64
terkadang anak tidak mengerjakan tugas maupun pekerjaan rumah PR yang diberikan. Orang tua juga kurang mendukung dalam kesiapan psikis anak karena
orang tua tidak dapat memberikan bantuan ketika anak mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan keterbatasan ilmu yang dimiliki orang tua dan
kurangnya waktu yang diberikan orang tua kepada anaknya. Orang tua hanya akan memberikan saran untuk meminta bantuan teman atau tetangganya apabila
mengalami kesulitan dalam belajar.
c. Kesiapan Materil
Kesiapan materil merupakan kesiapan yang umum dilakukan oleh seorang anak sekolah. Kesiapan materil mencakup kesiapan materil anak berupa buku
maupun catatan. Buku pelajaran selayaknya dimiliki oleh anak yang bersekolah. Buku dapat berasal dari sekolah maupun dari luar sekolah. Hal ini didukung
dengan hasil wawancara dengan AN dan WL yang menyatakan bahwa memiliki buku pelajaran yang digunakan di sekolah dan hanya sebagian kecil yang tidak
dimiliki dan itu dikarenakan keterbatasan persediaan buku yang ada di sekolah. Wwcr. 1 hal. 137 dan Wwcr. 2 hal. 147. Hal yang sama juga diungkapkan oleh
guru wali kelas V dalam wawancaranya yang menyatakan bahwa anak memiliki hampir semua buku pelajaran yang digunakan di sekolah. Wwcr. 5 hal. 172 dan
Wwcr. 6 hal. 180. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara dengan orang tua AN dan WL yang menyatakan bahwa anak sudah memiliki hampir semua buku
yang diberikan dari sekolah. Wwcr. 3 hal. 157 dan Wwcr. 4 hal. 164
65
Selain buku pelajaran yang diberikan dari sekolah anak juga perlu memiliki buku catatan untuk mencatat materi tambahan yang diberikan oleh guru dan tidak
ada dalam buku yang dimiliki siswa karena dengan mencatat anak akan lebih mudah untuk mengingatnya kembali. Hal ini didukung dengan hasil wawancara
dengan wali kelas V yang menyatakan bahwa anak akan mencatat apabila guru menyuruh untuk mencatat. Wwcr. 5 hal. 172 dan Wwcr. 6 hal. 180. Hal yang
sama juga diungkapkan oleh AN dan WL dalam wawancaranya yang menyatakan bahwa anak akan mencatat ketika guru memberikan penjelasan di kelas dan ketika
ketinggalan atau tidak mencatat anak akan meminjam kepada temannya. Wwcr. 1 hal. 137 dan Wwcr. 2 hal. 147. Hal yang sama juga diungkapkan orang tua AN
dan WL dalam wawancaranya yang menyatakan bahwa anak memiliki buku catatan pelajaran. Wwcr. 3 hal. 157 dan Wwcr. 4 hal. 164.
Ilmu didapat bukan hanya dari buku pelajaran yang didapatkan dari sekolah, namun ilmu pengetahuan juga didapat dari buku mana saja. Orang tua kurang
menyadari bahwa gemar membaca juga diperlukan dalam mendapatkan ilmu selain ilmu dari sekolah. Orang tua menganggap bahwa buku selain buku
pelajaran dapat mengganggu prestasi anak di sekolah. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan orang tua AN dan WL yang menyatakan bahwa anak
tidak memiliki buku selain buku pelajaran yang digunakan di sekolah karena dapat membuat prestasi anak menurun. Wwcr. 3 hal. 157 dan Wwcr. 4 hal. 165.
Hal yang sama juga didukung dengan hasil observasi yang dilakukan di rumah anak Obsr. 7 hal. 124, anak tidak memiliki buku selain buku pelajaran yang
diberikan dari sekolah. Hal ini juga diungkapkan oleh AN dan WL dalam
66
wawancaranya yang menyatakan bahwa tidak memiliki buku selain buku pelajaran yang digunakan di sekolah karena orang tua tidak mengizinkan anak
belajar selain dari buku pelajaran yang diberikan dari sekolah. Wwcr. 1 hal. 138 dan Wwcr. 2 hal. 148.
Berdasarkan triangulasi data didapatkan kebenaran anak kurang memiliki kesiapan materil. Anak hanya memiliki buku yang berasal dari sekolah saja
padahal agar anak memiliki kesiapan materil anak harus memiliki buku yang lain yang dapat menunjang belajarnya. Selain itu memiliki buku selain buku yang dari
sekolah dapat menjadikan anak menjadi gemar membaca dan memiliki wawasan ilmu yang luas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan materil anak hanya merupakan kesiapan yang standar. Anak memiliki hampir semua buku yang
digunakan di sekolah bahkan buku tersebut sudah tersedia di sekolah dan dapat digunakan oleh anak. Hanya beberapa buku saja yang tidak dimiliki anak
dikarenakan keterbatasan persediaan buku sehingga ada beberapa anak yang tidak kebagian buku. Upaya yang dilakukan ketika ada tugas pada buku yang tidak
dimiliki, anak hanya akan meminjam milik teman atau mencatatnya di buku. Selain itu kesiapan materil yang dilakukan anak yaitu mencatat beberapa materi
yang diajarkan oleh guru di kelas. Anak juga tidak memiliki buku selain buku pelajaran yang digunakan di sekolah karena orang tua tidak mengizinkan anak
untuk mempelajari buku selain buku yang digunakan di sekolah. Orang tua mengkhawatirkan anak jika mempelajari buku selain buku pelajaran dapat
67
membuat prestasi belajar anak menurun padahal dengan adanya buku selain buku yang digunakan di sekolah dapat melatih anak agar gemar membaca.
B. Pembahasan
Dukungan sosial orang tua merupakan dukungan yang seharusnya diberikan kepada anaknya baik di rumah maupun di sekolah. Dukungan tersebut penting
diberikan karena tanpa dukungan sosial orang tua anak tidak akan tumbuh menjadi anak yang memiliki pribadi dan sikap yang baik. Keterlibatan orang tua
dengan cara mengenal bentuk anak dan memberikan dukungan dalam kadar yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak merupakan suatu hal terpenting dalam
dukungan sosial orang tua terhadap anak Santrock, 2007: 532. Dukungan sosial orang tua yang semestinya diberikan kepada anak dengan porsi yang seharusnya.
Pada masa sekarang banyak orang tua yang hanya memberikan dukungan sosial sekedarnya saja tanpa ada dukungan lebih yang diharapkan oleh anak. Hal
itu ditunjukkan dengan banyaknya orang tua yang kurang memperhatikan anak di sekolah maupun di rumah. Dukungan yang diberikan hanya merupakan kebiasaan
sehari-hari atau sebatas kewajiban yang harus dilakukan oleh orang tua kepada anaknya.
Dukungan sosial orang tua dapat menjadi akar dari keberhasilan yang didapatkan anak. Tanpa adanya dukungan dari orang tua, anak tidak akan
memiliki kesiapan belajar yang maksimal. Anak yang memiliki kesiapan belajar yang baik akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula.