2.2.5 Prinsip Pemberdayaan
Pelaksanaan pendekatan pemberdayaan berlandaskan pada pedoman dan prinsip pekerjaan sosial.Ada beberapa prinsip pemberdayaan menurut perspektif
pekerjaan sosial Suharto, 1997:216-217. 1.
Pemberdayaan adalah proses kolaboratif. Oleh karena itu, pekerja sosial dan masyarakat harus bekerjasama sebagai partner.
2. Proses pemberdayaan menempatkan masyarakat sebagai aktor atau
subjek yang kompeten dan mampu menjangkau sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan.
3. Masyarakat harus melihat diri mereka sendiri sebagai agen penting
yang dapat mempengaruhi perubahan. 4.
Kompetensi diperoleh melalui pengalaman hidup, khususnya pengalaman yang memberikan perasaan mampu pada masyarakat.
5. Solusi-solusi yang berasal dari situasi khusus harus beragam dan
menghargai keberagaman yang berasal dari faktor-faktor yang berada pada situasi masalah tersebut.
6. Jaringan-jaringan sosial informal merupakan sumber dukungan yang
penting bagi penurunan ketegangan dan meningkatkan kompetensi serta kemampuan mengendalikan seseorang.
7. Masyarakat harus berpartisipasi dalam pemberdayaan mereka sendiri.
Tujuan, cara dan hasil harus dirumuskan sendiri. 8.
Tingkat kesadaran merupakan kunci dalam pemberdayaan karena pengetahuan dapat memobilisasi tindakan bagi peubahan.
Universitas Sumatera Utara
9. Pemberdayaan melibatkan askes terhadap sumber-sumber dan
kemampuan untuk menggunakan sumber-sumber tersebut secara efektif.
10. Proses pemberdayaan bersifat dinamis, sinergis, berubah terus,
evolutif,permasalahan selalu memiliki beragam solusi. 11.
Pemberdayaan dicapai melalui struktur-struktur personal dan pembangunan ekonomi secara paralel.
2.2.6 Tugas Pekerja Sosial dalam Pemberdayaan
Dalam Konferensi Dunia di Montreal Kanada, Juli tahun 2000, International Federation of Social Workers IFSW
mendefinisikan pekerjaan sosial sebagai berikut: “Profesi pekerjaan sosial mendorong pemecahan masalah
dalam kaitannya dengan relasi kemanusiaan, perubahan sosial, pemberdayan dan pembebasan masyarakat. Menggunakan teori-teori perilaku manusia dan sistem-
sistem sosial, pekerjaan sosial melakukan intervensi pada titik atau situasi dimana orang berinteraksi dengan lingkungannya.Prinsip-prinsip hak asasi manusia dan
keadilan sosial sangat penting bagi pekerjaan sosial.” Schwartz 1961:157-158, mengemukakan lima tugas yang dapat
dilaksanakan oleh pekerja sosial : 1.
Mencari persamaan mendasar antara persepsi masyarakat mengenai kebutuhan mereka sendiri dan aspek-aspek tuntutan sosial yang
dihadapi mereka 2.
Mendeteksi dan menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghambat banyak orang dan membuat frustasi usaha-usaha orang untuk
Universitas Sumatera Utara
mengidentifikasi kepentingan mereka dan kepentingan orang-orang yang berpengaruh terhadap mereka.
3. Memberi kontribusi data mengenai ide-ide, fakta, nilai, konsep yang
tidak dimiliki masyarakat, tetapi bermanfaat bagi mereka dalam menghadapi realitas sosial dan masalah yang dihadapi mereka.
4. Membagi visi dengan masyarakat, harapan dan aspirasi pekerjaan sosial
merupakan investasi bagi interaksi antara orang dan masyarakat dan bagi kesejahteraan individu dan sosial.
5. Mendefinisikan syarat-syarat dan batasan-batasan situasi dengan mana
sistem relasi antara pekerja sosial dan masyarakat dibentuk. Aturan- aturan tersebut membentuk konteks bagi kontrak kerja yang mengikat
masyarakat dan lembaga. Batasan-batasan tersebut juga mampu menciptakan kondisi yang dapat membuat masyarakat dan pekerja
sosisal menjalankan fungsi masing-masing.
2.3 Program Penguatan Keluarga