2. Kekuatan Tekan Kemasan
Kemasan kardus yang telah dirancang kemudian akan dilakukan pengujian tekan compression strength dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan maksimal kemasan dalam menahan tekanan
dari luar karena kekuatan kemasan akan menentukan seberapa besar kemampuan kardus untuk menahan tumpukan selama proses pendistribusian ataupun penyimpanan dalam gudang.
Masing-masing kemasan dilakukan pengujian kekuatan tekan untuk melihat kekuatan dari masing-masing kemasan dimana kemasan yang paling kuat akan menjadi salah satu indikator untuk
pemilihan kemasan. Alat yang digunakan untuk pengujian kekuatan tekan adalah Instron Universal Testing Machine yang bekerja dengan cara memberikan tekanan kepada kardus secara bertahap
hingga kardus mengalami deformasi dan tidak mampu melawan tekanan yang diberikan. Pengujian pertama dilakukan terhadap kemasan yang disimpan pada suhu ruang untuk melihat kekuatan
maksimal kemasan pada keadaan normal. Disamping itu, dilakukan pula penyimpanan kemasan kardus pada suhu 10ºC selama 6 hari dimana pada hari ke-1, ke-3, dan ke-6 dilakukan pengujian
tekan untuk melihat kekuatan kardus selama jalur pendinginan.
Gambar 19. Kemasan kardus yang telah mengalami uji kekuatan tekan Dari hasil pengujian didapat kecendungan bahwa setiap kemasan mengalami penurunan
kekuatan dari hari ke hari selama penyimpanan jalur dingin dimana kekuatan tekan tertinggi didapat ketika kardus masih belum diberi perlakuan dingin, yaitu ketika kardus masih berada pada
suhu ruang. Hal ini dikarenakan kemasan kardus hanya menyerap sedikit air di udara karena kelembabannya yang rendah dibandingkan kadar air yang terdapat pada refrigerator dengan
kelembaban yang tinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 20 dan Lampiran 2.
Gambar 20. Grafik kekuatan tekan masing-masing kemasan terhadap lama penyimpanan Dapat dilihat bahwa kemasan K40CV dan K40OV rata-rata memiliki kekuatan tekan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kemasan yang lainnya. Formula Mckee menjelaskan bahwa kekuatan tekan kemasan akan berbanding lurus dengan kuadrat dari keliling dan tebal kemasan sehingga
secara teoritis kemasan yang berdimensi lebih besar akan memiliki kekuatan tekan yang lebih besar pula. Dengan demikian kemasan K40CV dan K40OV akan memiliki kekuatan tekan yang lebih
tinggi daripada kemasan yang berkapasitas 24 buah, yaitu K24CV dan K24OV. Apabila kemasan K40CV dan K40OV dibandingkan, maka kemasan K40CV memiliki kekuatan tekan yang lebih
tinggi daripada kemasan K40OV sebab posisi ventilasi tipe oblong ventilation yang horizontal memanjang ke samping telah mengurangi luas sisi vertikal untuk menopang kemasan sehingga
gaya yang diperlukan untuk menahan beban tumpukan maksimal menjadi berkurang. Hal ini menjadi kelemahan dari oblong ventilation yang diletakkan memanjang ke samping sehingga
penempatan posisi oblong ventilation yang vertikal lebih disarankan untuk mengurangi penurunan kekuatan kemsan akibat penambahan ventilasi pada kemasan. Nilai dari hasil pengujian kekuatan
tekan aktual kemudian ditambahkan dengan besarnya gaya yang diberikan oleh tatakan kayu berberat 4.6 kgf.
Tabel 6. Perbandingan kekuatan tekan No
Kemasan Kekuatan Tekan kgf
Perbedaan Aktual
Teoritis 1
K24 264.327
443.54 40.4
2 K40
276.919 492
43.8 Nilai kekuatan teoritis kemasan kardus didapat dengan menggunakan persamaan McKee yang
terdapat pada persamaan 1 sedangkan nilai kekuatan tekan aktual didapat dari hasil pengujian kemasan kardus pada Instron Universal testing Machine. Berikut ini adalah contoh perhitungan
kekuatan teoritis kemasan K24CV, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. P
= 5.87 × Pm × h
0.5
× Z
0.5
= 5.87 x 8.9 x 0.68
0.5
x {30x2 + 23x2}
0.5
= 443.54 kgf 100
150 200
250 300
1 2
3 4
5 6
T e
k a
n a
n k
gf
Lama Penyimpanan hari
K24CV K24OV
K40CV K40OV
Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai kekuatan tekan aktual mempunyai nilai yang lebih kecil daripada nilai kekuatan tekan teoritis sebab faktor adanya lubang ventilasi pada perhitungan teoritis
diabaikan karena ventilasi yang diletakkan pada sisi vertikal akan mengurangi kekuatan tekan dari kemasan karton tersebut. Peleg 1985 menyatakan pemberian ventilasi dan handhole pada
kemasan akan mengurangi kekuatan tekan kemasan, dan batas maksimum penurunan kekuatan tekan akibat lubang pada kemasan adalah 20. Selain itu proses pembuatan dan material yang
digunakan juga berpengaruh terhadap kekuatan kardus. Kemungkinan pada saat pembuatan kemasan kardus terdapat ketelitian yang kurang dimana sudut tepi peti kardus tidak membentuk
sudut 90º dikarenakan adanya bagian yang menggelembung sehingga menyebabkan kekuatan tekan menjadi lebih rendah.
3. Sebaran Suhu Kemasan selama Penyimpanan