10
Gambar 1. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Dessler, 2000
2.2. Kompensasi
Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan adalah melaui kompensasi. Kompensasi
dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan
proses kompensasi. Yaitu suatu jaringan berbagai sub-proses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan dan memotivasi
mereka agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan. Imbalan atau balas jasa yang diterima karyawan dibagi atas dua macam, yaitu: imbalan yang bersifat
finansial dan imbalan non-finansial yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja.
Fungsi SDM
Fungsi Operasional
Perencanaan Pengorganisasian
Pengarahan Pengendalian
Rekrutmen Seleksi
Pengangkatan Orientasi
Pelatihan Pengembangan
Kompensasi Pemeliharaan
PHK
Fungsi Manajerial
11
a. Imbalan finansial, sesuatu yang diterima oleh karyawan dalam bentuk,
seperti: gaji atau upah, insentif, bonus kompensasi langsung; tunjangan, pengobatan, asuransi, uang liburan dan lain-lain kompensasi tidak
langsung yang sejenis yang dibayar oleh organisasi. b.
Imbalan non-finansial, dimaksudkan untuk mempertahankan karyawan dalam jangka panjang, seperti: penyelenggaraan program-program
pelayanan bagi karyawan yang berupaya untuk menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan, seperti: program rekreasi, cafetaria,
dan tempat beribadat. Umar, 2008; Saydam, 2002:234
Tabel 2. Manajemen Kompensasi Finansial Umar, 2008 Manajemen Kompensasi Finansial
Tidak Langsung Langsung
Tunjangan, Jaminan asuransi, dan
Uang liburan Gajiupah, dan
Insentif Bonus
2.3. Bonus
Menurut Ruky 2006, bonus adalah pemberian pendapatan tambahan bagi karyawan yang berfungsi sebagai perangsang agar karyawan semakin
bergairah dalam meningkatkan prestasi kerja dan kesetiannya pada perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja, dan hanya diberikan setahun sekali bila
syarat-syarat tertentu dipenuhi. Pertama, bonus hanya dapat diberikan bila perusahaan memperoleh laba selama tahun fiskal yang telah berlalu, karena
bonus biasanya diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan. Kedua, bonus tidak diberikan secara merata kepada semua karyawan. Artinya,
besarnya bonus harus dikaitkan dengan prestasi kerja individu. Pembedaan besarnya bonus tersebut tidak dilakukan pada level bawah,
karena pada level bawah sistem penilaian prestasi kerjanya belum tentu menjamin objektivitas dan dapat menimbulkan keruwetan serta perselisihan.
Sehubungan dengan itu, dalam banyak perusahaan walaupun ada bonus,
12
biasanya besarnya sama untuk semua pekerja: mungkin satu bulan gaji atau lebih tergantung kebijakan perusahaan.
Menurut pendapat Hariandja 2007, tujuan dari pemberian bonus, yaitu : 1. Bagi perusahaan
Tujuan pelaksanaan pemberian bonus kepada karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja
disiplin dan semangat yang lebih tinggi dengan tujuan menghasilkan kualitas produksi yang lebih baik serta dapat bekerja dengan menggunakan
faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin. 2. Bagi karyawan
Dengan pemberian bonus dari perusahaan maka diharapkan karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti mendapatkan upah atau gaji yang
lebih besar di akhir tahun, mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja dengan sebaik–baiknya.
2.4. Loyalitas Karyawan