Dapat disimpulkan bahwa membaca dengan strategi DRTA+SQ dilakukan dengan membaca bacaan tiap bagian. Di mana setiap bagian ada jeda yang
digunakan untuk membuat prediksi untuk bagian selanjutnya, dan membuat pertanyaan mengenai bagian yang telah dibaca.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Rinawati 2010
dengan judul “Keefektifan Strategi DRTA+SQ Terhadap Pembelajaran Membaca Cerpen Siswa kelas VII SMP N 7
Yogyakarta”. Data yang diperoleh saudara Rinawati dalam penelitian yang berjudul
“Keefektifan Strategi DRTA+SQ Terhadap Pembelajaran Membaca Cerpen Siswa kelas VII SMP N 7 Yogyakarta” menunjukkan bahwa strategi DRTA+SQ efektif
digunakan untuk pembelajaran membaca pemahaman kelas VII SMP Negeri 7 Yogyakarta. Berdasarkan analisis uji-t Posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen diperoleh
ℎ� ��
sebesar 7,748, df 66, taraf signifikansi 5 7,7481,990. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan kemampuan membaca
cerpen yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Persamaan penelitian yang dilakukan saudara Rinawati dengan judul
“Keefektifan Strategi DRTA+SQ Terhadap Pembelajaran Membaca Cerpen Siswa kelas VII SMP N 7 Yogyakarta” dengan penelitian ini adalah sama-sama menguji
keefektifan model pembelajaran dalam kemampuan membaca pemahaman. Penelitian memberikan dua perlakuan yang berbeda kepada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan strategi
yang akan diuji keefektifannya, sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh saudara Rinawati dengan judul “Keefektifan Strategi DRTA+SQ Terhadap Pembelajaran Membaca Cerpen Siswa
kelas VII SMP N 7 Yogyakarta” dengan penelitian ini adalah instrumen penelitian yang digunakan. Saudara Rinawati menggunakan instrumen penelitian dalam
pengambilan data dengan soal pilihan ganda, sedangkan penelitian ini pengambilan data dengan soal uraian.
C. Kerangka Pikir
Kegiatan membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk menangkap informasi yang disampaikan penulis kepada
pembaca melalui sebuah tulisan. Kemampuan pembaca dalam membaca sangat diperlukan dalam keterampilan berbahasa yang satu ini. Kemampuan memahami
bacaan dilakukan melalui proses kognisi yang akan bekerja dalam memahami ide- ide dalam tulisan atau bacaan yang ditulis oleh penulis.
Membaca pemahaman narasi sugestif adalah kemampuan dalam menangkap informasi atau ide-ide. Ide-ide tersebut bisa tersurat dan tersirat. Maka
kemampuan membaca pemahaman pembaca sangat diperlukan dalam jenis membaca pemahaman. Pemilihan strategi sangat berpengaruh terhadap tingkat
membaca pemahaman siswa. Oleh karena itu pemilihan strategi pembelajaran sangat penting dalam membaca pemahaman.