tradisional tersebut antara lain perilaku kerjasama, kepedulian, kesantunan, kesopanan, sportifitas, simpati, empati dan kemurahan hati.
Sesuai dengan konsep perkembangan dalam Ahmad Susanto 2011:20, perkembangan perilaku sosial yang dicapai oleh peserta didik di kelompok
bermain Uswatun Khasanah adalah perubahan akibat dari proses belajar dari pengalaman yang diperoleh pada kegiatan bermain yang didukung juga oleh
faktor lingkungan dimana peserta didik bermain. Penelitian ini memiliki relevansi dengan penelitian Kemampuan Guru
Dalam Memanfaatkan Permainan Tradisional Di PAUD Sarwo Agung BejiharjoKarangmojo Gunung Kidul,yaitu kedua penelitian ini sama-sama
mengkaji tentang permainan tradisional yang dilaksanakan di dalam pendidikan anak usia dini dan sejauh mana guru bisa melaksanakan serta
memanfaatkan permainan tradisional untuk tumbuh kembang anak usia dini.
F. Kerangka Berfikir
Pada zaman modern ini banyak anak-anak yang melupakan permainan tradisional dengan beralih pada permainan modern yang lebih praktis. Banyak
anak yang lebih tertarik dengan permainan modern seperti playstation, gameswatch, video games, tamiya, dan permainan modern lainnya yang
bersifat mekanistik yang cenderung menjadikan manusia bersifat individu yang kurang berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Pendidikan anak usia dini akan berhasil dan optimal apabila dalam setiap tahapan pembelajaran dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
evaluasi yang melibatkan semua komponen pembelajaran.
58
Dalam persiapan pembelajaran pendidikan anak usia dini pendidik merancang berbagai kegiatan yang menyangkut permainan tradisional yang
sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Di dalam persiapan atau perencanaan harus menentukan tujuan pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran strategi embelajaran, alokasi waktu, jadwal dan evaluasi yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran sangat berperan dalam keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran. Pendidik memegang peranan penting dalam penentu
keberhasialan pembelajaran. Pendidik harus mempunyai keahlian dan kemampuan dalam mengajar.
Tahap atau langkah selanjutnya adalah evaluasi, proses evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi
yang berguna untuk mengetahu faktor pendorong dan penghambat.
59
Kemampuan Guru PAUD
Manfaat Permainan Tradisional Keterlibatan Guru Dalam
Pembelajaran
Guru mampu memanfaatkan dan terlibat dalam pembelajaran
menggunakan permainan tradisional
Pelaksanaan Permainan Tradisional Pembelajaran berbasis Bermain
Perencanaan Pelaksanaan
Evaluasi
Faktor Pendorong dan faktor penghambat
Gambar 2. Kerangka Berpikir
F.Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana kemampuan guru dalam memanfaatkan permainan tradisional di PAUD Sarwo Agung , Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul?
a. Bagaimana keterlibatan guru dalam kegiatan pembelajaran permainan
tradisional?
60