Jenis-Jenis dan Bentuk Permainan Tradisional

dan peraturan, hanya nama yang berbeda. Permainan anak adalah salah satu jenis permainan yang diperuntukkan untuk anak-anak. Diantaranya berasal dari permainan tradisional yang berbeda-beda dari tiap daerah. Permainan tradisional dikategorikan ke dalam tiga pola permainan antara lain permainan tradisional dengan bernyanyi, permainan tradisional dengan ketangkasan dan kemampuan fisik, serta permainan tradisional dengan olah pikir Sukirman Dharmamulya, 2008:9. Khususnya di Jawa, ketiga kategori permainan tradisional tersebut masing-masing telah memiliki jenis dan macam yang amat beragam. Jenis permainan yang termasuk pada kategori permainan tradisional dengan bernyanyi di jawa antara lain, ancak ancak alis, bethet thing thong, bibi-bibi tumbas timun, cacah bencah, cublak- cublak suweng, dhingklik oglak aglik, dhoktri, epek-epek, gajah talena, gatheng genukan, gowokan, jamuran, koko-koko, kucing-kucingan, nini thowok, sliring gendhing, dan lain-lain Sukirman Dharmamulya, 2008:9. Permainan-permainan tersebut dimainkan dengan iringan berbagai nyanyian dan dialog tertentu. Jenis permainan pada kategori kedua adalah permainan tradisional dengan ketangkasan dan kemampuan fisik yang termasuk dalam jenis permainan tradisional dalam kategori ini, khususnya di Jawa antara lain, anjir, engklek, bengkat, benthik, dekepan, dhing-dhingan, dhukter, dhul- dhulan, embek-embekan, jeg- jegan, jirak, layung, pathon, patil lele, dan lain- lain Sukirman Dharmamulya, 2008:9. Jenis-jenis permainan tradisional pada kategori kedua ini dimainkan dengan lebih banyak melibatkan aktivitas 25 fisik serta kegiatan mengadu ketangkasan. Kategori ketiga permainan tradisional ini meliputi jenis-jenis permainan tradisional dengan olah pikir. Kategori tersebut menunjukkan bahwa permainan tradisional pada jenis ini tidak banyak melibatkan aktivitas fisik namun lebih banyak melibatkan aktifitas penalaran, kognitif maupun daya pikir. Jenis-jenis permainan tradisional pada jenis ini, khususnya di Jawa antara lain, bas- basan sepur, dhakon, mul-mulan, macanan, dan lain-lainSukirman Dharmamulya, 2008:9. Banyaknya jenis dan ragam permainan tradisional akan semakin menambah referensi dalam memunculkan variasi kegiatan bermain yang berkualitas dan bernilai edukatif bagi anak usia dini. Kegiatan dalam permainan tradisional dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam mengembangkan atau meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak usia dini. Permainan tradisional yang bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Disimpulkan melalui permainan seperti bermain, bernyanyi dan dialog, bermain dan olah pikir, serta bermain adu ketangkasan anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam keterampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota suatu kelompok atau masyarakat. Permainan tradisional memiliki beberapa manfaat. Semua bentuk, sifat dan jenis permainan pada dasarnya memberikan rangsangan dalam memperbanyak jaringan pada otak yang akan menentukan cara berfikir, 26 berperilaku, dan kepribadian seseorang. Setiap permainan tradisional anak terdapat tata cara atau peraturan yang menjadi ketentuan secara turun temurun yang menurut sikap positif dan terhadap aturan permainan. Kegiatan bermain pada anak membantu mereka memahami dan mempraktikkan kemampuan dalam mengembangkan rasa, intelektual, sosial dan keterampilan sosial mereka yang dilakukan dengan rasa senang sehingga semua kegiatan bermain anak menghasilkan proses belajar pada anak Hadiwinarto, 2009:143. Permainan tradisional juga dapat sebagai sarana penting untuk proses sosialisasi. Dalam permainan tradisional anak dapat belajar budaya serta nilai- nilai sosial yang diperlukan sebagai pedoman dalam pergaulan di masyarakat. Sujarno 2010: 170, menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam permainan tradisional yang dapat bermanfaat untuk perkembangan anak antara lain kebebasan, tanggung jawab, solidaritas, ketaatan, edukatif, sportifitas, dan hiburan. Berbagai nilai yang terkandung dalam permainan tradisional anak tersebut menggambarkan bahwa permainan tradisional dapat digunakan sebagai media yang tepat untuk mendukung perkembangan anak. Sukirman Dharmamulya, dkk 2008: 21, menyatakan bahwa permainan tradisional anak mengandung beberapa nilai-nilai tertentu yang dapat ditanamkan dalam diri anak dan membiasakan anak pada berbagai interaksi dengan individu dan kelompok masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut antara lain rasa senang, adanya rasa bebas, rasa berteman, rasa tanggung jawab, rasa 27 patuh dan saling membantu, dan nilai-nilai yang sangat baik dan berguna bagi perkembangan anak. Sejalan dengan pendapat di atas permainan tradisional anak merupakan unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan tradisional memberikan pengaruh yang tidak kecil di kemudian hari terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan komunikasi anak, selain itu permainan tradisional anak juga dianggap sebagai salah satu unsur kebudayaan yang memberi ciri khas tertentu pada suatu kebudayaan sehingga membedakan dengan kebudayaan yang lain.

4. Manfaat Permainan Tradisional

Bermain sangat penting bagi anak. Penting bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Para ahli sepakat, anak-anak harus bermain agar mereka dapat mencapai perkembangan yang optimal. Tanpa bermain, anak akan bermasalah di kemudian hari. Herbert Spencer Catron Allen, 1999 menyatakan bahwa anak bermain karena mereka punya energi lebih. Energi ini mendorong mereka untuk melakukan aktivitas sehingga mereka terbebas dari perasaan tertekan. Sementara menurut Moritz Lazarus dalam Tadkiroatun Musfiroh 2008:5 , anak bermain karena mereka memerlukan penyegaran kembali atau mengembalikan energi yang habis digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari. Lebih lanjut menurut Karl Groos, anak bermain karena anak perlu belajar merespon dan belajar peran-peran tertentu dalam kehidupan: peran dokter, 28 tentara, pedagang. Anak juga karena mereka perlu melepaskan desakan emosi secara tepat Freud, 1958 dalam isenberg Jalango, 1993. Lebih dari satu pakar ahli mengatakan bahwa bermain pada masa anak- anak atau pada masa pertumbungan sangatlah bermanfaat bagi perkembangannya, baik rohani maupun jasmani. Hal tersebut sejalan dengan Lila Wijayanti Saputri, 2013 menyatakan bahwa manfaat permainan tradisional yaitu sebagai berikut: A. Jasmani Badan menjadi sehat dan kuat, dapat menghilangkan kekakuan badan, seluruh pancaindranya dapat digunakan dengan baik, lancar, dan cekatan. B. Rohani Tumbuhnya ketajaman berpikir, kehalusan rasa serta kekuatan kemauan, disiplin, tertib, membiasakan bersikap waspada, membiasakan berpikir riil dan menghilangkan rasa segan atau mudah putus asa. Menurut Sujarno, dkk 2007:164 menyatakan bahwa dalam bermain anak-anak tidak hanya mengembangkan kemampuan tubuh, otot, koordinasi gerakan, namun juga kemampuan berkomunikasi, berkonsentrasi, dan keberanian mencetuskan ide-ide kreatifnya. Dengan demikian, nilai-nilai hidup seperti cinta, menghargai orang lain, kejujuran, sportifitas, disiplin diri dan kemampuan menghargai orang lain akan diperoleh dari interaksinya dengan orang lain saat bermain bersama. Permainan tradisional anak dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menumbuhkan berbagai bentuk komunikasi sebagai ungkapan sosial dalam pergaulan mereka terhadap teman sepermainnya, Suharsimi Arikunto, dkk 2006: 1. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat permainan tradisional adalah untuk 29 mencapai perkembangan yang optimal dan menumbuhkan berbagai bentuk komunikasi sebagai ungkapan sosial dalam pergaulan mereka terhadap teman sepermainnya. Permainan memiliki kedudukan yang penting, baik dalam melatih pancaindera maupun mendukung tumbuhnya budi pekerti. Salah satu permainan yang dapat mewujudkan hal tersebut adalah permainan tradisional. Permainan tradisional, khususnya sebagai permainan permainan tradisional jawa dapat mengembangkan ketelitian, kecekatan, perhitungan, kekuatan, serta keberanian. Berdasarkan pernyataan tersebut maka permainan tradisional dapat dikatakan sangat potensial untuk dikembangkan pada era sekarang karena esensi dan manfaatnya tidak kalah dengan permainan modern. Permainan tradisional memiliki manfaat terkait dengan asal usul terbentuknya yakni dari hasil budaya anak- anak yang ingin berfantasi dan berekreasi Ahmad Yunus, 1980:6. Manfaat tersebut antara lain melatih anak- anak dalam hidup bermasyarakat , melatih keterampilan, mengajarkan perilaku sopan santun, melatih ketangkasan, dan sebagainya. Permainan tradisional umumnya bersifat rekreatif Ahmad Yunus, 1980:18, namun begitu tetap ada berbagai unsur dan nilai yang terkandung dalam permainan tradisional, dimana unsur-unsur tersebut mengandung manfaat yang cukup beragam bagi para pelaku permainan tradisional, khususnya bagi anak-anak yang tengah tumbuh dan berkembang. Unsur-unsur kebermanfaatan dalam permainan tradisional tersebut antara lain, dalam bidang pendidikan, perilaku 30 dan kepribadian sopan santun, ketangkasan, kecekatan, perhitungan, perkiraan, keterampilan, bahkan kemiliteran. Permainan tradisional memiliki berbagai macam manfaat bermanfaat Siagawati, 2006:55, antara lain: a. Aspek jasmani meliputi, unsur kekuatan dan daya tahan tubuh serta kelenturan b. Aspek psikologis meliputi, kemampuan berpikir, berhitung, kemampuan membuat strategi, mengatasi hambatan, daya ingat, kreativitas, fantasi serta perasaan irama. c. Aspek sosial meliputi, kerjasama, keteraturan, serta hormat menghormati. Unsur- unsur kebermanfaatan dalam permainan tradisional tersebut tentu akan membawa efek positif bagi pelakunya, khususnya anak- anak. Unsur- unsur kebermanfaatan dalam berbagai bidang yang ditawarkan dalam permainan tradisional sangat diperlukan anak-anak di masa dewasanya kelak Ahmad Yunus, 1980:18. Unsur- unsur tersebut belum tentu semuanya akan didapat dari bangku sekolah, khususnya berbagai keterampilan hidup yang diajarkan di sekolah. Selain itu, permainan tradisional juga penting artinya dalam usaha membina sarana sosialisasi serta pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional secara keseluruhan Ahmad Yunus, 1980:7. Permainan tradisional merupakan unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak dikemudianhari Sukirman Dharmamulya, 2008:29. Permainan tradisional 31