dan memohon ampunan Allah bagi sesama wastaghfirlahum, terutama untuk kedua orang tua dan guru-guru mereka yang telah berjasa
membentuk ketaatan beribadah, serta mengembangkan pola-pola demokrasi dengan mengedepankan proses musyawarah
wa syāwirhum, serta bertawakkal kepada Allah
tawakkal ‘alallah setelah belajar dan berusaha
dengan giat. Inilah hakikat pembentukan karakter peserta didik.
B. Implikasi
Guru yang memiliki kecerdasan ruhani: lemah lembut terhadap peserta didik linta lahum, menjadi guru pemaaf
‘aafiina ‘aninnaas, selalu mendoakan dan memohon ampunan Allah bagi peserta didiknya
wastaghfirlahum, dan bermusyawarah dengan mereka wa syāwirhum, serta
bertawakkal kepada Allah tawakkal ‘alallah, sungguh dapat mempengaruhi
perkembangan proses pendidikan ke arah model pendidikan humanis dengan landasan prinsip nilai-nilai ketuhanan.
Dengan demikian, keberhasilan proses pendidikan yang berorientasi pada pengembangan pendidikan berkarakter, sesungguhnya ada di tangan para
guru yang memiliki kecerdasan ruhani.
C. Saran.
1. Kepada yang terhormat pemegang kebijakan pendidikan nasional, bahwa guru sebagai pengajar, memikul tanggung jawab berat dan besar jasanya,
dalam mengembangkan pendidikan, oleh karenanya posisi guru menjadi penting orang penting, maka ia harus tampil baik sekali prima, sehingga
ia menduduki derajat terhormat dalam masyarakat. Bahwa guru sebagai pahlawan mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka, memperhatikan dan
meningkatkan kesejahteraan hidup guru, pada semua satuan pendidikan termasuk para guru di lembaga pendidikan Islam khususnya pesantren,
adalah sebuah kebijakan nasional yang senantiasa menjadi harapan untuk dapat terwujud.
2. Kepada para praktisi pendidikan; kepala sekolah atau pimpinan lembaga pendidikan, serta para guru, hendaklah senantiasa mengasah kecerdasan
ruhani, dengan pendekatan konsep tasauf melalui prilaku mujahadah dan riyadhah, agar memperoleh kebeningan hati, ketenangan jiwa dan
pencerahan pemikiran dalam pelaksanaan tugas mulia sebagai guru dan pewaris para Nabi.
3. Bagi para akademisi dan ilmuwan muslim, agar mengembangkan lebih lanjut konsep pemikiran dengan menggali pesan-pesan Al-
Qur‟an guna memperkaya khazanah teori pedagogik dan konsep pendidikan berbasis
q ur‟ani.
4. Bagi kalangan umum atau siapa saja yang berperan sebagai guru di masyarakat, agar menampilkan pribadi yang lemah lembut dalam
menyampaikan pesan-pesan takwa. Bahwa penyampaian pesan dengan suara yang lantang berapi-api hingga menegangkan urat saraf adalah sudah
ketinggalan zaman. 5. Bagi semua keluarga muslim Indonesia, dalam membina dan menjalin
hubungan kekeluargaan dan kekerabatan, agar memiliki lima asas prilaku: lemah lembut kepada saudara-saudaranya linta lahum, menjadi sosok
pemaaf ‘aafiina ‘aninnaas, selalu mendoakan dan memohon ampunan
Allah bagi saudara-saudaranya wastaghfirlahum dan bermusyawarah dengan mereka
wa syāwirhum, serta bertawakkal kepada Allah, dalam menyelesaikan masalah-masalah perselisihan yang timbul, sehingga
tercipta kedamaian dan kerukunan sesama anak bangsa.
81
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid Dian Andayani. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Cet. III. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2013. h.
al-Aqqad, Abbas Mahmud. Filsafat Al- Qur’an. Terj. Tim Pustaka Firdaus.
Jakarta: Pustaka Firdaus. 1986. h. Ardani, Moh, Akhlak
– Tasawuf: Nilai-nilai AkhlakBudipekerti dalam Ibadat Tasawuf, Jakarta: CV. Karya Mulia, Edisi Kedua, 2005.
Asyarie, Sukmadjaja Rosy Yusuf. Index Al- Qur’an. Cet. V. Bandung: Pustaka.
2003 Azzet, Akhmad Muhaimin. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual bagi Anak.
Jogjakarta: Katahati. 2010 al-
Buthy, Muhammad Sa‟id Ramadhan. Sirah Nabawiyah: Analisis Ilmiah Sejarah Pergerakan Islam di Masa Rasulullah SAW. Terj. Ainur Rafiq
Shaleh Tahmid, Lc. dari Fiqhus Sirah: Dirasat Minhajiah ‘Ilmiah li
Siratil Musthafa ‘Alaihi Shalatu wa-Salam. Cet. 3 Jakarta: Robbani Press. 2000 h. 217
al-Dihlawi, Syah Waliyullah. Argumen Puncak Allah: Kearifan dan Dimensi Batin Syariat Terj. dari Hujjjah Allah al-
Bālighah oleh Nuruddin Hidayat Romli Bihar Anwar. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta. 2005
Fahrudin, Lukman. “Karakter Guru Profesional dalam Perspektif Al-Qur‟an:
Telaah Surah Luqman Ayat 12- 10” Skripsi pada Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014M1435 H, tidak dipublikasikan
al-Ghazali, Imam, Ringkasan Ihya’ ‘Ulumuddin, Terj.oleh Bahrun Abu Bakar.
L.C. Cet. 1. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009 Hamidin, Asep syaiful. Betapa Dahsyatnya Energi Maaf, Tolong Terima Kasih.
Cet. II. Jogjakarta: Diva Press. 2013