15
sengketa melalui mediasi penal dengan kesepakatan para pihak yang sudah di putuskan oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Mediasi Penal
Menurut Barda Nawawi Arief, mediasi penal penal mediation sering juga disebut dengan berbagai istilah, antara lain : “Mediation in criminal cases” atau
”Mediation in penal matters” yang dalam istilah Belanda disebut strafbemiddeling, dalam istilah Jerman
disebut ”Der Aubergerichtliche Tatausgleich
” dan dalam istilah Perancis disebut ”de mediation penale”. Karena mediasi penal terutama mempertemukan antara pelaku tindak pidana dengan
korban, maka mediasi penal ini sering juga dikenal dengan istilah ”Victim Offender Mediation
” VOM, Tater Opfer Ausgleich TOA, atau Offender victim Arrangement OVA Nawawi Arief, 2012:1
Menurut Martin Wright mendefinisikan mediasi penal sebagai suatu proses dimana korban korban-korban dan pelaku pelaku-pelaku berkomunikasi
dengan bantuan pihak ketiga yang tidak memihak, baik secara langsung bertatap muka
maupun secara
tidak langsung
melalui pihak
ketiga, menyanggupkanmemungkinkan korban mengekspresikan kebutuhan kebutuhan
dan perasaan-perasaan mereka dan pelaku untuk menerima dan bertindak berdasarkan tanggung jawab mereka Suseno et al, 2013:44.
Menurut Stuart M. Widman merumuskan mediasi pidana sebagai suatu proses dimana seorang mediator memfasilitasi komunikasi dan negosiasi antara
pihak-pihak untuk membantu mereka dalam mencapai suatu perjanjian sukarela
16
mengenai sengketa mereka, sedangkan menurut Mark William Baker mediasi penal adalah proses tentang membawa korban-korban dan pelaku-pelaku bersama-
sama untuk mencapai suatu perjanjian timbal balik dengan restitusi sebagai pijakan norma Suseno et al, 2013:45.
Menurut Hasan Alwih 2015:892 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan batasan bahwa ”mediasi adalah proses pengikutsertakan pihak ketiga
dalam penyelesaian suatu perselisihan sebagai penasihat. Mediator adalah perantara penghubung, penengah bagi pihak-
pihak yang bersengketa itu”. Pengertian mediasi yang diberikan Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung
tiga unsur penting. Pertama, mediasi merupakan proses penyelesaian perselisihan atau sengketa yang terjadi antara dua pihak atau lebih. Kedua, pihak yang terlibat
dalam penyelesaian sengketa adalah pihak-pihak yang berasal dari luar pihak yang bersengketa. Ketiga, pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa tersebut
bertindak sebagai penasihat dan tidak memiliki kewenangan apa-apa dalam pengambilan keputusan.
Pada prinsipnya, tindak pidana yang terjadi di masyarakat, dapat diselesaikan melalui 2 dua cara. Pertama, melalui upaya penal, dalam upaya penal tindak
pidana yang dilakukan diarahkan untuk menempuh proses hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan kata lain muara dari upaya penal
adalah proses litigasi. Kedua, melalui upaya non penal yaitu lebih mengedepankan sifat pencegahan preventive terhadap tindak pidana yang terjadi Nawawi Arief,
2002:42.