Letak lubang ventilasi pada kemasan karton biasanya terdapat pada bagian samping kemasan karton, bukan di bagian atas penutup kemasan, padahal dengan adanya lubang ventilasi di bagian samping dapat mengurangi kekuatan kemasan yang lebih besar daripada pemotongan di bagian atas dan bawah kemasan peti karton Peleg, 1985. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ventilasi adalah luasan ventilasi, jika digunakan luasan ventilasi sampai dengan 5 maka dapat menyebabkan diameter lubang ventilasi pada tipe circle ventilation menjadi cukup besar sehingga diperkirakan kemasan mudah rusak bila terkena tekanan. Sakti 2010, telah melakukan Kajian Perubahan Suhu dalam Kemasan Berventilasi untuk Komoditas Holtikultura, Studi Kasus Kemasan Karton Corrugated Box dengan Komoditas Tomat Lycopersium esculentum mill. Hasil kajian menunjukkan kemasan yang berventilasi lingkaran lebih reponsif terhadap suhu lingkungan daripada kemasan yang berventilasi oval dan kemasan tanpa ventilasi sehingga menyebabkan buah tomat yang dikemas dengan kemasan berventilasi lingkaran laju penurunan kekerasan dan laju peningkatan total padatan terlarutnya lebih besar daripada buah yang dikemas pada kemasan lainnya.

E. Transportasi