23
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN
A. Sejarah Singkat Perlindungan Konsumen Di Indonesia
Masalah perlindungan konsumen di Indonesia baru mulai terjadi pada dekade 1970-an. Hal ini ditandai dengan berdirinya Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia selanjutnya disingkat YLKI pada bulan Mei 1973. Ketika itu, gagasan perlindungan konsumen disampaikan secara luas kepada
masyarakat melalui berbagai kegiatan advokasi konsumen, seperti pendidikan, penelitian, pengujian, pengaduan, dan publikasi media konsumen. Ketika
YLKI berdiri, kondisi politik bangsa Indonesia saat itu masih dibayang – bayangi dengan kampanye penggunaan produk dalam negeri. Namun seiring
perkembangan waktu, gerakan perlindungan konsumen seperti yang dilakukan YLKI dilakukan melalui koridor hukum yang resmi, yaitu bagaimana
memberikan bantuan hukum kepada masyarakat atas konsumen.
11
Setelah YLKI, muncul beberapa organisasi serupa, antara lain Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen LP2K di Semarang yang
berdiri sejak Februari 1988 dan pada tahun 1990 bergabung sebagai anggota Consumers International CI, Yayasan Lembaga Bina Konsumen Indonesia
YLBKI dan perwakilan YLK di berbagai provinsi di Tanah Air.
12
YLKI merupakan salah satu lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang bisa dikatakan sebagai pelopor gerakan perlindungan
konsumen pertama di Tanah Air. Tujuan pendirian lembaga ini adalah untuk
11
Happy Susanto, Op.Cit., hal.9.
12
Celina Tri Kristiyanti, Op.,Cit., hal.15.
Universitas Sumatera Utara
24
membantu konsumen agar hak – hak nya bisa terlindungi. Di samping itu, tujuan YLKI adalah untuk meningkatkan kesadaran kritis konsumen tentang
hak dan tanggung jawabnya sehingga bisa melindungi dirinya sendiri dan lingkungannya.
13
Gerakan konsumen Indonesia terus mengalami perkembangan, termasuk yang diprakarsai oleh YLKI mencatat prestasi besar setelah naskah
akademik UU No. 8 Tahun 1999 berhasil dibawa ke DPR.
14
Gerakan dan perjuangan untuk mewujudkan sebuah undang – undang tentang perlindungan
kosumen dilakukan selama bertahun – tahun. Baru pada era reformasi, keinginan terwujudnya UU No. 8 Tahun 1999 bisa terpenuhi. Pada masa
pemerintahan Presiden BJ. Habibie, tepatnya pada tanggal 20 April 1999, RUUPK secara resmi disahkan sebagai UU No. 8 Tahun 1999 . Masalah
perlindungan konsumen kemudian ditempatkan ke dalam koridor suatu sistem hukum perlindungan konsumen yang merupakan bagian dari sistem hukum
nasional.
15
Dan tanpa mengurangi penghargaan terhadap upaya yang terus – menerus dilakukan oleh YLKI, salah satu andil yang juga mendorong
kehadiran UU No. 8 Tahun 1999 adalah juga karena cukup kuatnya tekanan dari dunia Internasional. Setelah pemerintah RI mengesahkan UU Nomor 7
Tahun 1994 tentang Agreemeent Estabilizing the world Trade Organization Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia, maka ada
kewajiban bagi Indonesia untuk mengikuti standar – standar hukum yang
13
Happy Susanto, Op.Cit., hal.10.
14
Celina Tri Kristiyanti, Op.Cit., hal.17
15
Happy Susanto,Op.Cit., hal. 11.
Universitas Sumatera Utara
25
berlaku dan diterima luas oleh negara – negara anggota WTO. Salah satu di antaranya adalah perlunya eksistensi UU No. 8 Tahun 1999.
16
B. Pengertian Perlindungan Konsumen, Konsumen, dan Pelaku Usaha