2. Hubungan Sikap mengenai Jajanan Aman dengan Perilaku
Memilih Jajanan pada Siswa Kelas V SD Negeri Cipayung 2 Kota Depok
Hasil uji statistik penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara variabel sikap siswa mengenai jajanan aman dengan
variabel perilaku memilih jajanan p = 0.015, r = 0.273. Meskipun terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut, tetapi kekuatan
hubungannya lemah. Koefisien korelasi bernilai positif, artinya hubungan antara kedua variabel tersebut sebanding, dimana sikap
yang mendukung disertai dengan perilaku yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebanyak 38 responden 86,4 memiliki sikap mendukung yang disertai dengan
perilaku baik. Jumlah responden yang memiliki sikap mendukung yang disertai dengan perilaku kurang baik sebanyak 6 orang 13,6.
Peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap
dan perilaku yang sebanding.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safriana 2012. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p =
0.000 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara sikap siswa dalam memilih makanan dengan perilaku siswa dalam memilih
jajanan di SDN Garot Kec Darul Imarah Kab Aceh Besar.
Salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya perilaku seseorang yaitu faktor sosio psikologis. Faktor-
faktor sosio psikologis ini terdiri dari sikap, emosi, kepercayaan,
kebiasaan, dan kemauan. Sikap merupakan faktor yang sangat penting dalam sosio psikologis karena merupakan kecenderungan
untuk bertindak dan berpersepsi. Sikap juga relatif akan menetap
lebih lama daripada emosi dan pikiran Notoatmodjo, 2010.
Berbeda halnya dengan hasil penelitian ini, penelitian yang dilakukan oleh Purtiantini 2010 menghasilkan nilai p yang
diperoleh yaitu sebesar 0.460. Berdasarkan nilai p tersebut disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap mengenai
pemilihan makanan jajanan dengan perilaku anak memilih makanan
di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Gumpang Kartasura.
Menurut teori “Thoughs and Feeling” dari WHO, 1984, sikap positif terhadap suatu nilai tidak selalu terwujud dalam
tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Alasan tersebut diantaranya yaitu sikap akan terwujud dalam suatu tindakan
tergantung pada situasi saat itu, berdasarkan pengalaman orang lain, berdasarkan jumlah pengalaman seseorang, dan nilai. Notoatmodjo,
2010.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, faktor tidak tersedianya kantin sekolah yang memadai serta jajanan yang
sangat bervariasi yang dijual di sekitar sekolah menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku siswa dalam memilih jajanan. Sementara
jajanan yang dijual di sekitar sekolah pada umumnya adalah jajanan yang tidak aman, seperti yang sering diberitakan di media massa,
sehingga siswa akan mengkonsumsi jajanan yang tersedia saja.
D. Keterbatasan Penelitian