Visi dan Misi Program Penguatan Keluarga Strategi Program Penguatan Keluarga Kerangka Pemikiran

3. Masyarakat adalah sumber dukungan langsung bagi anak dan keluarganya Anak-anak dan keluarga adalah bagian dari masyarakat yang lebih luas di mana mereka hidup. Masyarakat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak- hak anak dan dapat memobilisasi sumber daya mereka sendiri untuk mengatasi masalah anak-anak pada resiko kehilangan perlindungan keluarga mereka. Masyarakat yang peduli dan kuat secara efektif dapat mendukung anak-anak dan keluarga mereka dan memberikan kontribusi untuk perkembangan mereka. 4. Tujuan dari pengembangan adalah realisasi hak asasi manusia Anak dan pengasuh mereka, berhak atas semua hak sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian hak asasi manusia internasional, terutama konvensi PBB tentang Hak-hak Anak dan konvesi PBB tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. Pemerintah dan pihak lain yang terkait mempunyai kewajiban untuk mengakui, menghormati, melindungi, mempromosikan, dan memenuhi hak-hak ini.

c. Visi dan Misi Program Penguatan Keluarga

VisiFamily Strengthening Program FSP yaitu memperkuat keluarga dan masyarakat dimana anak yang beresiko ditelantarkan dan tidak terlindungi keberadaannya serta anak-anak yang beresiko kehilangan pengasuhan keluarga dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang menyayangi mereka. MisiFamily Strengthening Program FSP adalah membantu membangun keluarga kurang beruntung yang mempunyai keterbatasan atau kekurangan secara ekonomi dan sosial untuk dapat mandiri dalam lingkungan masyarakatnya. Universitas Sumatera Utara Sehingga diharapkan setelah mandiri secara sosial dan ekonomi, para orang tua dari keluarga tersebut dapat memelihara dan menjaga anak anak mereka.

d. Strategi Program Penguatan Keluarga

1. Memastikan setiap anak mendapatkan akses pelayanan-pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan 2. Setiap keluarga dibangun kemampuannya agar dapat menjaga dan memelihara anak-anak mereka 3. Memberikan bantuan bagi anak-anak dan keluarganya Draft terjemahan Family Strengthening Programmes Manual Working Paper , 2007

2.4 Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial sering diidentikkan dengan kesejahteraan masyarakat atau kesejahteraan umum.Namun ada baiknya jika kata tersebut dipilah, yaitu kesejahteraan dan sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, istilah sejahtera artinya aman, sentosa, makmur, selamat. Sedangkan kesejahteraan artinya keamanan, keselamatan, ketentrataman, kesenangan hidup, dan kemakmuran.Di dalam kamus Ilmu Kesejahteraan Sosial disebutkan bahwa kesejahteraan sosial adalah keadaan sejahtera yang meliputi keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial tertentu saja.Istilah kesejahteraan sosial bukanlah hal yang baru dalam wacana global dan nasional.PBB telah mengatur masalah ini sebagai salah satu bidang kegiatan masyarakat internasional.Di Indonesia sendiri, istilah kesejahteraan sosial telah ada dalam sistem ketatanegaraan Indonesia Suharto, 2009: 1. Universitas Sumatera Utara Menurut Walter A. Friedlander, kesejahteraan sosial adalah sistem yang terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga-lembaga sosial yang bertujuan untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standar hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat Muhidin, 1992:1. Dalam Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial menyebutkan bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia tentang Kesejahteraan Sosial, 2009. PBB mendefinisikan kesejahteraan sosial sebagai suatu kegiatan yang terorganisir dengan tujuan membantu penyesuaian timbal balik antara individu- individu dengan lingkungan sosial mereka. Tujuan ini dicapai secara seksama melalui teknik-teknik dan metode-metode dengan maksud supaya memungkinkan individu-individu, kelompok-kelompok, maupun komunitas-komunitas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memecahkan masalah-masalah penyesuaian diri mereka terhadap perubahan pola-pola masyarakat serta melalui tindakan kerja sama untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial http:www.mediaedukasi.compengertian-kesejahteraan-sosial diakses pada tanggal 11 April 2014 pukul 22.56 WIB. Universitas Sumatera Utara Istilah kesejahteraan sosial telah lama dikenal di Indonesia, bahkan konsep kesejahteraan sosial telah ada dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Kesejahteraan sosial memiliki beberapa makna yang relatif berbeda walaupun substansinya tetap sama dan mencakup tiga konsepsi, yaitu: 1. Kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial. 2. Institusi, bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial. 3. Aktivitas, yakni suatu kegiatan-kegiatan usaha yang terorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera Fahrudin, 2012: 36 Kesejahteraan sosial dapat diukur dari indikator-indikator, yang pertama jumlah dan pemerataan pendapatan.Pendapatan berhubungan dengan lapangan kerja, kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya.Penyediaan lapangan kerja mutlak dilakukan oleh semua pihak agar masyarakat memiliki pendapatan tetap untuk kelangsungan hidupnya.Adapun yang menjadi indikator dalam pendapatan adalah, jenis pekerjaan orang tua, jumlah pendapatan setiap bulan, tabungan, dan kepemilikan rumah.Indikator kedua adalah pendidikan.Pendidikan yang merata dan dapat diakses dengan mudah oleh setiap lapisan masyarakat dapat meningkatakan kualitas sumber daya manusia.Indikator ketiga adalah kesehatan. Menurut WHO, kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Keadaan yang sehat dari individu adalah hal yang diperlukan untuk mendapatkan pendapatan dan pendidikan. Masyarakat yang sakit akan sulit Universitas Sumatera Utara memperjuangkan kesejahteraan diri dan keluarganya. Indikator kesehatan ini dapat diukur dari frekuensi makan setiap hari, kemampuan untuk berobat ke dokter, dan kemampuan untuk membeli obat-obatan.Ketiga hal tersebutlah yang menjadi faktor penentu dalam usaha-usaha yang dilakukan semua pihak dalam mencapai kesejahteraan http:kompasiana.combisnisindikator-kesejahteraan diakses pada tanggal 11 April 2014 pukul 21.11 WIB. Indikator kesejahteraan sosial keluarga juga tertuang dalam Undang- undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, yaitu: 1. Kesejahteraan ekonomi, indikator yang digunakan adalah pendapatan per bulan dan nilai asset yang dimiliki 2. Kesejahteraan sosial, indikator yang digunakan adalah biaya pendidikan dan jenis pekerjaan memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran 3. Kesejahteraan fisik, indikator yang digunakan adalah status gizi dan status kesehatan Puspitawati, 2012: 7. Biro Pusat Statistik Indonesia 2005 dalam Puspitawati 2012 mengemukakan bahwa untuk melihat tingkat kesejahteraan sosial masyarakat ada beberapa hal yang dapat dijadikan ukuran, yaitu: 1. Pendapatan 2. Konsumsi atau pengeluaran keluarga 3. Keadaan tempat tinggal, indikatornya adalah jenis atam rumah, dinding, status kepemilikan rumah, lantai, dan luas lantai Universitas Sumatera Utara 4. Fasilitas tempat tinggal, indikatornya adalah pekarangan, alat elektronik, pendingin, penerangan, kendaraan yang dimiliki, bahan bakar untuk dimasak, sumber air bersih, WC dan jarak WC dari rumah 5. Kesehatan anggota keluarga 6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, indikatornya adalah jarak rumah sakit terdekat, jarak took obat, penanganan obat-obatan dan alat kontrasepsi 7. Pendidikan, indikatornya adalah biaya sekolah, jarak ke sekolah dan proses penerimaan 8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi, indikatornya adalah ongkos kendaraan, fasilitas kendaraan, dan status kepemilikan kendaraan Dari beberapa defenisi kesejahteraan sosial yang dikemukakan sebeumnya dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial adalah berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik secara fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi, dan kehidupan spiritual agar terwujud kehidupan yang layak dan bermartabat.

2.4.1 Tujuan Kesejahteraan Sosial

Fahrudin 2012 menyebutkan dua tujuan kesejahteraan sosial, yang pertama yaitu untuk mencapai kehidupan sejahtera dalam arti tercapainya standar kehidupan pokok seperti sandang, pangan, perumahan, kesehatan, dan relasi-relasi yang harmonis dengan lingkungannya.Yang kedua yaitu untuk mencapai penyesuaian diri yang baik khususnya dengan masyarakat di lingkungannya, Universitas Sumatera Utara dengan mengali sumber-sumber, meningkatkan dan mengembangkan taraf hidup yang memuaskan. Dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, penyelenggaraan kesejahteraan sosial bertujuan untuk: a. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup b. Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian c. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial d. Meningkatkan kemampuan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan e. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan f. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia tentang Kesejahteraan Sosial, 2009.

2.4.2 Sasaran Kesejahteraan Sosial

Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan kesejahteraan sosial.Penyelenggaraan kesejahteraan sosial ini ditujukan kepada perseorangan, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat. Hal yang menjadi prioritas adalah mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial yaitu, kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, Universitas Sumatera Utara keterpencilan, ketunaan sosial, dan penyimpangan perilaku, korban bencana, dan atau korban tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia tentang Kesejahteraan Sosial, 2009.

2.5 Kerangka Pemikiran

Setiap individu memiliki sejumlah kebutuhan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya, baik kebutuhan fisik dan biologis, keselamatan dan keamanan, sosial dan ekonomi, harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia masih memiliki kualitas individu yang rendah akibat tidak meratanya pembangunan di daerah- daerah.Sehingga mereka pun belum mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya secara mandiri.Mereka juga memiliki kualitas hidup yang rendah akibat dari terbatasnya segala akses, terbatasnya kecukupan mutu pangan, terbatasnya mutu layanan pendidikan, serta rendahnya mutu layanan kesehatan. Kesejahteraan menjadi suatu kondisi yang dicita-citakan bangsa ini hingga sekarang.Secara khusus kesejahteraan keluarga, karena keluarga merupakan dasar berkembangnya kualitas individu.Oleh karena itu pembangunan keluarga menjadi salah satu program pemberdayaan yang dilakukan untuk menciptakan kesejahteraan sosial masyarakat.Usaha kesejahteraan sosial saat ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, namun pihak non pemerintah juga terjun dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Salah satu organisasi non pemerintah yang melakukan usaha kesejahteraan sosial ini adalah yayasan SOS Desa Taruna Medan.Yayasan SOS Desa Taruna Universitas Sumatera Utara Medan melalui program pemberdayaan berbasis keluarga, yaitu program penguatan keluarga, melakukan upaya-upaya untuk mengembalikan keluarga ke fungsi sosialnya, yaitu keluarga-keluarga yang termasuk dalam keluarga miskin.Program ini dilakukan dengan memberdayakan potensi keluarga, untuk memperkuat kapasitas mereka dalam melindungi dan merawat anak-anak mereka serta memperkuat ekonomi keluarga untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat kecil yang ikut dalam program pemberdayaan tersebut.Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu desa binaan yang menjadi sasaran program penguatan keluarga sejak tahun 2007. Pelayanan yang diberikan dalam program penguatan keluarga ini memiliki tiga jenis kegiatan, yaitu kegiatan pendidikan, kegiatan pengembangan ekonomi keluarga, dan kegiatan kesehatan.Ketiga jenis kegiatan ini merupakan satu kesatuan yang mendukung perkembangan kualitas hidup individu dalam keluarga.Melalui program penguatan keluarga ini diharapkan warga binaan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Untuk mengetahui pengaruh program penguatan keluarga terhadap kesejahteraan sosial warga binaan dapat dilihat dari indikator kesejahteraan sosial sebagai berikut: 1. Kesejahteraan ekonomi, indikator yang digunakan adalah pendapatan per bulan dan nilai asset yang dimiliki 2. Kesejahteraan sosial, indikator yang digunakan adalahprestasi SD, SMP, SMA, PT, pendidikan non formal paket A, B, C jenis pekerjaan, memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran Universitas Sumatera Utara 3. Kesejahteraan fisik, indikator yang digunakan adalah status gizi dan status kesehatan Universitas Sumatera Utara Bagan Alur Pikir Program Penguatan Keluarga SOS Desa Taruna Medan: 1. Program Penguatan ekonomi keluarga 2. Program pendidikan 3. Program kesehatan Indikator Kesejahteraan Sosial dilihat dari: 1. Kesejahteraan ekonomi, indikator yang digunakan adalah pendapatan per bulan, nilai asset yang dimiliki 2. Kesejahteraan sosial, indikator yang digunakan adalah prestasidan jenis pekerjaan memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran 3. Kesejahteraan fisik, indikator yang digunakan adalah status gizi, status kesehatan, dan persediaan obat-obatan Universitas Sumatera Utara 2.6 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.6.6 Defenisi Konsep

Dokumen yang terkait

Respon Orang Tua Terhadap Program Kids Club Yayasan Fondasi Hidup Indonesia Di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

2 76 108

Analisis Pemasaran Jambu Biji (Studi kasus di Desa Sembahe Baru, Tanjung Anom, Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara)

3 78 88

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita di Dusun III Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

0 27 83

Karateristik Tersangka Penderita Rabies Di Puskesmas Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 29 100

RESPON ORANG TUA TERHADAP PROGRAM KIDS CLUB YAYASAN FONDASI HIDUP INDONESIA DI DESA BARU KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG

0 0 15

HARMONISASI INTERAKSI ANTAR ETNIS DI DESA BARU, KECAMATAN PANCUR BATU, KABUPATEN DELI SERDANG

0 0 9

Pengaruh Program Penguatan Keluarga terhadap Kesejahteraan Sosial Warga Binaan Yayasan SOS Desa Taruna Medan di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Baru Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Program Penguatan Keluarga terhadap Kesejahteraan Sosial Warga Binaan Yayasan SOS Desa Taruna Medan di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Baru Kabupaten Deli Serdang

0 0 11