C. Prosedur Penelitian
1. Perancangan Kemasan
a. Kapasitas kemasan dibedakan menjadi dua dimensi dimana kemasan pertama ditentukan berdasarkan kebiasaan eksportir dalam memasarkan buah belimbing ataupun kebiasaan
pedagang dari negara importir dalam memasarkan belimbing ke konsumen sedangkan kemasan kedua ditentukan sendiri oleh penulis. Dimensi kemasan ditentukan berdasarkan
ukuran buah, jumlah layer, tipe kemasan, dan tebal bahan yang digunakan. b. Setelah masing-masing dimensi kemasan ditentukan, dibuat prototype kemasan yang
terbuat dari karton bergelombang tipe double two plies sebanyak dua buah per masing- masing dimensi. Kemasan ini akan diberi perlakuan tambahan dengan penambahan
ventilasi di masing-masing dimensi kemasan, yaitu ventilasi tipe circle ventulation dan oblong ventilation. Tipe box yang akan dibuat untuk kemasan adalah tipe box RSC
Regular Slotted Container yang memiliki kemasan dalam inner. c. Prototype yang telah dibuat kemudian diuji kekuatan tekannya untuk mengetahui gaya
tekan maksimum pada masing-masing kemasan dimana setiap prototype dilakukan pengujian sebanyak dua kali ulangan dengan menggunakan alat Instron Universal Testing
Machine. Hasil pengukuran ini digunakan untuk melihat kekuatan maksimum kemasan dalam menahan beban.
d. Selain itu dilakukan uji kekuatan tekan pada suhu 10ºC untuk mengetahui perubahan kemasan kardus selama transportasi jalur dingin. Pengukuran dilakukan pada hari pertama
penyimpanan, tiga hari penyimpanan, dan enam hari penyimpanan. e. Selanjutnya dilakukan pengukuran perubahan suhu dalam kemasan pada suhu 10ºC
dengan menggunakan termokopel di sepanjang titik-titik diagonal kotak karton untuk melihat kemampuan prototype kemasan dalam beradaptasi dengan udara di dalam ruang
pendingin refrigerator. f. Tahap akhir dari proses perancangan kemasan adalah pemilihan kemasan berdasarkan
hasil uji tekan kemasan dan hasil pengukuran sebaran suhu. Kekuatan tekan kemasan diolah dengan menggunakan uji Duncan untuk mendapatkan kemasan yang memiliki rata-
rata kekuatan paling tinggi, sedangkan penentuan sebaran suhu dilakukan dengan melihat suhu rata-rata pada kemasan yang mampu beradaptasi dengan baik pada suhu di dalam
ruang pendingin refrigerator. Dengan lengkap proses perancangan kemasan dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram alir perancangan kemasan
2. Aplikasi Kemasan