Kadar Logam Berat Pb dan Cd pada Air Sungai

4.2. Nilai Faktor Fisik Kimia Perairan Metode Storet Tabel 4.2. Nilai Faktor Fisik Kimia Perairan Metode Storet N o Parameter Satuan Baku Mutu Air Kelas III Skor Metode Storet Stasiun 1 2 3 4 5 FISIK 1. Temperatur o C Deviasi 3 2. Arus ms - - - - - - 3. Kecerahan cm - - - - - - 4. Intensitas Cahaya candella - - - - - - KIMIA 5. pH - 6-9 6. DO mgl 4 7. BOD 5 mgl 3 8. Nitrat mgl 20 9. Posfat mgl 0,2 Jumlah Dari Tabel 3.4. dapat dilihat bahwa skor pada setiap stasiun bernilai 0. Berdasarkan Klassifikasi mutu air kelas III dengan menggunakan metode storet dapat disimpulkan bahwa setiap stasiun tergolong karakteristik kualitas air kelas A kategori perairan baik sekali. Menurut Nybakken 1992, mengatakan bahwa perubahan faktor fisik kimia perairan sangat dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas yang terdapat di sekitar daerah aliran sungai dan juga sangat dipengaruhi oleh iklim serta waktu pengambilan sampel, sehingga nilai faktor fisik kimia perairan bersifat dinamis, artinya tidak dapat dijadikan sebagai indikator dalam pemantauan kualitas air secara kontinu. Faktor utama yang mengendalikan ekosistem dan komunitas adalah energi, faktor fisik kimia lingkungan serta interaksi antara berbagai spesies yang membentuk sistem tersebut.

4.3. Kadar Logam Berat Pb dan Cd pada Air Sungai

Data hasil pengukuran kadar logam berat Pb dan Cd pada air sungai di setiap lokasi penelitian di Sungai Asahan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Kandungan Pb dan Cd pada air sungai serta standar Baku Mutu berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001. Keterangan: Stasiun 1= Sungai Ponot Stasiun 2= Sungai Baturangin Stasiun 3= Sungai Tangga Stasiun 4= Sungai Parhitean Stasiun 5= Sungai Hula-Huli Berdasarkan Tabel 4.3. di atas diperoleh kandungan rata-rata nilai Timbal Pb pada air sungai di setiap stasiun diluar batas baca untuk deteksi limit Pb yaitu 0,01 mgL. Kadar Pb ini tergolong aman karena di bawah baku mutu air golongan I Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 dengan nilai 0,03 mgL. Hal ini disebabkan karena keberadaan Pb secara alami dan yang bersumber dari aktivitas manusia disekitar sungai Asahan seperti tempat wisata, penambangan batu, pemukiman penduduk, kawasan perkebunan dan persawahan disekitar sungai Asahan , asap yang berasal dari TPL dan kenderaan bermotor sangat kecil sekali di bawah 0,01. Sehingga kadar logam Pb dalam air tidak mampu di baca alat AAS, karena keterbatasan alat tersebut dalam membaca kadar logam Pb. Kandungan logam kadmium Cd diperoleh nilai berkisar antara 0,002-0,007 mgL. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun 1 sungai Ponot sebesar 0,007 mgL dan nilai terendah terdapat pada stasiun 2 dan 3 sungai Baturangin dan Tangga sebesar 0,002 mgL. Hal ini mungkin disebabkan pada stasiun 1 sungai Ponot merupakan daerah wisata yang terdapat puntungan rokok, sisa makanan dan sampah plastik yang mengandung kadmium. Kadar Cd ini tergolong aman karena di bawah baku mutu air golongan I Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 dengan nilai 0,01 mgL. Parameter Satuan Hasil Baku Mutu S1 S2 S3 S4 S5 Timbal Pb mgL 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,03 Kadmium Cd mgL 0,007 0,002 0,002 0,006 0,004 0,01 Universitas Sumatera Utara

4.4. Kadar Logam Berat Pb dan Cd pada Ikan

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

5 131 146

Kandungan Logam Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg) pada Air dan Komunitas Ikan di Daerah Aliran Sungai Percut

3 140 76

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Kerang Bulu (Anadara Inflata) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Dan Cadmium (Cd) Di Muara Sungai Asahan

17 113 136

Pemeriksa Cemaran Logam Berat Pb, Cd, Cu, Dan Zn Dalam Daging Rajungan, Ketam Batu, Dan Lokan Segar Yang Berasal Dari Perairan Belawan Secara Spektrometri

8 45 84

KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA IKAN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI WAY KUALA BANDAR LAMPUNG

2 12 50

Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) di Air dan Sedimen di Perairan Pelabuhan Kejawanan, Cirebon

0 2 33

Status Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Dan Kadmium (Cd) Pada Sedimen Di Perairan Dumai Bagian Barat, Riau.

1 16 80

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Sungai - Ikan Batak (Neolissochillus sumatranus) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) di Perairan Sungai Asahan

2 21 16

Ikan Batak (Neolissochillus sumatranus) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) di Perairan Sungai Asahan

1 7 15