Kesejahteraan Keluarga Keluarga .1 Pengertian Keluarga

sehat, aman, dan indah http:www.mediaedukasi.comketahanan-dan- kesejahteraan-keluarga diakses pada tanggal 9 Maret 2014 pukul 17.12 WIB

2.1.5 Kesejahteraan Keluarga

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera memberikan batasan mengenai keluarga sejahtera, yaitu keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan sah, mampu memenuhi kebutuhan material dan spiritual yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Taraf kesejahteraan sosial dapat dilihat dari ukuran-ukuran berikut ini: 1. Economical well-being , yaitu kesejahteraan ekonomi. Indikator yang digunakan adalah pendapatan yaitu, pendapatan per bulan, nilai asset. 2. Social well-being, yaitu kesejahteraan sosial. Indikator yang digunakan yaitu prestasi pendidikan SD, SMP, SMA, PT, pendidikan non formal paket A, B, C, melek aksara atau buta aksara, jenis pekerjaan white collar = elit professional dan blue collar= proletar buruh pekerja, memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran. 3. Physical well-being, yaitu kesejahteraan fisik. Indikator yang digunakan adalah status gizi, status kesehatan Puspitawati, 2012: 7. Untuk menentukan suatu keluarga digolongkan sejahtera secara material didasarkan atas pendapatan yang dibandingkan dengan garis kemiskinan.Garis Universitas Sumatera Utara kemiskinan selalu diartikan sebagai tingkat pendapatan yang layak untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum.Suatu keluarga yang memiliki pendapatan di bawah garis kemiskinan, tentunya tidak dapat memenuhi semua kebutuhan material sehingga digolongkan pada keluarga miskin.BPS menghitung angka kemiskinan lewat tingkat konsumsi penduduk atas kebutuhan dasar. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN membuat suatu kriteria kesejahteraan sosial keluarga yang didasarkan atas: a. Kebutuhan dasar basic needs yang terdiri dari variabel pangan, sandang, papan, dan kesehatan. b. Kebutuhan sosial psikologis social psychological needs yang terdiri dari variabel pendidikan, rekreasi, transportasi, interaksi sosial internal dan eksternal. c. Kebutuhan pengembangan developmental needs yang terdiri dari variabel tabungan, pendidikan khusus, dan akses terhadap informasi. Sedangkan klasifikasi kesejahteraan keluarga menurut BKKBN 2011, yaitu: a. Keluarga pra sejahtera Pra-KS sering dikelompokkan sebagai “sangat miskin”, adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi: 1. Indikator ekonomi: a. Makan dua kali atau lebih dalam sehari b. Memiliki pakaian yang berbeda untuk aktivitas misalnya untuk di rumah, bekerja sekolah, dan bepergian c. Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah Universitas Sumatera Utara 2. Indikator non-ekonomi: a. Melaksanakan ibadah b. Bila anak sakit dibawa ke sarana kesehatan b. Keluarga sejahtera I KS-I sering dikelompokkan sebagai “miskin”, adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator meliputi: 1. Indikator ekonomi: a. Paling sedikit sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telur b. Setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakain baru c. Luas lantai rumah paling kurang 8 m untuk tiap penghuni 2. Indikator non-ekonomi: a. Ibadah teratur b. Sehat tiga bulan terakhir c. Mempunyai penghasilan tetap d. Usia 10-60 tahun dapat baca tulis huruf latin e. Usia 6-15 tahun bersekolah f. Mengikuti program Keluarga Berencana KB c. Keluarga sejahtera II KS-II adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator yang meliputi: 1. Memiliki tabungan keluarga 2. Makan bersama sambil komunikasi 3. Mengikuti kegiatan dalam masyarakat Universitas Sumatera Utara 4. Rekreasi bersama 6 bulan sekali 5. Meningkatkan pengetahuan agama 6. Memperoleh informasi atau berita dari surat kabar, TV, radio, dan majalah 7. Menggunakan sarana transportasi d. Keluarga sejahtera III KS-III adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi beberapa indikator yang meliputi: 1. Memiliki tabungan keluarga 2. Makan bersama sambil komunikasi 3. Mengikuti kegiatan dalam masyarakat 4. Rekreasi bersama 6 bulan sekali 5. Meningkatkan pengetahuan agama 6. Memperoleh informasi atau berita dari surat kabar, TV, radio, dan majalah 7. Menggunakan sarana transportasi Belum dapat memenuhi beberapa indikator meliputi: 1. Aktif memberikan sumbangan material secara teratur 2. Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan e. Keluarga sejahtera III Plus KS-III Plus adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi beberapa indikator meliputi: 1. Aktif memberikan sumbangan material secara teratur 2. Aktif sebagai pengurus organisasi kemasyarakatan http:www.mediaedukasi.comketahanan-dan-kesejahteraan-keluarga diakses pada tanggal 9 Maret 2014 pukul 17.12 WIB Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Keluarga dan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Respon Orang Tua Terhadap Program Kids Club Yayasan Fondasi Hidup Indonesia Di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang

2 76 108

Analisis Pemasaran Jambu Biji (Studi kasus di Desa Sembahe Baru, Tanjung Anom, Durin Jangak, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara)

3 78 88

Kajian Pemanfaatan Bambu di Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

4 47 59

Evaluasi Kesesuaian Lahan di Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang untuk Tanaman Pepaya ( Carica papaya L. ) dan Pisang ( Musa acuminata COLLA )

0 62 66

Pengetahuan dan Sikap Suami Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita di Dusun III Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

0 27 83

Karateristik Tersangka Penderita Rabies Di Puskesmas Pancur Batu Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 29 100

RESPON ORANG TUA TERHADAP PROGRAM KIDS CLUB YAYASAN FONDASI HIDUP INDONESIA DI DESA BARU KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG

0 0 15

HARMONISASI INTERAKSI ANTAR ETNIS DI DESA BARU, KECAMATAN PANCUR BATU, KABUPATEN DELI SERDANG

0 0 9

Pengaruh Program Penguatan Keluarga terhadap Kesejahteraan Sosial Warga Binaan Yayasan SOS Desa Taruna Medan di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Baru Kabupaten Deli Serdang

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Program Penguatan Keluarga terhadap Kesejahteraan Sosial Warga Binaan Yayasan SOS Desa Taruna Medan di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Baru Kabupaten Deli Serdang

0 0 11