Bab II. Tinjauan Pustaka 14
F. Analisa Finansial
Suatu studi kelayakan merupakan pekerjaan membuat ramalan atau tafsiran yang didasarkan atas anggapan-anggapan yang selalu bisa dipenuhi.
Konsekuensinya ialah bisa terjadi penyimpangan-penyimpangan. Salah satu penyimpangan itu adalah apabila pabrik berproduksi di bawah kapasitasnya. Hal
ini menyebabkan pengeluaran yang seharusnya mempengaruhi keuntungan Susanto dan Saneto, 1994
Beberapa parameter yang sering digunakan dalam analisis finansial antara lain:
1. Break Event Point BEP Susanto dan Saneto, 1994
Break Event Point adalah suatu keadaan tingkat produksi tertentu yang menyebabkan besarnya biaya produksi keseluruhan sama dengan besarnya nilai
atau hasil penjualan. Jadi pada keadaan tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan juga tidak mengalami kerugian. Perhitungan BEP dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai berikut :
Keterangan : Po
= Produk pulangpokok FC
= Biaya tetap VC
= Biaya tidak tetap persatuan produk Rp
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Bab II. Tinjauan Pustaka 15
a. Biaya Titik Impas
b. Presentase Titik Impas
c. Kapasitas Titik Impas
Kapasitas titik impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencari titik impas. Rumus kapasitas titik impas sebagai berikut :
Kapasitas titik impas = Prosentase titik impas × pendapatan.
2. Net Present Value NPV Susanto dan Suseno, 1994
Net Present Value merupakan selisih antar nilai investasi saat sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Suatu proyek dapat
dipilih bila NPV 0. NPV dapat jg ditujukan dengan persamaan sebagai berikut :
Keterangan : Bt
= Penerimaan pada tahun ke-t Ct
= Pengeluaran pada tahun ke-t t
= 1,2,3,..... n n
= Umur ekonomis dari proyek
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Bab II. Tinjauan Pustaka 16
i = Sosial discount rate
3. Payback Periode Periode Pengembalian Modal Pujawan, 2003
Payback periode adalah jumlah periode tahun yang diperlukan untuk mengembalikan menutup ongkos investasi awal dengan tingkat pengembalian
tertentu. Kriteria ini memberikan nilai bahwa proyek akan dipilih jika waktu payback periode yang paling cepat.
Nilai harapan ditujukan pada persamaan sebagai berikut :
Keterangan : I =
Jumlah modal
Ab = Penerimaan bersih pertahun
4. Internal Rate of Return IRR Susanto, 1994.
Internal Rate of Return IRR merupakan tingkat bunga yang menunjukkan persamaan antara interval penerimaan bersih sekarang dengan jumlah investasi
modal awal dari suatu proyek yang sedang dikerjakan. Kriteria ini memberikan pedoman bahwa proyek akan dipilih apabila nilai IRR lebih besar dari suku bunga
yang berlaku maka proyek tersebut dinyatakan tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus perhitungan IRR :
Keterangan : NPV’ = NPV tahun yang akan datang
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Bab II. Tinjauan Pustaka 17
NPV” = NPV sekarang I’
= Tingkat suku bunga sekarang I” = Tingkat suku bunga tahun yang akan datang
5. Gross Benefit Cost Ratio Muljadi, 1986