Spektrofotometer Serapan Atom SSA

4. Tor tambroides, memiliki cuping di pertengahan bibir bawah yang mencapai ujung mulut. Penyebarannya meliputi Sumatera, Borneo, Jawa, Burma, Thailand, dan Laos. Gbr 2.4. Tor tambroides

2.4. Spektrofotometer Serapan Atom SSA

Spektrofotometer Serapan Atom adalah suatu metode pengukuran kuantitatif suatu unsur yang terdapat dalam cuplikan berdasarkan penerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu oleh atom-atom dalam bentuk gas dalam keadaan dasar. Prinsip pada absorpsi cahaya oleh atom, Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada unsurnya. Cahaya pada panjang gelombang tertentu mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektron suatu atom. Transisi elektron suatu unsur bersifat spesifik. Dengan absorpsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu atom pada keadaan dasar akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi Khopkar, 2003. Menurut Vogel 1978 pembentukan atom-atom logam gas dalam nyala dapat terjadi bila suatu larutan sampel yang mengandung logam dimasukkan ke dalam nyala. Peristiwa yang terjadi secara singkat setelah sampel dimasukkan ke dalam nyala adalah : 1. Penguapan pelarut yang meninggalkan residu padat 2. Perubahan zat padat dengan disosiasi menjadi atom-atom penyusunnya, yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar 3. Beberapa atom dapat tereksitasi oleh energi termal nyala ke tingkatan- tingkatan energi yang lebih tinggi, dan mencapai kondisi dalam mana atom akan memancarkan energi. Universitas Sumatera Utara Metode spektrofotometri Serapan Atom mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan metode spektrofotometri nyala. Pada metoda spektrofotometri nyala, emisi tergantung pada sumber eksitasi. Bila eksitasi dilakukan secara termal maka hal ini bergantung pada temperatur sumber. Selain itu eksitasi termal tidak selalu spesifik, dan eksitasi secara secara serentak pada berbagai jenis logam dalam suatu sampel dapat saja terjadi. Pada metode Spektrofotometri Serapan Atom, perbandingan banyaknya atom yang tereksitasi terhadap atom yang berada pada tingkat dasar harus cukup besar, karena metode serapan atom hanya tergantung pada perbandingan ini dan tidak bergantung pada nyala. Metode serapan sangatlah spesifik, logam –logam yang menbentuk campuran kompleks dapat dianalisis dan selain itu tidak selalu diperlukan sumber energi yang besar. Ini tidak berarti bahwa faktor suhu pada Spektrofotometri Serapan Atom tidak diperlukan pengontrolan, karena walaupun pengukuran absorban atom-atom di dalam nyala tidak dipengaruhi oleh suhu nyala secara langsung, tetapi secara tidak langsung suhu nyala tersebut berpengaruh juga terhadap absorban Khopkar, 2002. Adapun keuntungan penggunaan metode spektrofotometer serapan atom SSA adalah sebagai berikut : 1. Metode analisis SSA dapat menentukan hampir keseluruhan unsur logam. 2. Metode analisis SSA dapat menentukan logam dalam skala kualitatif karena lampunya 1 satu untuk setiap 1 logam. 3. Analisis unsure logam langsung dapat ditentukan walau sampel dalam bentuk campuran. 4. Analisis unsur logam dengan SSA didapat hasil kuantitatif. 5. Analisis dapat diulangi beberapa kali, dan akan selalu di peroleh hasil yang sama

2.5. Faktor Fisika Kimia Perairan

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Formaldehid Pada Beberapa Ikan Segar Di KUB(Kelompok Usaha Bersama) Belawan, Kecamatan Medan Belawan Tahun 2015

5 131 146

Kandungan Logam Kadmium (Cd), Timbal (Pb) dan Merkuri (Hg) pada Air dan Komunitas Ikan di Daerah Aliran Sungai Percut

3 140 76

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Kerang Bulu (Anadara Inflata) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Dan Cadmium (Cd) Di Muara Sungai Asahan

17 113 136

Pemeriksa Cemaran Logam Berat Pb, Cd, Cu, Dan Zn Dalam Daging Rajungan, Ketam Batu, Dan Lokan Segar Yang Berasal Dari Perairan Belawan Secara Spektrometri

8 45 84

KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA IKAN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI WAY KUALA BANDAR LAMPUNG

2 12 50

Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) di Air dan Sedimen di Perairan Pelabuhan Kejawanan, Cirebon

0 2 33

Status Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Dan Kadmium (Cd) Pada Sedimen Di Perairan Dumai Bagian Barat, Riau.

1 16 80

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Sungai - Ikan Batak (Neolissochillus sumatranus) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) di Perairan Sungai Asahan

2 21 16

Ikan Batak (Neolissochillus sumatranus) Sebagai Bioindikator Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) di Perairan Sungai Asahan

1 7 15