Strategi Pembelajaran Konvensional Ruseffendi 1991: 231 memandang bahwa strategi pembelajaran

kelompok, dan lebih rileks karena adanya doingmath dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan strategi Think-Talk-Write TTW ini menggunakan lembar kerja siswa LKS. Sebelumnya guru menjelaskan secara garis besar tentang materi yang akan dibahas, setelah itu guru memberikan LKS kepada siswa, kemudian siswa secara individu diperintahkan untuk memasuki tahap Think dengan waktu yang telah ditentukan, tahap Think ini bertujuan agar siswa memahami soal yang ada di LKS kemudian menulis catatan kecil tentang apa yang diketahui atau apa yang tidak difahami untuk dibawa ke forum diskusi. Setelah selesai guru membagikan kelompok yang telah ditentukan secara heterogen sebanyak 3-5 orang siswa kemudian siswa langsung berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk membahas soal-soal yang ada di LKS yang disertai doingmath dengan waktu yang telah ditentukan. Pada tahap ini guru sebagai mediator lingkungan belajar. Setelah selesai melaui tahap Talk , guru memerintahkan kepada siswa untuk memasuki tahap Write. Pada tahap ini siswa secara individu langsung menuliskan hasil diskusi yang telah dilakukan. Setelah selesai melalui tahap Think-Talk-Write guru memerintahkan perwakilan kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Berdasarkan uraian di atas dapat diasumsikan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi Think-Talk-Write TTW akan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

4. Strategi Pembelajaran Konvensional Ruseffendi 1991: 231 memandang bahwa strategi pembelajaran

konvensional sama dengan pembelajaran tradisional yaitu proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode ekspositori. Siswa dalam kelas ini dianggap memiliki kemampuan pada syarat minimal, minat, kepentingan, kecakapan, dan kecepatan belajar yang diasumsikan relatif sama 51 Pembelajaran matematika konvensional ini menurut Silver dan Smith 1996: 20 dalam Hera mengatakan bahwa tugas dan peran guru secara esensial hanya memindahkan atau menyalurkan pengetahuan dan memvalidasi jawaban siswa, sedangkan siswa diharapkan untuk belajar sendiri dalam keadaan kelas yang tenang dan sunyi. Berdasarkan pengertian di atas, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional guru menyajikan pengetahuan kepada siswa dalam bentuk yang telah dipersipkan secara rapi, sistematis, dan lengkap. Sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur. Tetapi pada strategi pembelajaran konvensional ini dominasi guru banyak berkurang karena tidak terus menerus bicara. Guru berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal pada waktu-waktu yang diperlukan saja. Pada pembelajaran dengan strategi konvensional ini siswa belajar lebih aktif seperti siswa mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan mengerjakannya bersama dengan temannya atau disuruh membuatnya di papan tulis. Ciri umum strategi pembelajaran konvensional adalah definisi dan teorema disajikan oleh pengajar, contoh soal diberikan oleh pengajar kemudian latihansoal. Secara garis besar, prosedur pelaksanaannya kurang menekankan aktivitas fisik siswa, yang diutamakan adalah aktivitas mental siswa, sehingga banyak orang beranggapan bahwa strategi pembelajaran konvensional menghasilkan belajar menghafal dan kurang efektif belajar bermakna. Secara umum strategi pembelajaran konvensional sama dengan cara mengajar biasa tradisional, namun di dalam strategi pembelajaran konvensional dominasi guru berkurang, guru tidak terus berbicara, guru hanya menjelaskan pada bagian-bagian yang diperlukan saja. 51 Hera Sri Mudzakkir, strategi Pembelajaran dengan Pendekatan Think-Talk-Write untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematika Beragam Siswa Sekolah Menengah Pertama , jurnal Matematika, Vol. 1, 02 desember 2006.

5. Materi Bangun Datar 1

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

Pengaruh Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia

0 11 158

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) PADA Peningkatan Motivasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) Pada Siswa Kelas V MI Muhammadiyah Ngasem Kecamata Colomadu Tah

0 2 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-TALK- WRITE (TTW) PADA Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Think-Talk-Write (TTW) Pada Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Matematika d

0 0 18

PENGARUH STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 10