xxiv Pembelajaran akan efektif jika terdapat kesempatan bagi siswa untuk melakukan
suatu aktifitas. Dengan beraktifitas mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan ketrampilan yang
bermakna untuk hidup di dalam masyarakat. Mills-Douglass dalam Oemar Hamalik 2003 : 172 menyebutkan
”One learns only by some activities in the neural system : seeings, hearing, smelling, feeling, thinking, physical or motor activity. The learner must
activity engage in the “ learning” whether it be of information a skill, an understanding, a habit ,an ideal, an attitude,an interest, or the nature of a
task.”
Keunggulan model pembelajaran Student Team Achievement Division dan Team Games Tournament adalah adanya kerjasama dalam kelompok, dan dalam
menentukan keberhasilan kelompok bergantung pada keberhasilan individu, sehingga setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang
lain. Setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjang timnya mendapatkan nilai yang maksimum, sehingga setiap siswa dituntut untuk kreatif
dan aktif dalam belajar. Dengan demikian setiap individu merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri, sehingga tujuan pembelajaran kooperatif dapat
berjalan bermakna dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal sesuai harapan kurikulum.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah –masalah sebagai berikut :
1. Pelajaran kimia masih dianggap sulit oleh sebagian besar siswa Sekolah Menengah Atas
xxv 2. Kemampuan siswa dalam mengkonstruksi dan mengorganisasikan konsep
pengetahuan masih sangat kurang karena perolehan pengetahuan terbatas pada
informasi yang disampaikan guru. 3. Proses pembelajaran yang dilakukan belum interaktif dan memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi secara aktif 4. Masih rendahnya prestasi belajar kimia mungkin karena penggunaan
metode pembelajaran yang belum tepat. 5. Sikap percaya diri dan sikap sosial siswa yang belum dikelola dengan baik
dapat menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, diteliti pengaruh pendekatan pembelajaran kooperatif model Student Team Achievement Division, Team Games Tournament, sikap
percaya diri, dan sikap sosial siswa terhadap prestasi belajar pada materi pembelajaran reaksi oksidasi dan reduksi. Batasan-batasan masalah sebagai berikut
: 1. Penelitian dilakukan terhadap siswa-siswa kelas X semester genap SMA
Negeri 1 Semin, Gunungkidul. 2. Pendekatan pembelajaran kooperatif model Student Team Achievement
Division, akan diterapkan pada kelas eksperimen, sedangkan model Team Games Tournament akan diterapkan pada kelas kontrol .
3. Sikap percaya diri adalah perilaku yang berdasarkan keyakinan diri sendiri dan tidak dapat dipengaruhi oleh pihak lain dalam pemecahan masalahnya.
xxvi 4. Sikap sosial adalah kesadaran seseorang yang menentukan perbuatan nyata
dalam kegiatan-kegiatan sosial yang terjadi dalam pergaulan dengan sesama yang tumbuh dan berkembang dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan pada akhirnya pada masyarakat luas. 5. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil belajar siswa, ditinjau dari aspek
kognitif, pada siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Semin Gunungkidul Tahun Pelajaran 20082009 pada materi pembelajaran reaksi
oksidasi dan reduksi
D. Perumusan Masalah