Dukungan Jaringan Dukungan Sosial Orang Tua

52 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan informatif yang diberikan kepada anak kurang maksimal. Dukungan yang berupa pemberian nasihat dan saran kepada anak belum sepenuhnya diberikan oleh orang tua. Orang tua terkadang memberikan nasihat kepada anak namun sering juga anak membantah nasihat-nasihat yang diberikan karena merasa orang tua hanya memberikan nasihat tanpa memberikan solusi. Selain nasihat dukungan informatif berupa saran pertimbangan juga tidak didapatkan seacara maksimal. Anak jarang meminta saran pertimbangan kepada orang tuanya dan sebaliknya orang tua tidak pernah meminta saran pertimbangan kepada anaknya. dukungan informatif dapat membuat anak menjadi lebih percaya diri. Percaya diri anak dibentuk dari lingkungan keluarga maupun lingkungan di sekitarnya. Anak akan lebih percaya diri dengan dukungan yang diberikan dari orang tua maupun sekitarnya.

e. Dukungan Jaringan

Dukungan jaringan merupakan dukungan yang dapat mempererat hubungan antara anak dengan orang tua. Pemberian dukungan jaringan kepada anak dapat membuat anak lebih merasa dianggap di rumah dan anak dapat menjadikan orang tua seperti temannya sendiri yang tidak canggung untuk menceritakan segala hal apa yang telah dilakukan maupun apa yang diinginkan. Anak akan menjadi lebih terbuka dengan orang tua apabila anak mendapatkan dukungan jaringan dari orang tuanya. Anak akan lebih dekat dengan orang tua apabila anak merasa dianggap berada di rumah. Merasa dianggap di rumah dengan artian anak dilibatkan dalam 53 beberapa kegiatan yang dilakukan orang tuanya di rumah. Hal ini didukung dengan hasil observasi yang dilakukan di rumah anak Obsr. 5 hal. 122 dan Obsr. 9 hal. 126, setiap hari minggu anak bersama dengan orang tua melakukan kegiatan rutin yaitu menusuki sate, hal ini dilakukan hanya ketika anak sedang libur sekolah. Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara dengan AN dan WL yang menyatakan bahwa selalu membantu orang tua ketika sedang hari libur yaitu menusuki sate. Wwcr. 1 hal. 133 dan Wwcr. 2 hal. 144. Hal ini juga diungkapkan oleh orang tua AN dan WL dalam wawancaranya yang menyatakan bahwa orang tua dan anak selalu melakukan kegiatan secara bersama ketika hari libu hari minggu saja yaitu menusuki sate untuk berjualan. Wwcr. 3 hal. 154 dan Wwcr. 4 hal. 161. Kedekatan orang tua dengan anak juga dapat ditunjukkan ketika anak menginginkan sesuatu anak akan mengatakan kepada orang tuanya, tanpa ada rasa canggung ketika mengatakannya. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan AN dan WL yang menyatakan bahwa selalu mengatakan kepada orang tuanya apabil sedang menginginkan sesuatu agar dapat diberikan oleh orang tuanya. Wwcr. 1 hal. 134 dan Wwcr. 2 hal. 144. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara dengan orang tua AN dan WL yang mengatakan bahwa anak selalu mengatakan apa yang diinginkan dan akan menurutinya. Terkadang anak mengatakan dengan marah-marah karena anak sering menginginkan sesuatu yang sama dengan temannya. Wwcr. 3 hal. 154 dan Wwcr. 4 hal. 161. Hal ini juga didukung dengan hasil observasi yang dilakukan di rumah anak Obsr. 7 hal. 124, anak selalu meminta jajan ketika di rumah dan akan marah apabila tidak ditururi 54 oleh orang tuanya. Hal ini yang menjadi alasan untuk selalu menuruti kemauan anak. Pemberian dukungan jaringan kepada anak juga akan berdampak kepada keterbukaan anak kepada orang tua. Keterbukaan yang dimaksud yaitu keterbukaan untuk selalu menceritakan setiap peristiwa yang dialami oleh anak di sekolah maupun di rumah setiap harinya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Namun jika orang tua tidak maksimal dalam memberikan dukungan jaringan anak akan terlihat lebih tertutup dengan orang tuanya. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan AN dan WL yang menyatakan bahwa anak jarang mengatakan menceritakan kepada orang tua mengenai peristiwa yang terjadi kepada anak setiap harinya di rumah maupun di sekolah. Karena jika mengatakan kepada orang tua, orang tua akan marah bukan malah memberikan solusi. Wwcr. 1 hal. 134 dan Wwcr. 2 hal. 144. Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara orang tua AN dan WL yang menyatakan bahwa anak tidak pernah bercerita mengenai peristiwa yang terjadi di sekolah maupun di rumah. Orang tua akan mengetahui apa yang terjadi kepada anak dari teman-temannya yang mengatakan kepadanya. Wwcr. 3 hal. 154 dan Wwcr. 4 hal. 161. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan guru wali kelas V yang menyatakan bahwa orang tua tidak mengetahui peristiwa apa yang terjadi kepada anaknya di sekolah, karena orang tua akan mengetahuinnya apabila guru yang menceritakan kepadanya. Wwcr. 5 hal. 170 dan Wwcr. 6 hal. 178. 55 Berdasarkan triangulasi data didapatkan kebenaran bahwa dukungan jaringan sudah diberikan kepada anak. Dukungan jaringan diberikan dengan lebih mendekatkan antara orang tua dengan anak sehingga terjadi kedekatan. Kedekatan inilah yang dapat membuat anak merasa dianggap di rumah. Selain itu dari kedekatan antar keduanya menjadikan anak selalu mengatakan mengutarakan apa yang menjadi keinginannya tanpa rasa canggung. Orang tua juga akan menuruti apa yang diinginkan oleh anak. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian dukungan jaringan kepada anak akan menjadikan anak merasa dianggap di rumah. Dengan melakukan beberapa kegiatan bersama dengan orang tuanya akan lebih mempererat hubungan anatara anak dengan orang tuanya dan anak akan merasa dibutuhkan di rumah. Selain itu akan membuat anak tidak canggung mengatakan keinginannya kepada orang tua agar orang tua memenuhi keinginannya. Ketidakcanggungan anak mengatakan kepada orang tuanya didasari atas kedekatan orang tua dengan anak sehingga anak dapat menganggap menjadikan orang tua seperti temannya sendiri. Menjadikan orang tua seperti temannya sendiri juga dapat menjadikan anak terbuka dengan orang tuanya. Namun kedekatan yang membuat orang tua dianggap seperti temannya tidak berlaku untuk selalu menceritakan setiap peritiwa yang terjadi di sekolah maupun di rumah. Orang tua mengetahui peristiwa yang dialami anak melalui teman dan gurunya karena anak tidak mau mengatakan kepada orang tuanya disebabkan jika orang tua mengetahui peristiwa yang terjadi di sekolah maupun di rumah, orang tua akan marah dan anak menjadi takut untuk menceritakan setiap peristiwa yang 56 dialaminya. Jadi dalam pemberian dukungan jaringan orang tua tidak sepenuhnya memberikannya karena anak masih belum dapat terbuka dengan orang tuanya.

3. Kesiapan Belajar

Dokumen yang terkait

DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA PADA ANAK HIPERAKTIF

0 3 21

DUKUNGAN ORANG TUA, MOTIVASI DAN SARANA Dukungan Orang Tua, Motivasi Dan Sarana Transportasi Belajar Terhadap Kedisiplinan Siswa SMK Negeri 2 Purwodadi.

0 3 15

PERAN KONSEP DIRI, DUKUNGAN ORANG TUA DAN PENYESUAIAN SOSIAL TERHADAP OPTIMISME Peran Konsep Diri, Dukungan Orang Tua dan Penyesuaian Sosial Terhadap Optimisme Siswa SMK Negeri 2 Klaten.

0 2 21

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa SMA.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa SMA.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA AWAL Hubungan Antara Dukungan Sosial Orang Tua Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja Awal.

0 3 15

Hubungan antara Efikasi Diri dan Dukungan Sosial Orang Tua dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 5 Surakarta.

0 0 19

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN KESIAPAN MENJADI ORANG TUA PADA REMAJA YANG MENIKAH DINI DI DUSUN TANUDITAN TRIRENGGO BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Kesiapan Menjadi Orang Tua pada Remaja yang Menikah Dini di Du

0 0 13

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS AKSELERASI - Unika Repository

0 0 14

PENGARUH TONSILITIS, INTELEGENSI, DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR

0 0 117