commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Murni Winarsih 2007: 23 tunarungu adalah seseorang yang kehilangan atau kekurangan kemampuan mendengar baik sebagian maupun
seluruhnya sehingga ia tidak dapat menggunakan pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga kemampuan bahasa sebagai alat komunikasi
terganggu. Menurut Permanarian Somad dan Tati Hernawati 1996: 13 terbatasnya
kemampuan bahasa yang mengakibatkan daya abstraksi anak tunarungu sering dikatakan kurang jika dibandingkan anak normal. Jika kemampuan bahasa anak
tunarungu ditambah maka kemampuan mengabstrasikan juga akan meningkat. Ketunarunguan seseorang dapat menghambat perkembangan bahasa sehingga
mengalami hambatan untuk berkomunikasi dengan orang mendengar, hal ini berpengaruh pada proses pendidikan, khususnya mengalami kesulitan dalam
prestasi akademik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah tingkat
intelegensi seseorang. Anak tunarungu ada yang memiliki intelegensi tinggi, rata- rata, dan rendah. Perkembangan intelegensi sangat dipengaruhi oleh
perkembangan bahasa sehingga perkembangan intelegensi anak tunarungu tidak sama dengan cepatnya dengan anak normal lainnya.
Rendahnya tingkat presatasi akademik anak tunarungu bukan karena kemampuan intelektual yang rendah terbelakang mental, tetapi disebabkan
karena intelegensinya tidak mendapatkan kesempatan untuk berkembang dengan maksimal. Akan tetapi untuk aspek intelegensi yang bersumber pada penglihatan
dan motorik akan berkembang dengan baik. Menurut Parwoto 2007: 125 matematika adalah ilmu tentang struktur-
struktur abstrak karena penelaahan bentuk-bentuk dalam matematika membawa matematika itu ke dalam struktur-struktur abstrak. Pengetahuan matematika
commit to user
2 merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak bagi peserta didik, terlebih bagi
peserta didik tunarungu yang daya abstraksinya rendah. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang penting sebagai pengantar
ilmu-ilmu pengetahuan yang lain dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Pengajaran matematika tidak hanya ditekankan pada kemampuan berhitung,
tetapi pada konsep-konsep matematika yang berkenaan dengan ide-ide yang bersifat abstrak.
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak peserta didik khususnya anak tunarungu memerlukan media dan alat peraga yang dapat memperjelas apa
yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami oleh peserta didik.
Penyampaian materi akan lebih tercapai dan lebih dimengerti jika disertai media. Oleh karena itu, pembelajaran matematika di sekolah merupakan hal yang
abstrak bagi anak tunarungu, media sangat penting sebagai stimulus untuk merangsang kemampuan dan motivasi serta menjadikan matematika menjadi mata
pelajaran yang lebih konkrit. Media pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan prestasi
belajar, dan prestasi belajar akan kurang maksimal jika tidak menggunakan media pendidikan yang diperlukan. Dengan demikian guru membutuhkan suatu media
pendidikan dalam proses belajar mengajar supaya materi dapat dimengerti oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar, matematika merupakan suatu pengajaran
yang memerlukan media pembelajaran dalam penyampaiannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan komputer sebagai media
pembelajaran interaktif yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika anak tunarungu kelas D4 SLB-B YRTRW Surakarta. Karena media
ini disajikan dengan kontrol yang meminta pebelajar mempraktekan ketrampilan dan menerima balikan serta memberi kesempatan kepada pebelajar untuk
memberi respons aktif. Pembelajaran dengan menggunakan komputer dapat disesuaikan dengan
kemampuan dan kecepatan belajar siswa. Komputer sebagai media pembelajaran interaktif juga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk dapat terlibat
commit to user
3 langsung dalam pembelajaran, peserta didik juga bisa memperoleh balikan
sehingga dapat mewujudkan iklim pembelajaran yang baik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Parwoto 2007: 127 ”Program
komputer itu sendiri dapat memberikan pengaruh pada motivasi bermain anak”. Hal tersebut selaras dengan pendapat Ronald L. Taylor, Lydia R. Smiley dan
Stephen B. Richard 2009: 275 yang mengemukakan teknologi komputer dapat digunakan untuk mendukung secara langsung pembelajaran peserta didik.
Penggunaan komputer menurut Paul G. Geisert dan Mynga K. Futrell 1995: 3 dapat membantu guru dalam membentuk pembelajaran yang efektif, guru juga
dapat melakukaan pekerjaannya lebih baik. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa anak tunarungu
adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran sehingga sulit menerima materi pelajaran khususnya mata pelajaran matematika yang sifatnya abstrak jika
dalam penyampaiannya secara verbal, sedangkan daya abstraksi anak tunarungu rendah.
Dengan demikian komputer sebagai media pembelajaran interaktif diharapkan dapat memaksimalkan anak dalam menangkap materi pelajaran. Dari
penjelasan di atas, maka peneliti mengangkat penelitian yang berjudul ”Pengaruh penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif terhadap prestasi
belajar bidang studi matematika anak tunarungu kelas D4 SLB-B YRTRW Surakarta tahun ajaran 2010 2011.
B. Identifikasi Masalah