41
Menurut orang tua AN, setiap hari mengantarkan ke sekolah dan memberikan uang saku sebesar lima belas ribu rupiah. Wwcr. 4 hal. 159.
Pendapat dari orang tua AN sama dengan pendapat dari orang tua WL yaitu orang tua setiap hari mengantar dan menjemput anak serta memberikan uang untuk
membeli makanan di sekolah. Wwcr. 3 hal.150 Berdasarkan wawancara dari beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa
dukungan sosial yang diberikan orang tua kepada anak hanya sebatas dukungan sosial yang merupakan kebiasaan setiap harinya tanpa ada sesuatu yang menonjol.
Dukungan sosial dibagi menjadi beberapa dukungan antara lain dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informatif,
dan dukungan jaringan.
a. Dukungan Emosional
Dukungan emosional diberikan oleh orang tua kepada anak agar anak dapat mendapatkan kasih sayang orang tua kepada anak secara emosionalnya.
Dukungan emosional yang diberikan orang tua menambah kedekatan secara emosional juga dengan anak. Dukungan emosional diberikan oleh orang tua
kepada anak agar anak dapat merasa nyaman ketika berada di rumah, anak merasakan mendapatkan perhatian dari orang tua dan anak merasa dipedulikan
oleh orang tuanya. Hal ini sesuai dengan wawancara terhadap guru wali kelas yang menyatakan
bahwa anak lebih nyaman berada di sekolah karena anak merasa mendapatkan perhatian dari guru dan teman-temannya. Wwcr. 6 hal. 173. Hal ini juga
didukung dengan hasil observasi Obsr. 1 hal. 115 bahwa anak selalu berangkat
42
sekolah walaupun sedang dalam kondisi sakit karena anak merasa memiliki banyak teman daripada di rumah hanya tidur tidak boleh bermain. Hal ini juga
sejalan dengan hasil wawancara WL yang menyatakan bahwa lebih merasakan kenyamanan di sekolah karena di sekolah dapat belajar dan bermain bersama
teman-teman. Wwcr. 1 hal. 128 Ketika di rumah anak merasakan ketidak nyamanannya sehingga membuat
anak lebih memilih bermain diluar rumah daripada hanya didalan rumah saja. Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan di rumah anak Obsr. 5 hal. 122. Hal
ini juga didukung dengan hasil wawancara terhadap orang tua WL yang menyatakan anak hanya bermain dan jajan saja ketika di rumah dan anak tidak
mau ketika hanya disuruh berada di rumah dan tidur siang di rumah. Wwcr. 3 hal. 149. Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara terhadap orang tua AN
yang menyatakan bahwa anak langsung bermain ketika sepulang sekolah hingga sore. Wwcr. 4 hal. 158. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara dari WL
yang menyatakan bahwa lebih suka bermain bersama teman-teman di belakang rumah dari pada harus di rumah menonton televisi dan tidur. Wwcr. 1 hal. 128
Perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak hanya sebatas perhatian yang merupakan kebiasaan yang dilakukan setiap harinya. Hal ini sesuai dengan
hasil observasi Obsr. 4 hal. 120. Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara guru wali kelas V, setiap hari anak diantar dan dijemput sekolah. Wwcr. 6 hal.
174. Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara orang tua AN yang menyatakan bahwa anak setiap hari diantarkan sekolah dan sarapan soto didekat sekolah setiap
harinya.Wwcr. 4 hal. 158. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara AN yang
43
menyatakan tidak pernah disiapkan sarapan di rumah namun selalu membeli soto disamping sekolah setiap hari. Wwcr. 2 hal. 140
Selain perhatian anak juga membutuhkan kepedulian dari orang tua baik peduli ketika di rumah maupun ketika di sekolah. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara dari guru wali kelas V, yang menyatakan bahwa orang tua peduli dengan kebutuhan anak di rumah maupun di sekolah. Wwcr. 6 hal. 174. Hal ini
juga didukung dengan hasil wawancara dari orang tua WL yang menyatakan bahwa anak sudah dipenuhi segala kebutuhan sekolah maupun di rumah. Wwcr.
3 hal. 150. Hal ini juga sejalan dengan hasil wawancara dari orang tua AN yang menyatakan bahwa orang tua sudah memenuhi semua kebutuhan anak baik di
sekolah maupun di rumah. Berdasarkan triangulasi data diperoleh kebenaran bahwa anak kurang
mendapatkan dukungan emosional yang berupa perhatian dari orang tuanya. Perhatian yang diberikan hanya sebatas kebiasaan yang dilakukan setiap harinya
tanpa ada perhatian yang lebih kepada anak. dukungan emosional yang berupa kepedulian yang diberikan orang tua kepada anak sudah diberikan hal ini
ditunjukkan bahwa orang tua selalu memenuhi kebutuhan anak di sekolah maupun di rumah. Hal ini didukung oleh dokumentasi pada lampiran hal. 251 gambar 1.
Pada gambar tersebut terlihat anak diantarkan sekolah oleh orang tuanya namun orang tua langsung meninggalkan sekolah ketika anak sudah turun dari motor
tanpa ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh anak sesampainya di sekolah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak tidak sepenuhnya
mendapatkan dukungan emosional dari orang tuanya. Dukungan emosional yang
44
diberikan hanya berupa kebiasaan yang sering atau setiap hari dilakukan dan merupakan salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya. Dukungan
emosional yang didapatkan dari orang tuanya berupa kepedulian kebutuhan anak di sekolah maupun di rumah dan perhatian yang sifatnya kebiasaanya seperti
mengantarkan anak ke sekolah.
b. Dukungan Penghargaan