Tingkat pendidikan Jumlah anggota keluarga Luas kepemilikan lahan

31

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden 5.1.1 Umur Petani peserta kemitraan di Desa Ciaruteun Ilir berjumlah 167 orang, dari jumlah tersebut diambil 60 orang responden berdasarkan luas lahan hutan yang digarap. Responden yang didapat memiliki umur berkisar antara 18-75 tahun Tabel 3. Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan umur Umur Tahun Jumlah Jiwa Persentase 18 – 25 3 5 26 – 35 5 8 36 – 45 22 37 46 – 55 18 30 56 – 65 9 15 66 – 75 3 5 Total 60 100 Diketahui petani yang termuda berumur 18-25 tahun berjumlah 3 orang dengan persentase 5, sedangkan petani yang tertua hanya ada 3 orang yang berumur antara 66-75 tahun dengan persentase 5 dari total responden. Petani terbanyak berumur 36-45 tahun dengan persentase 37. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar petani yang bermitra masih muda dan memiliki cukup tenaga untuk mengolah usaha taninya serta memiliki cukup pengalaman dalam mengelola dan mengusahakan lahannya.

5.1.2 Tingkat pendidikan

Umumnya masyarakat pedesaan mempunyai tingkat pendidikan yang rendah. Mayoritas pendidikan responden adalah SD dengan persentase 62, yang tidak tamat SD 5 dan yang tidak sekolah 25. Sedangkan untuk responden yang melanjutkan sekolah hingga jenjang SMP 5 dan SMA hanya 3 dari total responden. Hal ini disebabkan karena kondisi ekonomi masyarakat yang rendah serta kesadaran masyarakat pedesaan akan pentingnya pendidikan juga masih kurang. Tingkat pendidikan yang tergolong rendah ini juga turut mempengaruhi 32 pola pikir dan perilaku petani dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan hutan Hardjanto 1990. Hal ini terlihat pada tingkat pendidikan di Desa Ciaruteun Ilir Tabel 4. Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan pendidikan Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase Tidak Sekolah 15 25 Tidak tamat SD 3 5 SD 37 62 SMP 3 5 SMA 2 3 Total 60 100

5.1.3 Jumlah anggota keluarga

Secara umum, jumlah anggota keluarga turut mempengaruhi besarnya pengeluaran rumah tangga. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan petani tersebut. Hal ini berdampak pula pada perubahan pola pikir petani dalam mengolah hutan. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki jumlah anggota kel uarga ≤ 3 orang sebesar 58 dan 37 responden memiliki jumlah anggota keluarga 4-6 orang. Sedangkan 5 responden memiliki jumlah anggota keluarga 6 orang Tabel 5. Tabel 5 Distribusi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga Jumlah Anggota Keluarga Jumlah KK Persentase ≤ 3 35 58 4 - 6 22 37 6 3 5 Total 60 100

5.1.4 Luas kepemilikan lahan

Luas tanah garapan turut mempengaruhi besar kecilnya pendapatan petani dalam usaha tani. Semakin luas tanah garapan, maka hasilnya juga akan semakin melimpah karena hasil panen akan semakin banyak Tabel 6. 33 Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan kepemilikan lahan Luas Lahan ha Jumlah Jiwa Persentase 0,1 20 33 0,1 – 0,3 20 34 0,3 20 33 Total 60 100 Responden yang memiliki luas lahan 0,1 ha dengan rata-rata luas lahan 0,06 ha dan persentase sebesar 33 dari total seluruh responden. Sedangkan responden yang memiliki luas lahan 0,1 – 0,3 ha dengan rata-rata luas lahan 0,16 ha dengan persentase sebesar 34 dan yang memiliki luas lahan 0,3 ha dengan rata-rata luas lahan 0,54 ha dengan persentase 33. Responden yang memiliki luas lahan garapan sempit, berusaha mencari pekerjaan tambahan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Umumnya pekerjaan tambahan yang banyak dikerjakan adalah menjadi petani ke buruh batu.

5.1.5 Pekerjaan