87
ajaran-ajaran agama hendaknya dengan cara bijaksana. Tetap dan sesuai dengan sikap, sifat dan alam pikiran mereka.
Kemudian dalam rangka proses pembentukan kepribadian muslim ada tiga taraf yang harus diupayakan yaitu pembiasaan pembentukan pengertian,
sikap dan minat dan pembentukan kerohanian yang luhur.
43
1. Pembahasan
Proses pembentukan kepribadian dengan cara pembiasaan adalah sangat penting dan harus didahulukan dan pada tahapan yang
lain sasarannya adalah aspek jasmani yang pembinaannya lebih mudah. Namun demikian, pembiasaan amat menjelaskan,“Begitu
kuatnya pengaruh kebiasaan sehingga manakala akan dirubah, biasanya menimbulkan reaksi yang cukup keras dari dalam pribadi itu
sendiri, lihatlah betapa reaksi yang ditimbul jika seorang pecandu alkohol akan menghentikan kebiasannya.’
44
Contoh pelaksanaan tahap pembinaan, mislanya perintah shalat dan puasa agar seorang muslim dapat melaksanakan shalat dan puasa
dengan baik, maka perlu dibiasakan sejak kecil sebelum baligh, sehingga setelah dewasa baligh ia akan terbiasa melaksanakan.
Tujuan dan pembiasaan adalah untuk membentuk aspek kejasmanian dari kepribadian, atau memberi kecakapan berbuat dan mengucapkan
sesuatu misalnya hapalan bacaan shalat atau do’a dalam ibadah lainnya.
2. Pembentukan Pengertian, Sikap dan Minat
Tahap pembentukan pengertian, sikap dan minat merupakan tindak lanjut dari tahap pembiasaan. Pada tahap pembiasaan baru
merupakan pembentukan kebiasaan dengan tujuan supaya dilakukan
43
Ahmad D. Marimba., h. 766
44
Hamzah Ya’kub, Etika Islam, Bandung: CV Diponegoro, 1993, Cet. Ke- 2, h. 62
88
dengan tepat. Adapun pada taraf pembentukan pengertian, sikap dan minat merupakan pemberian pengetahuan dan pengertian terhadap
kebiasaan-kebiasaan yang sudah tepat itu. Amalan-amalan yang sudah dikerjakan dan hapalan-hafalan yang sudah diucapkan diberi
pengertian dan perlu ditanamkan dasar-dasar kesusilaan yang erat hubungannya dengan kepercayaan.
3. Pembentukan Kerohanian yang Luhur
Tahap pembentukan kerohanian yang luhur, merupakan tahap pematangan rohaniah, seperti menanamkan kepercayaan terhadap
pokok-pokok keimanan. Alat yang utama adalah tenaga budi dan kebudayaan serta kejiwaan yang akan mendapatkan pengenalan akan
Allah SWT. Jika tahap pembentukan kerohanian yang luhur ini berhasil, maka akan terwujud kerohanian yang matang yaitu
sebagaimana diungkapkan oleh Akhmad D. Marimba, yaitu”Adanya kesadaran dan pengertian yang mendalam, segala apa yang
dipikirkannya, dipilihnya dan diputuskannya serta dilakukannya adalah keinsyafan sendiri dengan rasa tanggung jawab”
45
. Pembentukan taraf yang ketiga ini sebagian besar merupakan pembentukan sendiri atau
pendidikan sendiri. Dalam proses pembentukan kepribadian muslim, ketiga taraf
itu saling mengisi dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Yaitu tarap yang lebih rendah akan menjadi landasan bagi taraf berikutnya
dan akan menumbuhkan kesadaran dan keinsyafan terhadap apa yang diperoleh pada taraf sebelumnya, sehingga membuat pelaksanaan-
pelaksanaan amalan yang lebih kualitatif. Jika proses pembentukan kepribadian muslim terwujudlah tujuan Allah SWT menciptakan
manusia, sesuai dengan firman-Nya:
45
Ahmad D. Marimba….., h. 776
89
f 6 K`5 cZ8
‹7r5Œ avy`a
6 TE
6 oF 4,
= ,
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
QS. Adz-Dzariyah: 56.
46
E. Pendidikan Akidah Akklak dalam Pembentukan Siswa