9. Menafsirkan Hasil Tes Hasil  tes  menghasilkan  data  kuantitatif  yang  berupa  skor.  Skor  ini
kemudian  ditafsirkan  sehingga  menjadi  nilai,  yaitu  rendah, menengah,  atau  tinggi.  Tinggi  rendahnya  nilai  ini  selalu  dikaitkan
dengan  acuan  penilaian.  Ada  dua  acuan  penilaian  yang  sering digunakan  dalam  bidang  psikologis  dan  pendidikan,  yaitu  acuan
norma  dan  acuan  kriteria.  Jadi  tinggi  dan  rendahnya  suatu  nilai dibandingkan dengan kelompok atau kriteria yang harus dicapai.
5. Matematika
Johnson  dan  Rising dalam  Runtukahu  dan  Kandou,  2013:  28 menyatakan  sebagai  berikut:  1 Matematika  adalah  pengetahuan
terstruktur,  dimana  sifat  dan  teori  dibuat  secara  deduktif  berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak didefinisikan dan berdasarkan
aksioma,  sifat,  atau  teori  yang  telah  dibuktikan  kebenarannya, 2 Matematika  ialah  bahasa  simbol  tentang  berbagai  gagasan  dengan
menggunakan istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas, dan akurat, 3 Matematika  adalah  seni,  dimana keindahannya  terdapat
dalam  keterurutan  dan keharmonisan.  Beth  dan  Piaget  dalam Runtukahu  dan  Kandou,  2013:  28  menyatakan  bahwa  matematika
adalah  pengetahuan  yang  berkaitan  dengan  berbagai  struktur  abstrak dan  hubungan  antar struktur  tersebut  sehingga  terorganisasi  dengan
baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kline dalam  Runtukahu  dan  Kandou,  2013:  28  cenderung menyatakan matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri,
tetapi  dalam  membantu  manusia  untuk  memahami  dan  memecahkan permasalahan  sosial,  ekonomi,  dan  alam.  Reys  dkk  dalam  Runtukahu
dan  Kandou,  2013:  29    menyatakan  matematika  adalah  studi  tentang pola  dan  hubungan,  cara  berpikir  dengan  strategi  organisasi,  analisis
dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis.
Dari  beberapa  definisi  di atas  dapat  disimpulkan  bahwa
matematika  adalah  sebuah  ilmu  mengenai  sebuah pengetahuan
terstruktur dimana sifat dan teori dibuat secara deduktif, dan hubungan- hubungan,  simbol-simbol  yang  diperlukan,  dan  dapat  meningkatkan
kemampuan  seseorang  untuk  berfikir  dalam  menyelesaikan  masalah yang  berhubungan  dan  terkait  dengan  kehidupan  sehari-hari,  masalah-
masalah abstrak dan praktis.
6. Kompetensi Dasar Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat
Termasuk Penggunaan Sifat-sifatnya, Pembulatan, dan Penaksiran a
Kompetensi Dasar
Kusaeri 2014: 30, menyatakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan  Pendidikan  KTSP  tujuan  pembelajaran  berupa  Standar
Kompetensi  SK  dan  Kompetensi  Dasar  KD  merupakan  tujuan pembelajaran  yang  memiliki  cakupan  yang  luas  kemudian
dispesifikasi melalui beberapa indikator. Setiap KD dikembangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi  beberapa  indikator  sesuai  dengan  tujuan  yang  ingin dicapai.  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  Republik
Indonesia  Nomor  22 2006:  37,
mengemukakan  bahwa kompetensi  dasar  adalah  sebuah  kemampuan  yang  harus  dimiliki
oleh  peserta didik  dalam  mata  pelajaran  tertentu  sebagai  rujukan untuk  menyusun  indikator  kompetensi.  Dari  teori  tentang
kompetensi  dasar  dapat  disimpulkan  bahwa  kompetensi  dasar merupakan  tujuan  pembelajaran yang  memiki  cakupan  yang  luas,
dan  kemudian  dispesifikasi  dalam  beberapa  indikator  dalam  mata pelajaran tertentu.
b Bilangan Bulat
Sardjana  2009:  4, menjelaskan  bahwa bilangan  bulat adalah  bilangan  yang  terdiri  dari  bilangan  cacah  termasuk
bilangan asli dan bilangan bulat negatif. Himpunan bilangan yang dimulai dari satu, dua, tiga sampai seterusnya disebut bilangan asli.
Sedangkan  bilangan  cacah  adalah  bilangan-bilangan  bulat  yang dimulai dari nol 0. Bilangan bulat ada bilangan bulat positif dan
bilangan  bulat  negatif.  Bilangan  asli  dan  bilangan  cacah  juga  bisa disebut  bilangan  positif.  Sedangkan  contoh  bilangan  bulat  negatif
misalnya -1, -4, -7.  Ciri  khas  bilangan  bulat  negatif  adalah  ada tanda minus - di depan angka.
Sumanto,  dkk  2008:  35 mengemukakan operasi  hitung  bilangan bulat terdiri dari beberapa sifat yaitu, sifat komutatif, sifat asosiatif
dan sifat distributif. 1 Sifat Komutatif pertukaran
a. Sifat komutatif pada penjumlahan Secara  umum,  sifat  komutatif  pada  penjumlahan  dapat
ditulis sebagai berikut. a + b = b + a, dengan a dan b sembarang bilangan bulat.
b. Sifat komutatif pada perkalian Secara umum, sifat komutatif pada perkalian dapat ditulis:
a x b = b x a, dengan a dan b sembarang bilangan bulat. 2 Sifat Asosiatif Pengelompokkan
a. Sifat asosiatif pada penjumlahan Secara  umum,  sifat  asosiatif  pada  penjumlahan  dapat
ditulis: a  +  b  +  c  =  a  +  b  +  c,  dengan  a,  b,  dan  c  sembarang
bilangan bulat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Sifat Asosiatif pada Perkalian Secara umum, sifat asosiatif pada perkalian dapat ditulis:
a x b x c = a x b x c, dengan a, b, dan c bilangan bulat 3 Sifat distributif penyebaran
Secara  umum,  sifat distributif  pada  penjumlahan  dan
pengurangan dapat ditulis: a x b + c = a x b + a x c
a x b - c = a x b - a x c dengan a, b, dan c bilangan bulat
c Pembulatan
Suyati  dan  Khafid  2004:  10, menjelaskan  bahwa
pembulatan biasanya  dilakukan
untuk  mempermudah  kita menentukan hasil operasi hitung. Bila angka belakang 1, 2, 3, dan
4  maka  dihilangkan  dan  bila  angka  5,  6,  7,  8,  dan  9  maka dibulatkan menjadi 1.
Contoh: 92 dibulatkan menjadi 90 39 dibulatkan menjadi 40
d Penaksiran
Suyati  dan  Khafid  2004:  15, menjelaskan penaksiran dilakukan  dengan  cara  pembulatan  bilangan,  penaksiran  untuk
memperkirakan hasil operasi hitung. Contoh: 127 + 81 = 210
127 dibulatkan menjadi 130 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 dibulatkan menjadi 80
7. Taksonomi Tes Hasil Belajar