Pengertian Kepribadian dan Aspek-aspeknya

82 menjadi seorang mukmin yang bertakwa disegani, dihormati dan terpuji.

5. Metode Hukuman

Hukuman-hukuman dalam Islam dikenal dengan dua macam, yaitu hudud dan ta’zir. Hudud adalah hukuman yang telah ditentukan oleh syari’at Islam, yang wajib dilaksanakan karena Allah SWT. Seperti had bagi orang yang minum-minuman keras, adalah dicambuk antara- 40-80 kali. Sedangkan ta’zir adalah hukuman yang tidak ditentukan oleh Allah SWT untuk setiap perbuatan maksiat yang didalamnya tidak terdapat untuk memberi pelajaran bagi orang lain demi kemaslahan umat, karena hukuman ta’zir ini tidak ditentukan, maka hendaknya diperhitungkan bentuk hukuman yang sesuai dengan kesalahannya. 33 Para ahli pendidikan melarang pendidikan menggunakan metode hukuman kecuali setelah mengeluarkan ancaman, peringatan dan nasehat. Metode hukuman adalah cara yang paling akhir, ini berarti bahwa disana terdapat beberapa cara dalam memperbaiki dan mendidik. Pendidikan hendaknya bijaksana dalam menggunakan cara hukuman, yang sesuai, tidak bertentangan dengan tingkat kecerdasan anak. Pendidikan dan pembawaannya. Disamping itu, hendaknya ia tidak segera menggunakan hukuman, keculai setelah menggunakan cara-cara lain, metode hukuman adalah cara yang paling akhir.

C. Pengertian Kepribadian dan Aspek-aspeknya

Kata kepribadian berasal dari kata “personality” dalam bahasa inggris yang berasal dari bahasa latin “pertama” yang berarti “kedok atau topeng” yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain panggung yang 33 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak, ….H. 308 83 maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak atau kepribadian yang angkara murka, serakah dan sebagainya sering ditopengkan dengan gambar raksasa. Sedangkan untuk prilaku yang baik, budi luhur, suka menolong, berani berkorban dan sebagainya ditopengkan dengan seorang kesatria dan sebagainya. 34 Selain itu kata kepribadian juga berasal dari kata kerja “pribadi” yang artinya “manusia sebagai perseorangan diri manusia atau diri orang sendiri”. Sedangkan arti kepribadian adalah “keadaan manusia sebagai perseorangan, keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak orang”. 35 Di dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat kebanyakan orang akan menunjukkan keadaannya yang baik-baik saja dan untuk itu maka mendapatkan kedudukan, penghasilan atau prestise yang lebih sekalipun ia harus bertindak, berbicara, atau berbuat yang bukan saja tidak sesuai dengan dirinya sendiri, melainkan kadang-kdang bertentangan dengan hakikat kepribadiannya sendiri. 36 Gordon W. Allport 1937 memberikan definisi kepribadian sebagai berikut: “Personality is the dyhamic organisation within the individual of those psychopyscal system that determine his uniqui to this environment”. “Kepribadian adalah organisasi sistem jiwa raga yang dinamis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya”. 37 Dari uraian diatas, maka kepribadian adalah suatau totalitas psikipisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak didalam lingkungan yang unik,dalam banyak hal orang-orang sering mencampuradukan pemakaian istilah karakter, temperamen, kepribadian. Ketiga istilah ini memang mempunyai arti yang sangat erat hubungannya satu dengan yang lainnya. 34 Agus Sujatno, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, h. 10 35 W.J.S. Poerdarminta, h. 768 36 Agus Sujatno, Psikologi Kepribadian, h. 768 37 Ahmad Fauzi, Psikologi Umum Untuk F.T. Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia, 1997, Cet. Ke-1, h. 119 84 Karakter lebih menjurus kearah tabi’at-tabi’at yang dapat disebut benar atau salah, sesuai atau tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang diakui. Temperamen adalah salah satu segi dari kepribadian yang erat hubungannya dengan pertimbangan zat-zat cair yang ada dalam tubuh. Kepribadian dalam artian psycologis sangat luas meliputi segala aspek kehidupan seseorang, keseluruhan kualitas dirinya yang dapat diperhatikan dalam caranya berbuat, berpikir, berpendapat, sikap dan minat, falsafah hidupnya serta kepercayaannya. 38 Dengan demikian kepribadian iu terdiri dari beberapa aspek, seperti dikemukakan oleh Drs. Ahmad D. Marimba, bahwa aspek kepribadian itu dapat digolongkan ke dalam tiga bagian: 1. Aspek-aspek kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan ketahuan dari luar, misalnya: cara-caranya berbuat, berbicara, dan sebagainya. 2. Aspek-aspek kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak segera dapat dilihat dan ketahuan dari luar, misalnya: cara-caranya berpikir, sikap dan minat. 3. Aspek-aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek-aspek kejiwaan yang lebih abstrak yaitu filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai-nilai yang telah meresap di dalam kepribadian itu, yang telah menjadi bagian dan mendarah daging dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh individu itu. Bagi orang-orang beragama, aspek-aspek inilah yang menuntutnya kearah kebahagiaan, bukan saja di dunia tetapi di akhir. Aspek-aspek inilah yang memberi kualitas kepribadian keseluruhannya. Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepribadian merupakan keseluruhan sifat-sifat atau tingkah laku yang mencerminkan watak seseorang, baik tingkah laku luarnya maupun kegiatan jiwanya, yang tampak dari penampilannya dalam segala aspek kehidupan, seperti tampak 38 Ahmad D. Marimba, …., h. 66 85 dalam caranya berbuat, berpikir, dan mengeluarkan pendapat, sikap dan minat serta falsafah hidupnya dan kepercayaannya. 39

D. Proses Pembentukan Kepribadian