PENDAHULUAN ANALISIS YURIDIS MEDIASI PENAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH TERHADAP SERTIFIKAT GANDA DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SEMARANG
14
tanah, hal ini juga membuktikan bahwa surat hak milik berupa sertifikat dan pendaftaran tanah belum bisa memberikan solusi terhadap sengketa tanah yang
ada saat ini. Penelitian
Siahaan 2009 dengan judul “Tanggung Jawab Kantor Pertanahan Akibat Dikeluarkannya Sertifikat Ganda Yang Mengandung Cacat
Hukum Administrasi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya sertifikat ganda merupakan akibat kelalaian petugas dalam proses pemberian dan
pendaftaran hak atas tanah akibat kurangnya pengawasan dan pengendalian atas suatu kebijakan pertanahan yang telah diterbitkan, iktikad tidak baik dari pemohon
yang dengan sengaja atau tidak sengaja menunjukkan batas-batas yang kurang benar. Sebagai tindak lanjut penyelesaian sengketa sertifikat ganda, maka para
pihak menggugat ke pengadilan tata usaha negara untuk memeriksa keabsahan sertifikat hak masing-masing serta sanksi-sanksi berupa sanksi administratif yaitu
pemecatan petugas yang lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pejabat yang bertugas, sanksi perdata yaitu ganti rugi dalam Pasal 1365 dan 1366
KUHPerdata dengan mengganti rugi kerugian para pihak, dan sanksi pidana yaitu tindakan kurungan penjara bagi pejabat maupun salah satu pihak yang terbukti
bersalah di pengadilan sebagai efek jera. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah diuraikan di atas
adalah: Fokus penelitian ini yaitu Analisis Yuridis Mediasi Penal dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan terhadap penerbitan sertifikat ganda. Studi
penelitian dilakukan terhadap kasus sertifikat ganda dalam perjanjian penyelesaian
15
sengketa melalui mediasi penal dengan kesepakatan para pihak yang sudah di putuskan oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang.