dikumpulkan juga diklasifikasi guna menemukan pembahasan yang relevan dengan tema pokok penelitian ini.
3. Analisis Deskripsi Komparatif Setelah data-data tersebut dikumpulkan dan dibaca secara objektif, maka
akan dilakukan analisis kemudian dielaborasi menurut redaksi peneliti sendiri, dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah. Uraian tafsirnya
dideskripsikan secara komparatif antara karya tafsir yang ada sebagai sumber data primer dan pembanding serta berbagai pemikiran dalam karya
lainnya sebagai sumber data sekunder. 4. Kesimpulan
Melalui prosedur penelitian inilah, dimungkinkan dapat ditemukan formula baru mengenai aspek kecerdasaan ruhani berbasis Qur‟ani,
setidaknya dapat menambah atau memperdalam pemahaman tentang uraian kecerdasan spiritual yang telah diungkapkan oleh berbagai kalangan
ahli.
Adapun teknis penulisan dari hasil penelitian dalam skripsi ini, mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
31
BAB IV KECERDASAN RUHANI PERSPEKTIF
QUR’ANI
A. Tafsir QS. 3Ali’Imran: 159
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
1
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
ف
Maka m ā merupakan tambahan –
ل ه م ة حر ت
rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut hai Muhammad
–
م ل
kepada mereka sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka terhadap perintahmu itu dengan
sikap lunak –
ًظف ت ك ل
dan sekiranya kamu bersikap keras artinya akhlakmu jelek tidak terpuji
–
لقلا ظيلغ
dan berhati kasar hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap mereka
–
م ع فع ف كل ح م ضف ا
tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka atas kesalahan yang mereka perbuat
–
م لرفغتسا
dan mintakanlah ampun bagi mereka atas kesalahan-kesalahan itu hingga Ku-ampuni
–
مهر ش
serta berundinglah dengan mereka artinya mintalah pendapat atau buah pikiran mereka
–
رماا ف
mengenai urusan itu yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat meniru
1
Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. Lihat Al-
Qur’an dan Terjemahannya, terbitan Khadim al-Haramain asy-
Syarifain Pelayan kedua Tanah Suci Raja Fahd ibn „Abd al‟Aziz, dan telah mendapatkan Tanda Tashih dari Departemen Agama RI pada 3 Sya‟ban 1410 H28 Februari 1990.
h. 103. Dalam hal ini termasuk urusan pendidikan.