Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

commit to user 43 b Data Sekunder Diperoleh dari hasil observasi ke lokasi penelitian guna mencari data tentang responden, geografis lokasi, wawancara maupun studi pustaka.

5. Teknik Pengumpulan Data

Data-data untuk keperluan penelitian ini diperoleh dengan cara : a Kuesioner, yaitu dengan menyebarluaskan angket yang bersifat daftar pertanyaan kepada responden. b Observasi langsung ke lokasi penelitian, terutama mencari data tentang responden. c Kepustakaan, yaitu mengumpukan data-data tertulis dari buku-buku yang relevan dengan topik penelitian. d Internet, yaitu mengumpulkan data-data dari berbagai macam website yang sesuai dengan topik penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah Korelasi Tata Jenjang Spearman untuk mengukur asosiasi antara dua variabel yang keduanya setidaknya memiliki ukuran skala ordinal yang memungkinkan agar individu obyek yang diteliti itu dapat diberi jenjang ranking. Dari data yang dipilih kemungkinan besar adalah nilai yang sama atau kembar, maka rumus Korelasi Spearman-nya adalah Korelasi Tata Jenjang Spearman untuk nilai kembar Y. Slamet, 1993:69-73. commit to user 44 Adapun rumus statistik Koefisien Korelasi Tata Jenjang Spearman tersebut adalah :         2 2 2 2 2 . 2 y x d y x rs Dimana :      x T N N x 12 3 2      y T N N y 12 3 2 12 3 x x x t t T    12 3 y y y t t T    Keterangan : r = koefisien korelasi rank spearman d = kuadrat jumlah selisih ranking N = jumlah sampel x = skor variabel independen y = skor variabel dependen Tx = jenjang kembar pada variabel independen Ty = jenjang kembar pada variabel dependen Analisis korelasi dalam penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah antara dua buah variabel berhubungan satu sama lain dan mengukur derajat keeratannya. Hubungan yang terjadi antara variabel-variabel dinyatakan dalam angka yang disebut sebagai koefisien korelasi. Koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1. Hubungan negatif commit to user 45 berarti berlawanan arah, sedangkan hubungan positif menunjukkan searah perubahannya. Nilai hubungan dinyatakan dengan r koefisien korelasi yang dapat dinyatakan korelasi rendah atau tinggi. Guilford mengartikan koefisien korelasi sebagai berikut Rakhmat, 2002:29: Kurang dari 0,20 korelasi rendah sekali, hubungan rendah atau lemah sekali. 0,20 - 0,40 korelasi rendah, hubungan rendah atau lemah tetapi pasti. 0,40 – 0,70 korelasi sedang, hubungan yang cukup berarti 0,70 – 0,90 korelasi tinggi, hubungan yang kuat atau tinggi Lebih dari 0,90 korelasi sangat tinggi, hubungan sangat kuat tinggi sekali. commit to user 46

BAB II DESKRIPSI LOKASI

A. PROFIL BMT ISRA’

Baitul Maal Wat Tamwil Islam Mensejahterakan BMT ISRA merupakan lembaga keuangan yang berkonsentrasi pada pertumbuhan sektor usaha mikro dengan melandaskan aktivitasnya pada aturan- aturan syari‟ah. LKMS BMT ISRA berdiri secara mandiri pada tanggal 5 Juni 2006 dengan menitikberatkan perhatiannya pada perekonomian rakyat. Fokus kerja LKMS BMT ISRA ada pada pemberdayaan masyarakat karena memang itulah solusi untuk memperbaiki perekonomian nasional. LKMS BMT ISRA memiliki sistem yang fleksibel dan adanya pematangan ekonomi yang bersifat mendidik. Selain itu LKMS BMT ISRA berorientasi memberikan pelayanan kepada masyarakat atau umat untuk mencapai kemakmuran bersama dan mampu memberikan pendampingan usaha bagi calon anggota atau anggota yang merupakan bagian dari organisasi.

B. VISI DAN MISI BMT ISRA’

Visi : Meningkatkan kualitas ibadah anggota agar bisa berperan sebagai kholifah di muka bumi dan tercapainya kesejahteraan lahir dan bathin, dunia akhirat bagi anggota khususnya dan umat manusia pada umumnya. Misi : Menegakkan dan mengembangkan perekonomian syari`ah Islam menuju masyarakat madani yang adil berkemakmuran dan makmur berkeadilan dalam Ridho Allah SWT.