Persiapan Teknik Budidaya JUN di Desa Ciaruteun Ilir

38 Pada kemitraan ini, pengelolaan sepenuhnya diserahkan kepada petani. Sistem silvikultur yang digunakan dalam kemitraan ini adalah tebang habis pada akhir daur. Adapun tanaman pokok yang digunakan adalah jati Tectona grandis dengan daur 5 tahun. Dalam pengelolaan hutan rakyat pola kemitraan, penggarap mengelola hutan secara tumpangsari pada saat tanaman pokok jati masih berumur 1-3 tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, jenis tanaman tumpangsari yang diusahakan selama dua tahun pertama oleh petani adalah cabai, kacang panjang, kacang tanah, Jagung, pepaya, kangkung, bayem, tales, porang, sawi dan kentang.

5.3 Teknik Budidaya JUN di Desa Ciaruteun Ilir

Pada dasarnya tanaman jati merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan alami. Hal tersebut dikarenakan jati tergolong tanaman yang memiliki daya tahan tinggi. Namun, tanpa adanya penanganan yang baik, tanaman jati akan tumbuh dalam waktu yang lama. Apabila ingin menghasilkan jati dengan umur panen yang relatif singkat maka dibutuhkan bibit khusus dan perawatan yang baik. Berdasarkan informasi dari UBH-KPWN pengawas lapang, teknik budidaya JUN diawali dengan persiapan, baik persiapan lahan, persiapan pupuk dasar, juga persiapan bibit. Setelah itu dapat dilaksanakan proses penanaman. Perawatan dan penyiraman tanaman dilaksanakan secara intensif agar tanaman dapat tumbuh sesuai dengan yang diharapkan. Pemanenan dilaksanakan saat umur tanaman lima tahun, yaitu pada saat tanaman JUN mencapai volume 0,2 meter kubik.

5.3.1 Persiapan

Kegiatan persiapan terdiri dari kegiatan persiapan lahan, persiapan pupuk dasar dan persiapan bibit. 1. Persiapan lahan Langkah awal dalam budidaya JUN dimulai dari pembersihan calon lokasi tanaman dari tumbuh-tumbuhan yang tidak diperlukan seperti serasah, sampah dan tumbuhan bawah. Serasah, sampah, dan tunggak-tunggak yang tidak dapat dimanfaatkan dikumpulkan ditempat tertentu dan dibakar. Pembakaran tersebut 39 diusahakan tidak menyebar diseluruh lokasi karena dapat mematikan organisme yang ada di dalam tanah. Abu hasil pembakaran dapat juga dipergunakan sebagai pupuk. Langkah selanjutnya adalah pengolahan tanah yang dilaksanakan pada awal musim kemarau. Pengolahan tanah bertujuan untuk menghilangkan alang- alang rumput, mengurangi keasaman tanah, pemberantasan hama, memudahkan pertukaran udara dan peresapan air, agar bibit yang ditanam memperoleh media tumbuh yang baik sehingga memungkinkan pertumbuhan JUN dengan baik. Setelah pengolahan tanah selesai, kegiatan penyiapan lahan selanjutnya adalah pemasangan ajir dan pembuatan lubang tanaman. Pemasangan ajir dilaksanakan 15 hingga 10 hari sebelum penanaman, hal ini bertujuan untuk mengatur tata letak, arah larikan dan jarak tanam. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 5 x 2 meter, hal ini bertujuan untuk memberikan ruang tumbuh yang cukup bagi tanaman. Pembuatan lubang tanam dilakukan pada lahan yang sudah dipasang dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm. Pembuatan lubang tanam dilaksanakan pada 15 hingga 10 hari sebelum penanaman untuk memberi kesempatan kepada tanah membuang gas-gas beracun yang mungkin terkandung dalam lubang tanaman. Tanah galian dari tiap lubang setebal lebih kurang 20 cm teratas dan 20 cm terbawah dipisahkan. Gundukan tanah bagian atas digunakan sebagai campuran pupuk dasar. 2. Persiapan pupuk dasar Pupuk dasar adalah pupuk kandang yang diolah dengan formula tertentu. Penyiapan pupuk dasar dilakukan 30 hingga 25 hari sebelum penanaman dilakukan. Pupuk dasar terdiri dari campuran pupuk kandang, NPK, probiotik, gula pasir, dan kapur. Setiap lubang tanaman diberikan pupuk dasar sebanyak 3 hingga 5 kg per lubang. Pupuk dasar tersebut dicampur dengan tanah asal bagian atas dan diaduk secara merata lalu dimasukkan ke dalam lubang tanam. 3. Persiapan bibit Bibit JUN yang digunakan adalah bibit JUN yang diproduksi oleh PT. Setyamira Bhaktipersada. Usulan kebutuhan jumlah bibit dan pupuk serta waktu pengiriman harus sudah disampaikan ke Direksi pada dua minggu sebelum 40 pembuatan lubang, sedangkan jadwal penerimaan bibit harus ditentukan terlebih dahulu, minimal tiga hingga lima hari sebelum penanaman. Bibit yang diterima dari PT. Setyamitra Bhaktipersada diseleksi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jumlah sesuai dengan pesanan ditambah dengan lima persen cadangan. b. Kualitas sesuai dengan pesanan spesifikasi sebagai berikut: 1. Umur tiga hingga empat bulan 2. Tinggi 30 hingga 40 cm 3. Jumlah daun minimal dua pasang 4. Diameter batang 0,4 hingga 0,5 cm 5. Batang sehat, lurus dan berkayu 6. Akar belum menembus polibag 7. Bebas hama dan penyakit Bibit yang tidak sesuai dengan spesifikasi tersebut tidak diterima dan minta diganti.

5.3.2 Penanaman