Alternatif Dispute Resolution ADR
53
Bagan 2.1. Kerangka Pemikiran
Tanah merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia. Sebagai negara berkembang, Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk yang banyak juga mengalami masalah pertanahan yang menimbulkan sengketa antara pemegang hak dengan orang lain. Salah satu
1. Undang Undang Dasar Tahun
1945 Pasal 33 ayat 3 2.
Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997
tentang pendaftaran tanah Pasal 19
UUPA Sertifikat Bermasalah Cacat
Hukum
Sertifikat Palsu
Sertifikat Asli atau palsu
Sertifikat Ganda
Penyelesaian Sengketa Hak atas Tanah
Melalui Instansi BPNMusyawarah
Mediasi Melalui
Peradilan
Pembatalan Hak atas Tanah
Sertifikat Hak
Milik Nomor
00756Bambankerep seluas 232 M² terletak di Candi Sewu, Kel.
Bambankerep, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang.
Sertifikat Hak
Guna Bangunan
Nomor 842Bambankerep seluas 316 M² terletak di jalan Candi Sewu II
Nomor 512, Kel. Bambankerep, Kec.
Ngaliyan, Kota Semarang
.
Sengketa Hak atas Tanah
Dasar: 1.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang
Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2016 tentang penyelesaian kasus pertanahan
2. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
1999 tentang
Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan
Keputusan Pemberian Hak atas Tanah
Kepemilikan Hak atas Tanah
54
yang terjadi adalah sengketa sertifikat ganda. Sertifikat bermasalahcacat hukum sertifikat ganda, sertifikat Palsu, sertifikat aspalasli tapi palsu terdapat dalam
Pasal 33 UUD 1945 Pasal 19 UUPA Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Penyelesaian melalui Instansi Badan Pertanahan yaitu Musyawarah mediasi,
melalui peradilan dan pembatalan sertifikat hak atas tanah dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang. Dalam hal ini tentu akan banyak menimbulkan
masalah dalam berbagai kehidupan, sehingga perlu penanganan yang cukup serius secara terpadu dan terencana dari semua pihak terutama pemerintah selaku
pelaksana pemerintahan, sehingga hal tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik- baiknya sekaligus untuk mencegah terjadinya sengketa tanah yang mungkin saja
terjadi di kemudian hari. Sengketa sertifikat ganda hak atas tanah terjadi di Kantor Pertanahan Kota
Semarang yaitu
mengenai Penerbitan
Sertifikat Hak
Milik Nomor
00756Bambankerep seluas 232 M ² Dua ratus tiga puluh dua ribu meter persegi. atas nama Antonius Oke Ardian Wicaksono terletak di Candi Sewu, Kelurahan
Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Perihal permasalahn tanah yang terjadi yang berakibat sertifikat tumpang tindih overlapping. Pada Hak
Guna Bangunan Nomor 842Bambankerep seluas 316 M² Tiga ratus enam belas ribu meter persegi atas nama Mutmainah terletak di jalan Candi Sewu II Nomor
512, Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Dimana kedua sertifikat tanah tersebut sama-sama mempunyai dasar hukumnya.
Untuk menyelesaikan sengketa sertifikat ganda tersebut, dapat ditempuh melalui dua cara yaitu Pertama, yaitu penyelesaian melalui instansi Badan