31
BAB IV KECERDASAN RUHANI PERSPEKTIF
QUR’ANI
A. Tafsir QS. 3Ali’Imran: 159
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
1
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
ف
Maka m ā merupakan tambahan –
ل ه م ة حر ت
rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut hai Muhammad
–
م ل
kepada mereka sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka terhadap perintahmu itu dengan
sikap lunak –
ًظف ت ك ل
dan sekiranya kamu bersikap keras artinya akhlakmu jelek tidak terpuji
–
لقلا ظيلغ
dan berhati kasar hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap mereka
–
م ع فع ف كل ح م ضف ا
tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka atas kesalahan yang mereka perbuat
–
م لرفغتسا
dan mintakanlah ampun bagi mereka atas kesalahan-kesalahan itu hingga Ku-ampuni
–
مهر ش
serta berundinglah dengan mereka artinya mintalah pendapat atau buah pikiran mereka
–
رماا ف
mengenai urusan itu yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat meniru
1
Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. Lihat Al-
Qur’an dan Terjemahannya, terbitan Khadim al-Haramain asy-
Syarifain Pelayan kedua Tanah Suci Raja Fahd ibn „Abd al‟Aziz, dan telah mendapatkan Tanda Tashih dari Departemen Agama RI pada 3 Sya‟ban 1410 H28 Februari 1990.
h. 103. Dalam hal ini termasuk urusan pendidikan.
sunnah dan jejak langkahmu, maka Rasulullah Saw., banyak bermusyawarah dengan mereka.
–
تمزعاذ ف
Kemudian apabila kamu telah berketetapan hati untuk melaksanakan apa yang kamu kehendaki setelah bermusyawarah
itu, –
ه لع لك تف
maka bertawakkallah kepada Allah artinya percayalah kepada-Nya
–
يلك ت لا حي ه ا
Sesungguhnya Allah menyukai orang- orang yang bertawakkal kepada-Nya.
2
Demikian Tafsir Jalalain yang tampak sederhana, sehingga penulis mengutipnya secara utuh. Secara ringkas dapat dibaca sebagai berikut:
Maka rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut kepada mereka hai Muhammad, sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka terhadap
perintahmu itu dengan sikap lunak, dan sekiranya kamu bersikap keras, artinya akhlakmu jelek tidak terpuji dan berhati kasar, hingga kamu
mengambil tindakan keras terhadap mereka, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka atas kesalahan
yang mereka perbuat dan mintakanlah ampun bagi mereka atas kesalahan- kesalahan itu hingga Ku-ampuni, serta berundinglah dengan mereka, artinya
mintalah pendapat atau buah pikiran mereka, mengenai urusan itu, yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat
meniru sunnah dan jejak langkahmu, maka Rasulullah Saw., banyak bermusyawarah dengan mereka. Kemudian apabila kamu telah berketetapan
hati, untuk melaksanakan apa yang kamu kehendaki setelah bermusyawarah itu, maka bertawakkallah kepada Allah, artinya percayalah kepada-Nya.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Bahwa ayat ini diturunkan khusus untuk Nabi Muhammad Saw,
berkenaan dengan peristiwa perang Uhud, namun menjadi pelajaran bagi seluruh umat.
Dikisahkan, bahwa sebelum perang Uhud, Rasulullah Saw., mengungkapkan dalam majelis permusyawaratan dengan menyampaikan
mimpinya kepada para sahabatnya: “Demi Allah. Sungguh aku telah
2
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As- Suyuţi. Tafsir Jalalain: Berikut
Asbâbun Nuzûl,Terj. Bahrun Abubakar, LC,Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004, Jilid 1, Cet. II, h. 272-273