Uji Daya Pembeda Uji Tingkat Kesukaran

xcv Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa butir soal angket sikap percaya diri memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,808 dan butir soal angket sikap sosial memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,814. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal angket memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil perhitungan selengkapnya lihat pada Lampiran 14 dan 15.

3. Uji Daya Pembeda

Menurut Masidjo 1995 : 196 daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal mmbedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung Daya Pembeda adalah sebagai berikut : maksimal Skor x NKB atau NKA KB - KA ID = Keterangan : ID = indeks Diskriminasi KA = Jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa kelompok atas KB = Jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa kelompok bawah NKA atau NKB x Skor maksimal = Perbedaan jawaban dari siswa kelompok atas dan bawah yang seharusnya diperoleh dari siswa dari suatu item. Tabel 3.4 Indeks Diskriminasi xcvi Indeks Diskriminasi Kualifikasi 0,80 – 1,00 0,60 – 0.79 0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 0,00 – 0,19 Sangat Membedakan Lebih Membedakan Cukup Membedakan Kurang Membedakan Sangat Kurang Membedakan Berdasarkan hasil perhitungan dengan program Microsoft Excel diperoleh hasil bahwa dari 33 butir yang diuji cobakan terdapat 3 butir soal yang sangat kurang membedakan, yaitu no 4, 23 dan 32. 24 butir soal kurang membedakan, yaitu no 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31 dan 33. 5 butir soal cukup membedakan, yaitu no 1, 6, 12, 15, dan 22. Serta 1 butir soal lebih membedakan, yaitu butir soal no 17. Hasil perhitungan selengkapnya lihat pada lampiran 16.

4. Uji Tingkat Kesukaran

Menurut Nana Sudjana 2006 : 137 soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Menurut Masidjo 1995 : 189 taraf kesukaran adalah bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran adalah sebagai berikut : xcvii maksimal Skor x N B IK = Keterangan : IK = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = Jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item N x Skor maksimal = jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari siswa dari suatu item. Untuk mengetahui kriteria rentang taraf kesukaran suatu item soal, maka dapat dilihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Taraf kesukaran suatu item Taraf Kesukaran Kualifikasi Taraf Kesukaran 0,81 – 1,00 0,61 – 0.80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Mudah Sekali MS Mudah Md SedangCukup Sd.C Sukar Sk Sukar Sekali SS Berdasarkan hasil perhitungan dengan program Microsoft Excel diperoleh hasil bahwa dari 33 butir yang diuji cobakan terdapat 2 butir soal yang tergolong sukar, yaitu butir soal no 12 dan 27. 6 butir soal sedang, yaitu butir soal no 1, 2, 7, 17, 23 dan 25. 23 butir soal mudah, yaitu butir soal no 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 28, 29, 30, 31, 32, dan 33, serta 2 butir soal mudah sekali yaitu butir soal no 13 dan 14 . Hasil perhitungan selengkapnya lihat pada lampiran 16. Berdasarkan hasil uji coba tersebut di atas, maka soal yang digunakan untuk pengambilan data prestasi belajar siswa pada penelitian ini yaitu xcviii 25 soal yaitu no 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 15,16,17,18, 19, 20, 21, 22, 24,25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN NUMBERED HEAD Penerapan Strategi Pembelajaran Matematika Dengan Student Team Achievement Division Dan Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Ke

0 4 19

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN NUMBERED HEAD Penerapan Strategi Pembelajaran Matematika Dengan Student Team Achievement Division Dan Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kema

0 2 15

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR | Soebiyanto | Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia 8028 17540 1 PB

0 0 15

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT): DAMPAK TERHADAP HASILBELAJAR FISIKA

0 0 13