Simulasi Transportasi Hasil Pertanian

Tabel 4. Ukuran pallet di beberapa negara asia mm Negara Ukuran Korea 1100 x 1100 Jepang 1100 x 1100 Taiwan 1100 x 1100 1100 x 1200 Singapura 800 x 1200 1200 x 1100 1100 x 1100 1200 x 1200 1200 x 1800 1100 x 1400 Thailand 1200 x 1100 1100 x 1100 China 1200 x 1100 1200 x 800 1140 x 1140 1121.9 x 1016 Indonesia 1200 x 1000 1500 x 1500 1150 x 985 Sumber: Standart ISO pallet http:en.wikipedia.orgwikiPallet

F. Simulasi Transportasi Hasil Pertanian

Pemasaran hasil pertanian tidak terlepas dari kegiatan transportasi karena melalui transportasi komoditi diangkut dan disalurkan kepada konsumen dimana semakin jauh jarak pengangkutan maka semakin besar pula resiko komoditi untuk mengalami kerusakan dan penurunan kualitas selama transportasi. Kondisi transportasi yang buruk dan penanganan yang tidak tepat pada komoditi yang ditransportasikan buah dan sayuran dapat menyebabkan kerugian berupa turunnya kualitas komoditi yang akan disampaikan ke tangan konsumen dimana penurunan kualitas yang sering terjadi adalah kerusakan mekanis pada buah dan sayuran. Pengangkutan mempunyai peranan penting pada setiap tingkat distribusi, sebab harga total hasil holtikultura yang dipasarkan berhubungan erat dengan masalah pengangkutan Sjaifullah, 1976 Pengangkutan jalur darat memiliki resiko kerusakan yang tinggi dimana alat angkut yang umum digunakan adalah truk, mobil bak terbuka atau sejenisnya, dan menggunakan kereta api Satuhu, 2004. Kondisi jalan yang tidak mulus dan tidak rata mempengaruhi kualitas komoditi selama transportasi sebab permukaan jalan ini menyebabkan produk mengalami berbagai guncangan ketika ditransportasikan dan menghasilkan frekuensi goncangan yang diakibatkan oleh ketidakrataan jalan dimana semakin tinggi kerusakan jalan maka semakin tinggi pula goncangan yang terjadi dalam kemasan selama trasportasi. Purwadaria dkk telah merancang alat simulasi transportasi yang dapat mewakili pengaruh guncangan yang terjadi pada kondisi jalan yang sebenarnya dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kerusakan mekanis yang dialami oleh komoditi pertanian akibat guncangan selama transportasi dilakukan. Alat simulasi ini telah disesuaikan dengan jalan yang terdapat di dalam kota dan luar kota dimana jalan dalam kota memiliki amplitudo yang lebih rendah dibandingkan jalan luar kota, jalan buruk, dan jalan berbatu. Pada simulasi pengangkutan dengan menggunakan truk guncangan yang dominan adalah guncangan pada arah vertical sedangkan guncangan pada kereta api adalah guncangan horizontal. Guncangan lain berupa puntiran dan bantingan diabaikan karena jumlah frekuensinya kecil sekali Soedibyo, 1992. Kusuman 2007, pernah mengkaji pengaruh kemasan dan suhu terhadap mutu fisik mentimun selama transportasi dengan menggunakan empat kemasan yang berbeda untuk mengupas mentimun yang akan ditransportasikan simulasi selama 3 jam. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat kerusakan mekanis tertinggi dialami oleh mentimun dalam peti kayu dengan nilai kerusakan sebesar 40.915 dan yang terendah dialami oleh mentimun dalam kemasan kardus dengan nilai kerusakan sebesar 26.1. III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu