25
berlaku dan diterima luas oleh negara – negara anggota WTO. Salah satu di antaranya adalah perlunya eksistensi UU No. 8 Tahun 1999.
16
B. Pengertian Perlindungan Konsumen, Konsumen, dan Pelaku Usaha
1. Pengertian Perlindungan Konsumen
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yang dimaksud dengan Perlindungan adalah cara, proses, perbuatan melindungi. Menurut
Pasal 1 angka 4 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, yang dimaksud perlindungan adalah :
“ segala upaya yang ditujukan untuk memberikan rasa aman kepada korban yang dilakukan oleh pihak keluarga, advokat, lembaga sosial, kepolisian,
kejaksaan, pengadilan, atau pelaksana lainnya baik sementara maupun berdasarkan penetapan pengadilan.”
Perlindungan yang tertuang dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 2002 Tentang Tata cara Perlindungan Korban dan
Saksi Dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia Yang Berat adalah: “suatu bentuk pelayanan yang wajib dilaksanakan oleh aparat penegak hukum
atau aparat keamanan untuk memberikan rasa aman baik fisik maupun mental, kepada korban dan saksi, dari ancaman, gangguan, teror, dan
kekerasan dari pihak manapun, yang diberikan pada tahap penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan atau pemeriksaan di sidang pengadilan.”
Sedangkan pengertian perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan terhadap subjek hukum dalam bentuk perangkat hukum baik
yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dengan kata lain perlindungan hukum sebagai suatu
16
Celina Tri Kristiyanti, Op.Cit., hal.18.
Universitas Sumatera Utara
26
gambaran dari fungsi hukum., yaitu konsep dimana hukum dapat memberikan suatu keadilan, ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.
17
Menurut Az. Nasution, perlindungan hukum adalah keseluruhan asas- asas dan kaidah-kaidah yang mengatur hubungan dan masalah penyediaan
dan penggunaan produk barang danatau jasa antara penyedia dan penggunanya, dalam kehidupan bermasyarakat. Disamping itu Az. Nasution
dalam bukunya yang lain menyatakan bahwa pengertian hukum konsumen diartikan sebagai keseluruhan asas-asas atau kaidah-kaidah hukum yang
mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan atau jasa konsumen, di dalam pergaulan hidup.
Jadi dibedakan pengertian antara hukum perlindungan konsumen dan hukum konsumen.
Perlindungan hukum yang penulis maksud dalam skripsi ini tentunya adalah perlindungan hukum berupa upaya – upaya yang ditetapkan dalam
peraturan perundang - undangan dalam setiap proses transaksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, dengan kata lain adalah
perlindungan hukum konsumen. Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 8 Tahun 1999, pengertian
dari perlindungan konsumen adalah : “segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen.”
Dengan demikian dalam perlindungan hukum konsumen, terdapat upaya – upaya yang ditetapkan oleh perundang – undangan sebagai
17
“Pengertian Perlindungan Hukum” http:ntanaiu.blogspot.com201209pengertian‐ perlindungan
‐hukum‐terhadap.html, diakses pada 15 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
27
perlindungan kepada konsumen. Selain apa yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1999 dan KUH Perdata, masih terdapat sejumlah perangkat hukum
lain juga yang bisa dijadikan sebagai sumber atau dasar hukum yaitu
18
: 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2001 Tanggal
21 Juni 2001 tentang Badan Perlindungan Konsumen Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 58 tahun 2001 Tanggal
21 juli 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 59 tahun 2001 Tanggal 21 Juli 2001 tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat.
4. Keputusan Presiden RI Nomor 90 Tahun 2001 tanggal 21 Juli 2001 tentang pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Pemerintah Kota Medan, Kota Palembang, Kota Jakarta Pusat, Kota jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kota
Surabaya, Kota Malang, dan Kota Makassar. 5. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdaganagan RI Nomor
301MPPKEP102001 tentang Pengangkatan, Pemberhentian, Anggota dan Sekretariat Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen.
6. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 302MPPKEP102001 Tentang Pendaftaran Lembaga Perlindungan
Konsumen Swadaya Masyarakat. 7. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor
605MPPKep82002 Tentang Pengangkatan Anggota Badan
18
Happy Susanto, Op.Cit., hal.20
Universitas Sumatera Utara
28
Penyelesaian Sengketa Konsumen pada Pemerintah Kota Makassar, Kota Palembang, Kota surabaya, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota
Yogyakarta dan Kota Medan. 8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor
480MPPKep62002 Tanggal 13 Juni 2002 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
302MPPKep102001 tentang Pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat.
9. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor 418MPPKep42002 Tanggal 30 April 2002 tentang Pembentukan Tim
Penyeleksi Calon Anggota Badan Perlindungan Konsumen. 10. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor
302MPPKep102001 tentang Pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat.
2. Pengertian Konsumen