lingkungan non sosial. Faktor lingkungan sosial terdiri dari para guru tenaga penddikan, teman sekelas, lingkungan masyarakat
dan tetangga, kemudian yang paling berpengaruh adalah orang tua dan keluarga. Sedangkan untuk faktor non sosial meliputi
keadaan gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, cuaca, dan waktu belajar.
c. Faktor pendekatan belajar selain kedua faktor di atas, faktor
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan belajar.
Berdasarkan uraian dari para ahli di atas, peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam proses belajar.
Faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor ointernak meliputi faktor jasmanyah faktor sehat dan faktor cacat tubuh
dan faktor psikologis intelegensi, minat, bakat, motifasi, dan perhatian. Faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor guru, faktor kurikulum
atau program latihan, faktor sarana dan prasarana, dan faktor lingkungan.
E. Penelitian yang Relevan
a. Penelitian yang dilaksanakan oleh Maryani 2009 Pelaksanaan
Permainan Tradisional Dalam Mendukung Perkembangan Perilaku Sosial Anak Usia Dini Di Kelompok Bermain KB Alam Uswatun Khasanah,
Kronggahan, Gamping, Sleman. b.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Putri Rahmawati 2012 Pelaksanaan Outbond Sebagai Media Pembelajaran Untuk Melestarikan Budaya Lokal
DI Yayasan Among Siwi Pandes Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.
Penelitian ini mempunyai hasil yaitu penelitian menunjukkan
perkembangan perilaku sosial anak usia dini yang dapat dilihat dari permainan
57
tradisional tersebut antara lain perilaku kerjasama, kepedulian, kesantunan, kesopanan, sportifitas, simpati, empati dan kemurahan hati.
Sesuai dengan konsep perkembangan dalam Ahmad Susanto 2011:20, perkembangan perilaku sosial yang dicapai oleh peserta didik di kelompok
bermain Uswatun Khasanah adalah perubahan akibat dari proses belajar dari pengalaman yang diperoleh pada kegiatan bermain yang didukung juga oleh
faktor lingkungan dimana peserta didik bermain. Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian Kemampuan Guru
Dalam Memanfaatkan Permainan Tradisional Di PAUD Sarwo Agung BejiharjoKarangmojo Gunung Kidul,yaitu kedua penelitian ini sama-sama
mengkaji tentang permainan tradisional yang dilaksanakan di dalam pendidikan anak usia dini dan sejauh mana guru bisa melaksanakan serta
memanfaatkan permainan tradisional untuk tumbuh kembang anak usia dini.
F. Kerangka Berfikir
Pada zaman modern ini banyak anak-anak yang melupakan permainan tradisional dengan beralih pada permainan modern yang lebih praktis. Banyak
anak yang lebih tertarik dengan permainan modern seperti playstation, gameswatch, video games, tamiya, dan permainan modern lainnya yang
bersifat mekanistik yang cenderung menjadikan manusia bersifat individu yang kurang berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Pendidikan anak usia dini akan berhasil dan optimal apabila dalam setiap tahapan pembelajaran dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
evaluasi yang melibatkan semua komponen pembelajaran.
58