commit to user
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Tunarungu
a. Pengertian Tunarungu
Istilah tunarungu diambil dari kata “tuna” yang artinya kurang dan “rungu” yang artinya pendengaran. Jadi anak tunarungu adalah anak yang
kurang mampu mendengar atau tidak mampu mendengar suara. Tunarungu merupakan keadaan kehilangan pendengaran meliputi seluruh tingkatan baik
ringan, sedang, berat dan sangat berat yang mengakibatkan gangguan pada komunikasi walaupun sudah menggunakan alat bantu dengar tetapi tetap
memerlukan layanan pendidikan khusus. Menurut Donald F. Morees dalam Murni Winarsih 2007: 22
“Tunarungu adalah istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai berat sehingga menghambat proses informasi bahasa
melalui pendengaran baik menggunakan alat bantu maupun tidak menggunakan alat bantu”. Mega Iswari 2007: 57 menyatakan istilah
tunarungu ditujukan pada anak yang kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian yang disebut kurang dengar maupun seluruhnya yang disebut tuli.
Deafness means a hearing impairment that is so severe the child is impaired in processing linguistic information through hearing, with or without
amplification, and that adversely affects a chi ld’s educational performance.
Hearing impairment means an impairment in hearing, whether permanent or fluctuating, that adversely affects a child’s educational performance but that
isnot included under the definition of deafness. Iindividual’s with Disabilities
Education Act of 2004 [IDEA 04] dalam Ronald L. Taylor, Lydia R. Smiley, dan Stephen B. Richards, 2009: 256
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa tuli adalah suatu gangguan pendengaran yang sangat berat yang dapat menghambat proses pemerolehan
bahasa dan informasi dengan atau tanpa alat bantu dengar sehingga berdampak kurang baik dalam penyelenggaraan pendidikannya. Sedangkan
kurang dengar adalah gangguan dalam mendengar yang bersifat menetap atau
commit to user
7 tidak menetap yang juga berdampak pada pendidikannya akan tetapi tidak
termasuk dalam golongan orang tuli. Mohammad Effendi 2006, 57 mengemukakan bahwa “Tunarungu
adalah seseorang yang mengalami kerusakan gangguan atau kerusakan satu atau lebih organ telinga dalam proses pendengarannya sehingga organ tersebut
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya”. Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tunarungu adalah
seseorang yang
mengalami hambatan
dalam pendengarannya baik sebagain atau seluruhnya dengan menggunakan atau
tanpa alat bantu dengar yang mengakibatkan gangguan pemerolehan bahasa dan informasi sehingga proses pendidikannya juga terganggu tidak
sebagaimana mestinya anak normal lainnya yang tidak mengalami gangguan pendengaran.
b. Klasifikasi Tunarungu