commit to user
7 tidak menetap yang juga berdampak pada pendidikannya akan tetapi tidak
termasuk dalam golongan orang tuli. Mohammad Effendi 2006, 57 mengemukakan bahwa “Tunarungu
adalah seseorang yang mengalami kerusakan gangguan atau kerusakan satu atau lebih organ telinga dalam proses pendengarannya sehingga organ tersebut
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya”. Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tunarungu adalah
seseorang yang
mengalami hambatan
dalam pendengarannya baik sebagain atau seluruhnya dengan menggunakan atau
tanpa alat bantu dengar yang mengakibatkan gangguan pemerolehan bahasa dan informasi sehingga proses pendidikannya juga terganggu tidak
sebagaimana mestinya anak normal lainnya yang tidak mengalami gangguan pendengaran.
b. Klasifikasi Tunarungu
Derajat ketunarunguan seseorang sangat bervariasi, oleh sebab itu ada klasifikasi tunarungu diperlukan untuk layanan pendidikan. Klasifikasi
menurut Boothroyd dalam Murni Winarsih 2007: 23 antara lain:
1 Kelompok I : kehilangan 15-30 dB, mild hearing atau ketunarunguan
ringan, daya tangkap terhadap suara cakapan manusia masih normal.
2 Kelompok II : kehilangan 31-60 dB, moderate hearing losses
ketunarunguan sedang, daya tangkap terhadap suara cakapan manusia hanya sebagian.
3 Kelompok III :
kehilangan 61-90
dB, severe
hearing losses
ketunarunguan berat, daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada.
4 Kelompok IV : kehilangan 91-120 dB, profound hearing losses
ketunarunguan sangat berat, daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.
commit to user
8
5 Kelompok V : kehilangan lebih dari 120 dB, total hearing losses
ketunarunguan total, daya tangkap terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.
Sedangkan klasifikasi menurut Samuel A. Kirk dalam Permanarian Somad dan Tati Hernawati 1996: 29 adalah:
1 0 Db : menunjukkan pendengaran yang optimal
2 0 – 26 dB
: menunjukkan seseorang yang masih mempunyai pendengarann yang normal
3 Tunarungu ringan 27 – 40 dB
: mempunyai kesulitan mendengar bunyi-bunyi yang jauh, membutuhkan tempat
duduk yang strategis letaknya dan memerlukan terapi bicara
4 Tunarungu sedang 41 – 55 dB
: mengerti bahasa percakapan, tidak
dapat mengikuti
diskusi kelas,
membutuhkan alat bantu dengar dan terapi bicara 5 Tunarungu agak berat 56
– 70 dB : hanya bisa mendengar suara dari
jarak yang dekat, masih mempunyai sisa pendengaran untuk belajar bahasa dan bicara
dengan menggunakan alat bantu mendengar serta dengan cara yang khusus
6 Tunarungu berat 71 – 90 dB
: hanya bisa mendengar bunyi yang sangat dekat, masih mempunyai sisa pendengaran
untuk belajar
bahasa dan
bicara dengan
menggunakan alat bantu mendengar serta dengan cara yang khusus
7 Tunarungu sangat berat 91 dB ke atas : mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara dan getaran, banyak tergantung
pada penglihatan daraipada pendengaran untuk proses
menerima informasi,
dan yang
bersangkutan dianggap tuli
commit to user
9 Sedangkan klasifikasi menurut Ronald L. Taylor, dkk 2009: 257
adalah sebagai berikut: 1 20
– 40 dB : mild hearing loss tunarungu ringan
2 41 – 60 dB
: moderate hearing loss tunarungu sedang 3 61
– 80 dB : severe hearing loss tunarungu berat
4 81 dB ke atas : profound hearing loss tunarungu sangat berat Sharon Vaughn, Candace S. Bos, dan Jeanne Shay Schum 2002: 258
mengemukakan orang yang memiliki pendengaran normal jika mempunyai kemampuan mendengar antara 0-15 dB. Akan tetapi orang yang termasuk ke
dalam kelas kehilangan kemampuan mendengar ringan dan sedang maka orang tersebut masih mempunyai kemampuan mendengar yang kecil atau
dikatakan orang yang kurang dengar. Sedangkan seseorang yang termasuk ke dalam kelas kehilangan kemampuan mendengar berat dan sangat berat maka
seseorang tersebut dapat dikatakan orang tuli. Dari beberapa pendapat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
tunarungu mempunyai beberapa klasifikasi, tergantung dari kemampuan mendengar yang dimiliki seseorang. Klasifikasi tersebut antara lain:
1 Hard of hearing, terdiri dari: a Slight hearing losses 15- 30 dB: memiliki kemampuan mendengar
yang baik b Mild hearing losses 31- 40 dB: mampu memahami percakapan biasa
dari jarak dekat c Moderate hearing losses 41- 60 dB: mampu memahami percakapan
keras dari jarak dekat 2 Deaf, terdiri dari:
a Severe hearing losses 61- 90 dB: daya tangkap terhadap suara cakapan hanya sebagian
b Profound hearing losses 91- 120 dB: daya tangkap terhadap suara cakapan tidak ada
c Total hearing losses 120 dB ke atas: daya tangkap terhadap suara cakapan tidak ada sama sekali, hanya dapat membaca bibir.
commit to user
10
c. Penyebab Ketunarunguan