commit to user
45
B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 1 SMK
Negeri 6 Surakarta
Kegiatan awal dilakukan dengan mengidentifikasi masalah  pembelajaran akuntansi  pada  kelas  yang  akan  diteliti.  Tujuan  dari  kegiatan  ini  adalah  untuk
mengetahui  kegiatan  pembelajaran  akuntansi  yang  akan  dilaksanakan  di  SMK Negeri 6 Surakarta. Observasi awal dilakukan pada Januari 2010 di SMK Negeri 6
Surakarta  dan  sebelumnya  peneliti  juga  sudah  mengetahui  sedikit  permasalahan melalui  observasi  pada  saat  PPL.  Hasil  dari  identifikasi  masalah  tersebut  adalah
sebagai berikut : 1.  Ditinjau dari Segi Siswa
a.  Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Siswa  masih  kurang  aktif  dalam  pembelajaran  akuntansi.  Hal  ini
disebabkan pada umumnya pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional yang  tidak  semua  siswa  dapat  memahami  pelajaran  dengan  mudah.  Tingkat
kejenuhan siswa meningkat karena setiap pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional.  Pada  metode  konvensional  siswa  hanya  duduk,  mendengarkan  dan
mencatat penjelasan dari guru. Keadaan ini membuat siswa bosan dan mengabaikan pembelajaran, Siswa menjadi tidak fokus dan kurang konsentrasi dalam  menerima
pelajaran.  Sebagai  contoh  tidak  fokusnya  siswa  contohnya  seperti  melamun, mengantuk,  bercakap  dengan  teman  lain  dan  sebagainya.  Ketidakaktifan
dankurang  konsentrasinya  siswa  dalam  pembelajaran  juga  tercermin  ketika mendapat tugas atau  mengerjakan ulangan  harian.  Mereka  lebih sering  bingung
dan tidak tahu apa yang harus dikerjakan, sehingga ketika ulangan para siswa akan melakukan  kecurangan  seperti  mencontek  pekerjaan  teman,  membuka  catatan
atau buku yang berhubungan dengan pelajaran serta nilainya tidak bagus dan tidak memenuhi  KKM  yang  ditentukan berdasarkan  kompetensi  dasarnya. Akuntansi
merupakan  suatu  siklus  kegiatan  pencatatan  sehingga  jika  mereka  melewatkan pembelajaran  mereka  tidak  akan  mengerti,  karena  pembelajaran  akuntansi
berkelanjutan  atau  selalu  berhubungan  dengan  materi  pembelajaran  sebelumnya.
commit to user
46 Hal  ini  dapat  diatasidengan  pembelajaran  yang  melibatkan  siswa  aktif  secara
penuh dalam kegiatan pembelajaran. b.  Siswa tidak terlalu antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi.
Pembelajaan menggunakan metode konvensional yang dilakukan secara berkelanjutan  akan  menimbulkan  kebosanan  siswa  dalam  mengikuti  proses
pembelajaran, siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru, serta mengerjakan apa yang diperintahkan guru, sehingga siswa
menjadi  bosan  dan  mengabaikan  mata  pelajaran  akuntansi.  Akibatnya,  banyak siswa  mengalami  kesulitan  dalam  menyelesaikan  tugas  maupun  evaluasi  yang
diberikan guru, karena  selain pemahaman siswa  yang mengambang, juga dalam mata pelajaran akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan dengan kejadian
sehari-hari yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan para siswa. Hal tersebut dapat  diatasi  apabila  siswa  dilibatkan  secara  aktif  dalam  proses  pembelajaran,
sehingga  siswa  akan  aktif  mengungkapkan  pendapatnya  tentang  materi  yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.
c.  Beberapa siswa yang kurang memahami pembelajaran. Siswa  yang  tidak  terlibat  aktif  dalam  pembelajaran  dan  melakukan
kegiatan  lain  yang  tidak  berhubungan  dengan  pelajaran  tidak  akan  mengerti penjelasan  dari  guru.  Apabila  diberi  kesempatan  untuk  bertanya,  mereka  juga
tidak  akan  mengerti  apa  yang  akan  mereka  tanyakan,  tetapi  siswa  lebih  suka bertanya  kepada  teman  mereka  yang  juga  belum  tentu  memahami  apa  yang
disampaikan  guru.  Namun,  ada  pula  beberapa  siswa  yang  masih  mengabaikan pelajaran dan tidak bertanya kepada teman setelah pelajaran usai. Sehingga siswa
tersebut  tidak  akan  mengetahui  materi  yang  harus  mereka  pelajari.  Para  siswa yang tidak memahami materi pembelajaran akan kesulitan ketika mereka menghadapi
ulangan harian. Saat ulangan harian siswa yang tidak memahami materi pembelajaran akan  bertanya  kepada  temannya  atau  mencontek  catatan,  hal  ini  akan  sangat
mengganggu  jalannya  ulangan  karena  pada  saat  ulangan  harian  siswa  dilarang untuk saling membantu dalam menjawab soal ulangan. Keadaan ini harus diatasi
dengan suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan siswa dapat  langsung  bertanya  kepada  temannya  pada  saat  proses  belajar  mengajar,
commit to user
47 serta  jika  perlu  bertanya  kepada  guru  sebagai  fasilitator  dalam  pembelajaran
sehingga siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran. 2.  Ditinjau dari Segi Guru
a.  Guru masih menggunakan metode konvensional. Guru  masih  menggunakan  metode  konvensional  saat  pembelajaran
akuntansi, seringkali siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi. Siswa terlihat bosan, jenuh, dan tidak
berminat terhadap pelajaran akuntansi serta kurang memperhatikan materi pelajaran dengan seksama. Guru sudah  mencoba untuk membangkitkan minat siswa dengan
memberikan pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa  yang  tidak  mau  memperhatikan  pelajaran.  Namun,  cara  ini  ternyata
belummampu  membangkitkan  semangat  dan  minat  belajar  siswa  terhadap  mata pelajaran akuntansi.
b.  Hasil  belajar  yang  tercermin  dari  pencapaian  kompetensi  belajar  siswa  belum menunjukkan hasil yang optimal.
Berdasarkan survei awal  yang  dilakukan  peneliti  menunjukkan  bahwa prestasi belajar akuntansi para siswa di SMK Negeri 6 Surakarta dapat dikatakan
belum merata dan kurang memenuhi kriteria ketuntasan minimal standar kompetensi serta tujuan pelajaran akuntansi, karena dalam pengamatan yang dilakukan peneliti
pada siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta, dari hasil pekerjaan siswa menunjukkan  bahwa  terdapat  kesenjangan  antara  pencapaian  kompetensi
belajarsiswa dengan kriteria minimal yang harus dicapai. Berdasarkan nilai Ulangan Harian  KD  1  dari  40  siswa  terdapat  37  siswa  92.5  yang  memperoleh  nilai
dibawah  standar  KKM  yaitu  75  dan  3  siswa  7.5  siswa  memperoleh  nilai diatas  KKM,  hal  ini  menunjukan  pencapaian  kompetensi  siswa  belum  merata
serta kurangnya pemahaman terhadap mata pelajaran akuntansi.
commit to user
48
C. Deskripsi Hasil Penelitian