80
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Distribusi frekuensi karakteristik responden pada penelitian ini
berdasarkan jenis kelamin dan usia. Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 44 siswa perempuan 55,7 dan 35 siswa laki-laki
44,3. Berdasarkan usia, sebanyak 3 orang berusia 10 tahun 3,8, 62 orang berusia 11 tahun 78,5, dan 14 orang berusia 12
tahun 17,7. 2.
Sebagian besar responden 77,2 memiliki pengetahuan yang baik mengenai jajanan aman.
3. Lebih dari setengah responden 55,7 memiliki sikap yang
mendukung mengenai jajanan aman. 4.
Berdasarkan kategori jajanan yang diduga aman, makanan snack dan minuman air putih adalah jajanan yang paling banyak dipilih oleh
responden, masing-masing memiliki persentase 91,1. 5.
Berdasarkan kategori jajanan yang diduga tidak aman, makanan papeda ditambah dengan saos dengan persentase 27,8 serta
minuman es mambo dengan persentase 49,4 menjadi jajanan yang paling banyak dipilih oleh responden.
6. Sebagian besar responden 75,9 memiliki perilaku yang baik
dalam memilih jajanan. 7.
Hasil uji statistik korelasi Rank Spearman menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan mengenai jajanan aman
dengan perilaku memilih jajanan dengan perolehan p value = 0.000 dan nilai r = 0.471. Hubungan antara kedua variabel berkekuatan
sedang dan bernilai positif. 8.
Hasil uji statistik korelasi Rank Spearman menunjukkan adanya hubungan bermakna namun berkekuatan lemah antara sikap
mengenai jajanan aman dengan perilaku memilih jajanan dengan perolehan p value = 0.015 dan nilai r = 0.273.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan pada
bab sebelumnya, maka saran yang peneliti dapat sampaikan adalah:
1. Bagi Siswa
a. Perlu menambah pengetahuan tentang keamanan jajanan agar
dapat lebih mengenali jajanan yang sehat serta aman untuk dikonsumsi.
b. Sebaiknya membiasakan membawa bekal makanan dan minuman
dari rumah
agar tidak
mengkonsumsi jajanan
secara sembarangan.
2. Bagi Pihak Sekolah
a. Perlu memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai
keamanan jajanan. Pengetahuan dapat diberikan melalui media poster atau leaflet agar lebih menarik dan mudah dipahami oleh
siswa. b.
Sebaiknya bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memberikan
penyuluhan, pembinaan,
serta pengawasan
mengenai kriteria jajanan aman dan sehat kepada para penjual jajanan di lingkungan sekolah, sehingga para penjual menjadi
tahu dan peduli dengan mutu dan kriteria keamanan jajanan yang dijualnya.
c. Perlu menyediakan fasilitas yang memadai seperti kantin serta
sarana untuk mencuci tangan agar aktivitas mencuci tangan menjadi sebuah kebiasaan bagi warga sekolah dalam rangka
menjaga kebersihan diri. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
lebih lanjut yang berkaitan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku jajan. Selain itu juga diharapkan dapat
melakukan pemeriksaan laboratorium berkaitan dengan kandungan dari jajanan sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, K. ”Hubungan Pengetahuan Makanan dan Kesehatan dengan Frekuensi
Konsumsi Makanan Jajanan pada Anak Sekolah Dasar Pembangunan Laboratorium Universitas Negeri Padang. Skripsi S1 Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Padang, 2011.
Aprillia, A. B., Dieny, F. F. “The Factor Related to Snacks Preference in
Elementary School Children ”. BIMGI, Vol.2 2: 27, 2014.
Badan Intelijen Negara Republik Indonesia. ”Jajanan Berbahaya di Sekitar
Anak ”.
Artikel diakses
pada 23
Januari 2015
dari http:bin.go.idawasdetil13241108012jajanan-berbahaya-di-sekitar-
anak .
Budiharto. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC, 2008.
BPOM RI. “ Jajanan Anak Sekolah”. Food Watch Sistem Keamanan Pangan
Terpadu, Vol I. 2007. .
“Pangan Jajanan Anak Sekolah”. Food Watch Sistem Keamanan Pangan Terpadu, 2009: h.1
. “Pentingnya Promosi Keamanan Pangan di Sekolah untuk
Menyelamatkan Generasi Penerus ”. Info POM, November-Desember
2011: h.2 Dahlan, M. S. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat dan
Multivariat, Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS Ed.5. Jakarta: Salemba Medika, 2011.
Dharma, K. K. Metodologi Penelitian Keperawatan Pedoman Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: TIM, 2011.
Direktorat Bina Gizi. Pedoman Keamanan Pangan di Sekolah Dasar. Kementerian Kesehatan RI, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta, 2011. Febry, F. Kebiasaan Jajan Pada Anak. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat vol. 1
2, 2010. Hamida, K., Zulaekah, S., Mutalazimah.
“Penyuluhan Gizi dengan Media Komik untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang Keamanan Makanan
Jajanan ”. Jurnal Kesehatan Masyarakat: 67-73, 2012.
Hukormas. Anak Usia Sekolah Menjadi Tumpuan Kualitas Bangsa. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bina
Gizi. Diakses
pada 28
Desember 2014
dari
http:www.gizikia.depkes.go.idsekretariatanak-usia-sekolah-menjadi- tumpuan-kualitas-bangsa.
Judarwanto, W. Perilaku Makan Anak Sekolah. Picky Eaters Clinic, Jakarta: 2004.
Michael J. Gibney, B. M. Gizi Kesehatan Masyarakat. E. A. Palupi Widyastuti, Ed. Jakarta: EGC, 2009.
Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Nuraini, H. Memilih dan Membuat Jajanan Anak yang Sehat dan Halal. Jakarta: QultumMedia, 2007.
Nurgiyantoro, B. “Tahapan Perkembangan Anak dan Pemilihan Bacaan Sastra
Anak ”. Cakrawala Pendidikan Th. XXIV 2: 202, 2005.
Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pedoman skripsi, thesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta:
Salemba, 2008. Purtiantini. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pemilihan Jajanan
dengan Perilaku Anak Memilih Makanan di SDIT Muhammadiyah Al Kautsar Gumpang Kartasura. Skripsi S1, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.
Republika Penerbit. “Jajanan Anak Sekolah Masih Tidak Aman”. Artikel diakses
pada 23 Januari 2015 dari http:www.republikapenerbit.comartikeldetail info367.
Riwidikdo, H. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kesehatan Plus Aplikasi Software SPSS. Jogjakarta: Mitra
Cendikia Press, 2009. Safriana.
“Perilaku Memilih Jajanan pada Siswa Sekolah Dasar di SDN Garot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012
”. Skripsi S1, Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia Depok, 2012. Santoso, S. Statistik Nonparametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2010. Simamora, B. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2008. Sudarmawan. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pemilihan
Jajanan dengan Perilaku Anak Memilih Jajanan di SDN Sambikerep II480 Surabaya. Artikel diakses pada 28 November 2014 dari
http:ejournal.unesa.ac.iddatajournals68articles1770public1770- 3342-1-PB.pdf.
Syafitri, Y., Syarief, H., Baliwati, F. Y. “Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah
Dasar ”. Jurnal Gizi dan Pangan Vol.4 3: 167-175, 2009.
Toyudho, E. S. “60 Persen Jajanan Sekolah Depok Tercemar Bakteri”.TEMPO, 9
November 2012.
Diakses pada
19 Desember
2014 dari
http:www.tempo.coreadnews2012110908344064860-Persen- Jajanan-Sekolah-Depok-Tercemar-Bakteri
. Umar, H. Metode Riset Bisnis Panduan Mahasiswa untuk Melaksanakan Riset
Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan Akuntansi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Wong, D. L., Eaton, M. H., Wilson, D., Winkelstein, M. L., Schwartz, P. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Jakarta: EGC, 2008.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 2
KISI-KISI INSTRUMEN
Variabel Dimensi
Indikator Pernyataan
Jenis Pernyataan Nomor Item
Pengetahuan Jajanan aman
Definisi jajanan
aman 1.
Jajanan aman adalah jajanan yang tidak mengandung
bahan berbahaya serta bebas dari kuman dan bakteri
+ 1
Kebersihan dan
keutuhan jajanan 1.
Makanan yang bersih dan tertutup termasuk makanan
yang aman untuk dimakan 2.
Makanan yang terbungkus lebih
terjamin kebersihannya
3. Jajanan yang bungkusnya
sudah rusakpenyokbocor
tidak aman untuk dimakan +
2 - 4
BTP berbahaya
dan cirinya 1.
Formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow
merupakan bahan tambahan pembuat
makanan yang
berbahaya 2.
Formalin adalah bahan berbahaya yang digunakan
+ 5 - 12
untuk mengawetkan
makanan 3.
Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin yaitu
kenyal dan tidak cepat busuk
4. Boraks
adalah bahan
berbahaya yang membuat makanan
menjadi lebih
kenyal 5.
Boraks tidak
boleh digunakan sebagai bahan
pembuat makanan 6.
Ciri-ciri baksocilok yang mengandung boraks adalah
warnanya lebih
putih daripada biasanya
7. Jajanan yang warnanya
merah terang adalah ciri-ciri jajanan tidak aman
8. Jajanan yang warnanya
membekas di tangan adalah tanda
bahwa jajanan
tersebut tidak aman Akibat
jajanan tidak aman
1. Jajanan yang tidak aman
dapat menyebabkan rasa mual, muntah, pusing, dan
juga diare +
13
Upaya menjaga
kebersihan diri
untuk pencegahan dari
ketidakamanan jajanan
1. Kebiasaan mencuci tangan
sebelum makan adalah salah satu
cara menjaga
kebersihan diri +
14
Sikap Jajanan aman
Definisi jajanan
aman 1.
Pilih jajanan yang aman yaitu
yang tidak
mengandung bahan
berbahaya serta bebas dari kuman dan bakteri
+ 1
Kebersihan dan
keutuhan jajanan 1.
Pilih jajanan
yang tertutupterbungkus
dan tidak dikerubungi lalat
2. Pilih jajanan di areatempat
berjualan yang bersih +
2 - 3
BTP berbahaya
dan cirinya 1.
Hindari membeli makanan yang tampak mengandung
boraks misalnya: bakso yang warnanya lebih putih
dari warna bakso pada umumnya
2. Pilih jajanan yang warnanya
tidak terlalu terang 3.
Jajanan yang warnanya terlalu terang tidak baik
untuk dikonsumsi +
4 - 6
Upaya pencegahan 1. Sebelum membeli jajanan
+ 7- 11
dari ketidakamanan
jajanan kemasan
snack, lihat
tanggal kadaluarsanya 2.
Sebelum membeli jajanan kemasan snack, baca label
makananlabel gizi yang tercantum pada bungkusnya
3. Sebelum makan harus cuci
tangan terlebih dahulu 4.
Sebelum membeli jajanan, perhatikan kebersihan diri
penjualnya 5.
Alat yang digunakan untuk memasakmembuat jajanan
harus bersih
LAMPIRAN 3
KUESIONER PENELITIAN
Kepada: Adik-adik responden
Salam sejahtera, Saya Rifka Triasari, mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya bermaksud akan melakukan penelitian yang berjudul:
Hubungan Pengetahuan dan Sikap mengenai Jajanan Aman dengan Perilaku Memilih Jajanan pada Siswa Kelas V SD Negeri Cipayung 2 Kota Depok.
Untuk maksud tersebut, saya mohon kesediaan adik-adik untuk berpartisipasi mengisi lembar pertanyaan yang sudah disediakan dengan
selengkap-lengkapnya. Identitas dan kerahasiaan jawaban yang diberikan akan terjamin dan hasil jawaban yang diberikan tidak akan mempengaruhi nilai rapor
adik-adik.
Atas perhatian dan kesediaannya, saya ucapkan terima kasih.
Nomor:
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian kuesioner:
1.
Kotak nomor yang terdapat di kanan atas tidak perlu diisi
2.
Isilah data identitas responden
3. Berilah jawaban dari pernyataan-pernyataan yang tersedia dengan
memberikan tanda centang √ pada kotak jawaban yang sudah tersedia 4.
Jawablah sesuai dengan apa yang kamu ketahui
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin : L P lingkari salah satu
2. Umur
:
Kuesioner B Petunjuk: Isilah dengan memberikan tanda centang √
NO PERNYATAAN
BENAR SALAH
1 Jajanan
aman adalah
jajanan yang
tidak mengandung bahan berbahaya serta bebas dari
kuman dan bakteri 2
Makanan yang bersih dan tertutup termasuk makanan yang aman untuk dimakan
3 Makanan
yang terbungkus
lebih terjamin
kebersihannya 4
Jajanan yang
bungkusnya sudah
rusakpenyokbocor tidak aman untuk dimakan 5
Formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow merupakan bahan tambahan pembuat makanan
yang berbahaya
6 Formalin adalah bahan berbahaya yang digunakan
untuk mengawetkan makanan 7
Ciri-ciri makanan yang mengandung formalin yaitu kenyal dan tidak cepat busuk
8 Boraks adalah bahan berbahaya yang membuat
makanan menjadi lebih kenyal 9
Boraks tidak boleh digunakan sebagai bahan pembuat makanan
10 Ciri-ciri baksocilok yang mengandung boraks
adalah warnanya lebih putih daripada biasanya 11
Jajanan yang warnanya merah terang adalah ciri-ciri jajanan tidak aman
12 Jajanan yang warnanya membekas di tangan adalah
tanda bahwa jajanan tersebut tidak aman 13
Jajanan yang tidak aman dapat menyebabkan rasa mual, muntah, pusing, dan juga diare
14 Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan adalah
salah satu cara menjaga kebersihan diri
Kuesioner C Petunjuk: Isilah dengan memberikan tanda centang √
NO PERNYATAAN
SETUJU TIDAK
SETUJU 1
Pilih jajanan yang aman yaitu yang tidak mengandung bahan berbahaya serta bebas dari
kuman dan bakteri
2 Pilih jajanan yang tertutupterbungkus dan tidak
dikerubungi lalat 3
Pilih jajanan di areatempat berjualan yang bersih 4
Hindari membeli
makanan yang
tampak mengandung
boraks misalnya:
bakso yang
warnanya lebih putih dari warna bakso pada umumnya
5 Pilih jajanan yang warnanya tidak terlalu terang
6 Jajanan yang warnanya terlalu terang tidak baik
untuk dikonsumsi 7
Sebelum membeli jajanan kemasan snack, lihat tanggal kadaluarsanya
8 Sebelum membeli jajanan kemasan snack, baca
label makananlabel gizi yang tercantum pada bungkusnya
9 Sebelum makan harus cuci tangan terlebih dahulu
10 Sebelum membeli jajanan, perhatikan kebersihan
diri penjualnya 11
Alat yang digunakan untuk memasakmembuat jajanan harus bersih