Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

56

BAB III METODE PENELITIAN

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang berupa paparan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang hukum dan pemecahannya menguatkan kaidah hukum atau kaidah ilmu lain yang relavan Buku Panduan Penulisan Skripsi FH UNNES , 2005:1 . Oleh karena itu hal-hal yang dapat membantu untuk memperlancar penyusunan skripsi ini diperlukan adanya suatu data-data. Untuk memperoleh data-data ini diperlukan beberapa metode sebagai pedoman, karena metode penelitian ini merupakan unsur yang penting dalam penelitian.

3.1 Pengertian Metode Penelitian

Metodologi Penelitian berasal dari kata “Metode” yang artinya cara yang tepat melakukan sesuatu dan “Logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan, jadi metodologi artinya cara untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran yang didasarkan pada ilmu pengetahuan secara seksama untuk mencapai suatu. Sedangkan penelitian merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, yaitu research. Kata research berasal dari re kembali dan to search mencari. Research berarti mencari kembali. Oleh karena itu, penelitian pada dasarnya merupakan “suatu upaya pencarian”. Apabila suatu penelitian merupakan usaha pencarian, maka timbul pertanyaan apakah yang dicari itu? Pada dasarnya yang dicari adalah pengetahuan atau pengetahuan yang benar Ali, 2011:1. Menurut Soekanto 1981:5, penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi. Hal ini disebabkan, 57 oleh karena penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisis dan konstruksi terhadap data yang telah dikumpulkan dan diolah. Oleh karena itu penelitian merupakan sarana bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk itu metodologi penelitian yang diterapkan haruslah sesuai dengan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar. Sedangkan menurut Sugiyono 2012:2, metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berrarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarrti kegiatan penelitianitu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

3.2 Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian yuridis sosiologis sering juga disebut sebagai penelitian hukum non-doktrinal. Penelitian tersebut bertujuan agar menghasilkan teori-teori tentang eksitensi dan fungsi hukum dalam masyarakat, yang terjadi di dalam proses-proses perbuahan sosial Sunggono, 2012:78, maka dalam penelitian 58 skripsi ini, terdapat kasus sengketa sertifikat ganda yang diselesaikan melalui mediasi penal di Kantor Pertanahan Kota Semarang. Menurut Ashshofa 2013:15 pendekatan kualitatif lebih menekankan pada pola tingkah laku manusia, yang dilihat dari frame of reference si pelaku itu sendiri. Pada penelitian hukum empiris, maka yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder, sebagaimana di atas untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau terhadap masyarakat atau para pihak yang terlibat dalam konflik. Penulis dalam hal ini, ingin melihat secara jelas terhadap kinerja Pertanahan Kota Semarang dalam menyelesaikan permasalahan di Kantor Pertanahan, dan mengetahui sejauh mana kedudukan mediasi penal dalam penyelesaian sengketa tanah. Dan mengetahui bagaimana proses pelaksanaan penyelesaian sengketa tanah terhadap sertifikat ganda yang diselesaikan di Kantor Pertanahan Kota Semarang, dengan menggunakan pendekatan kualitatif agar kita bisa jelas dan bisa mengetahui fakta-fakta dilapangan.

3.3 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan atau tempat dimana seseorang melakukan penelitian. Tujuan ditetapkannya lokasi penelitian agar diketahui dengan jelas obyek penelitian, sehingga lokasi sangat menunjang untuk dapat memberikan informasi yang valid. Lokasi penelitian yang ditetapkan oleh penulis berkaitan dengan permasalahan untuk diadakan penelitian. Adapun lokasi penelitian yang dijadikan obyek penelitian oleh penulis yaitu Kantor Pertanahan Kota Semarang yang beralamat di Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 23 59 Semarang. Lokasi ini dipilih berdasarkan hasil pra-penelitian penulis di lokasi tersebut yang terdapat kasus sertifikat ganda mengenai penerbitan sertifikat yang terdapat 2 dua pihak yang mengaku sebagai pemilik sah, dan masing-masing pihak memiliki sertifikat hak milik atas tanah tersebut sehingga menimbulkan sertifikat ganda.

3.4 Fokus Penelitian

Mengingat pentingnya fokus penelitian, maka berdasarkan dengan rumusan permasalahan dan tujuan penelitian, maka yang menjadi fokus penelitian ini mediasi penal sebagai alternatif penyelesaian sengketa tanah terhadap sertifikat ganda overlapping, khususnya mengenai: a. Mengetahui bagaimana kedudukan mediasi penal dalam penyelesaian sengketa tanah terhadap sertifikat ganda oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang. b. Mengetahui bagaimana proses pelaksanaan penyelesaian sengketa tanah terhadap sertifikat ganda melalui mediasi penal oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang.

3.5 Sumber Data Penelitian

Sumber data adalah tempat dari mana data diperoleh, diambil, dan dikumpulkan. Adapun jenis sumber data yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini meliputi: 60

3.5.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya langsung maupun dari sumber pertama, yakni dengan mempelajari tingkah laku warga masyarakat setempat yakni dengan melalui penelitian Soekanto, 1981:12. Data primer merupakan data yang terutama di perlukan dalam penelitian ini, yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan, data- data asli melalui wawancara, observasi maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang kemudian diolah oleh penulis. Data primer dalam penelitian ini data yang diperoleh dari Kantor Pertanahan Kota Semarang dengan cara wawancara informan dan responden yang mengetahui terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk memlengkapi data penelitiannya Ali, 2011:106. Data primer ini digunakan sebagai data utama dalam penelitian ini. Dalam data ini berasal dari : 1. Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi, kondisi, latar belakang penelitian Moleong, 2012:132. Dalam penelitian ini yang menjadi informan yang akan diwawancara adalah staf dan Eni Setyosusilowati, S.H.,M.H. Selaku Kepala Sub Sengketa dan Konflik di Kantor Pertanahan Kota Semarang sebagai mediator dan pihak yang melaksanakan mediasi penal dalam upaya penyelesaian sengketa tanah tumpang tindih Overlapping.

Dokumen yang terkait

Tinjaun Hukum Tentang Penyelesaian Sengketa Tanah Secara Mediasi Oleh Kantor Pertanahan Kota Medan

8 124 94

MEDIASI DALAM SENGKETA PERTANAHAN DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI

0 8 101

PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

0 16 16

NASKAH PUBLIKASI ”PROSES PENYELESAIAN SENGKETA DATA FISIK Proses Penyelesaian Sengketa Data Fisik Sertifikat Hak Atas Tanah di Kantor Pertanahan Kota Surakarta.

0 3 14

SKRIPSI ”PROSES PENYELESAIAN SENGKETA DATA FISIK Proses Penyelesaian Sengketa Data Fisik Sertifikat Hak Atas Tanah di Kantor Pertanahan Kota Surakarta.

1 13 12

PENDAHULUAN Proses Penyelesaian Sengketa Data Fisik Sertifikat Hak Atas Tanah di Kantor Pertanahan Kota Surakarta.

0 2 16

PENYELESAIAN SENGKETA TANAH TERINDIKASI OVERLAPPING DENGAN CARA MEDIASI Penyelesaian Sengketa Tanah Terindikasi Overlapping Dengan Cara Mediasi Oleh Badan Pertanahan Nasional (Study Kasus Di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo).

1 13 17

SKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA TANAH Penyelesaian Sengketa Tanah Terindikasi Overlapping Dengan Cara Mediasi Oleh Badan Pertanahan Nasional (Study Kasus Di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo).

0 5 13

Penyelesaian sengketa tanah di kecamatan Karanganyar melalui mediasi oleh kantor pertanahan kabupaten Karanganyar

0 0 50

BAB II PERAN KANTOR PERTANAHAN DALAM RANGKA PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI DI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN A. Peranan Kantor Badan Pertanahan Kota Medan - Tinjaun Hukum Tentang Penyelesaian Sengketa Tanah Secara Mediasi Oleh Kantor Pertanahan

0 0 19