Pengertian Kepuasan Pelanggan Konsep Kepuasan Pelanggan

commit to user 16 meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memaksimalkan pengalaman menyenangkan pelanggan dan meminimalisir atau bahkan menghilangkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Dan kepuasan pelanggan akan menciptakan loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kepuasan mutu pelayanan tersebut.

a. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Menurut Umar 1999:239 kepuasan terdiri dari 2 macam, yaitu kepuasan fungsional dan psikologis. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi suatu produksi yang dimanfaatkan. Sedangkan kepuasan psikologis merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud dari suatu produk. Kepuasan juga menjadi evaluasi terhadap pelayanan, namun selain itu ada juga yang menggambarkan kepuasan pelanggan sebagai selisih dari harapan sebelum mengkonsumsi dengan kondisi aktual produk yang dikonsumsi Zulganer dalam Utani dan Aryani, 2004:51. Richard Oliver memberi definisi kepuasan sebagai : “tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya. Hal ini berarti penilaian bahwa suatu bentuk keistimewaan dari suatu barang atau jasa ataupun barangjasa itu sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan di bawah harapan atau pemenuhan kebutuhan melebihi harapan commit to user 17 pelanggan” Richard F. Gerson, 2002:4. Sementara faktor untuk menentukan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan tersebut antara lain : Valarie A.Z Mary Jo, 1996:108- 111 1. Recovery pemulihan, adalah bagaimana staf merespon kesalahan dalam sistem pelayanan. Hal ini merupakan semua kejadian dimana telah terjadi kesalahan dalam sistem pelayanan jasa dan staf diminta untuk menanggapi keluhan dan kekecewaan pelanggan. 2. Adaptability penyesuaian, adalah bagaimana staf menanggapi kebutuhan dan permintaan pelanggan. Seberapa besar sistem pelayanan jasa dapat beradaptasi ketika pelanggan memiliki kebutuhan atau permintaan khusus yang menempatkan permintaan dalam proses pelayanan. Pelanggan menilai mutu pelayanan jasa dalam hal fleksibilitas staf dan sistem yang digunakan. 3. Spontaneity kecepatan dan ketanggapan staf, adalah peristiwa yang menyenangkan yang berupa kejutan yang sangat menyenangkan untuk pelanggan perhatian khusus, menerima sesuatu yang baik tanpa meminta. Pelayanan yang tidak baik atau tidak memuaskan seperti tingkah laku karyawan yang negatif dan tidak bisa diterima kasar, menghina, diskriminasi, mengabaikan pelanggan. 4. Coping mengatasi kesulitan, adalah bagaimana staf merespon masalah pelanggan. Dalam hal ini bagaimana staf menangani masalah-masalah dalam pelayanan jasa, dimana pelanggan merupakan penyebab dari ketidak puasannya sendiri pelanggan yang tidak mau bersikap kooperatif dengan penyedia jasa, pelanggan lain, dan peraturan usahahukum. Semakin jelas untuk dipahami bahwa antara mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan aspek penting dalam sebuah perusahaan, tidak terkecuali juga bagi jasa perbankan seperti LKMS BMT ISRA Unit Laweyan Surakarta.

b. Pentingnya Kepuasan Pelanggan