yang akan diuji keefektifannya, sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh saudara Rinawati dengan judul “Keefektifan Strategi DRTA+SQ Terhadap Pembelajaran Membaca Cerpen Siswa
kelas VII SMP N 7 Yogyakarta” dengan penelitian ini adalah instrumen penelitian yang digunakan. Saudara Rinawati menggunakan instrumen penelitian dalam
pengambilan data dengan soal pilihan ganda, sedangkan penelitian ini pengambilan data dengan soal uraian.
C. Kerangka Pikir
Kegiatan membaca merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang bertujuan untuk menangkap informasi yang disampaikan penulis kepada
pembaca melalui sebuah tulisan. Kemampuan pembaca dalam membaca sangat diperlukan dalam keterampilan berbahasa yang satu ini. Kemampuan memahami
bacaan dilakukan melalui proses kognisi yang akan bekerja dalam memahami ide- ide dalam tulisan atau bacaan yang ditulis oleh penulis.
Membaca pemahaman narasi sugestif adalah kemampuan dalam menangkap informasi atau ide-ide. Ide-ide tersebut bisa tersurat dan tersirat. Maka
kemampuan membaca pemahaman pembaca sangat diperlukan dalam jenis membaca pemahaman. Pemilihan strategi sangat berpengaruh terhadap tingkat
membaca pemahaman siswa. Oleh karena itu pemilihan strategi pembelajaran sangat penting dalam membaca pemahaman.
Strategi DRTA+SQ memandu siswa dalam memahami suatu bacaan. Langkah
–langkah strategi ini adalah dengan membaca, memprediksi, membaca ulang, dan mengkomunikasikan kembali prediksi. Strategi ini mengajarkan siswa
untuk mencapai dan mengaktifkan tujuan membaca serta mengembangkan proses membaca dan berpikir.
Melalui strategi ini pula siswa diminta meninjau ulang apa yang mereka ketahui tentang teks yang akan dibacanya, membuat prediksi tentang teks yang
akan dibacanya, merumuskan pertanyaan untuk teks yang dibacanya, dan melanjutkan dengan evaluasi pendapat-pendapat mereka atas prediksi dan
pertanyaan yang telah mereka buat dari teks yang telah dibacanya.
D. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut.
1. �
: Kemampuan membaca pemahaman narasi sugestif antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan strategi DRTA+SQ dengan
siswa yang mendapatkan pembelajaran tanpa menggunakan strategi DRTA+SQ tidak berbeda secara signifikan.
2. �
�
: Kemampuan membaca pemahaman narasi sugestif antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan strategi DRTA+SQ dengan
siswa yang mendapatkan pembelajaran tanpa menggunakan strategi DRTA+SQ berbeda secara signifikan.
3. �
: Pembelajaran
membaca pemahaman
menggunakan strategi
DRTA+SQ tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan strategi DRTA+SQ.
4. �
�
: Pembelajaran
membaca pemahaman
menggunakan strategi
DRTA+SQ efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan strategi DRTA+SQ.